JNE Berfilosofis “Je’ne”

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID: PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau umumnya disebut dengan nama JNE, kini makin memperlihatkan kiprah dan ketangguhannya sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi barang terbesar di Indonesia. Yakni, dengan cakupan jaringan dan jangkauan area distribusinya yang telah mencapai lebih dari 83 ribu kota, termasuk kabupaten, desa, dan bahkan hingga pulau terluar.

Tak hanya itu, JNE juga telah memiliki gerai penjualan yang saat ini berjumlah lebih dari 8 ribu titik, dengan mempekerjakan lebih dari 50 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga tak keliru jika kini JNE juga disebut sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi barang yang sangat profesional, dan bonafiditas yang tak perlu diragukan.

Sebab sejak awal berdirinya, JNE memang sudah menanamkan prinsip dan nilai perusahaan sebagai fondasi atau pijakan agar dapat tetap berdiri kukuh, terutama dalam mempersembahkan yang terbaik buat seluruh pelanggan. Yakni dengan mengedepankan nilai Kejujuran, Kedisiplinan, Tanggung Jawab, dan Visioner.

Jujur: Kita perkuat fondasi diri. Kejujuran adalah kunci dari nama baik dan reputasi. Disiplin: Kita jaga marwah organisasi dengan bersikap tepat-waktu, berkomitmen, dan saling mengingatkan. Tanggung Jawab: Kita kerjakan yang telah direncanakan dan menjadi kewajiban. Tanpa kecuali. Setuntas-tuntasnya, sebaik-baiknya. Visioner: Kita lebihi harapan pelanggan. Selangkah di depan dalam pelayanan, kecepatan dan kepastian,” demikian yang tertuang dalam website JNE di laman profil perusahaan.

Prinsip atau nilai perusahaan yang ditancapkan tersebut, tentu saja dapat menyokong tercapainya visi dan misi yang telah dipatok oleh JNE. Yaitu, visi: menjadi perusahaan logistik terdepan di negeri sendiri yang berdaya saing global. Dan misi: untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten.

Dengan mengedepankan sifat jujur, disiplin, tanggung-jawab, dan visioner yang telah ditanamkan selama ini sebagai prinsip dan nilai perusahaan, maka tentulah membuat JNE diyakini akan mampu mempersembahkan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pelanggan. Sehingga dengan begitu, para pelanggan pun pada akhirnya dapat merasakan kenyamanan dan juga kesejukan bagai “Je’ne” dari JNE.

Kata Je’ne adalah Bahasa Suku Makassar, Sulawesi Selatan, yang berarti “air”. Dan jika tulisan “JNE” disandingkan dengan penulisan kata “Je’ne”, maka akan terlihat mirip dengan banyak persamaan karena hanya dibedakan oleh satu huruf aksen e’.

Bahkan saat ini tidak sedikit orang Makassar jika saling mengirim pesan di WhatsApp atau di media sosial lainnya, penulisan kata “Je’ne” sering disingkat menjadi “Jne”. Misalnya: “Krn khausn, td sy singgah bli jne mnral di jln” (Karena kehausan, tadi saya singgah beli jene mineral di jalan).

Betapa miripnya penulisan JNE dan Je’ne, maka boleh jadi orang-orang Makassar yang tersebar di seluruh Nusantara ini jika melihat atau membaca tulisan JNE, itu akan terbayang di benak mereka tulisan Je’ne. Dan terlebih lagi jika diketahui bahwa kebetulan memang awal berdirinya JNE secara resmi dilakukan dalam acara sederhana, yakni pada Senin (26 November 1990) di sebuah Yayasan Yatim Piatu dan Tunanetra (Yatuna), di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Penulisan JNE memang bukanlah merupakan rangkaian atau asal kata “Je’ne”. Namun jika ditinjau dari prinsip atau nilai perusahaan yang dianut oleh JNE selama ini, serta dengan visi dan misi yang telah dipatok oleh JNE sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi barang ternama di tanah air, maka rasa-rasanya JNE dalam kiprahnya selama ini sangat dijiwai dengan sifat air (Je’ne), atau dalam arti bahwa dari dulu hingga saat ini tampaknya JNE berfilosofis “Je’ne” (air). Artinya, meski tidak secara detail tertulis, namun secara tersirat JNE boleh dikata sesungguhnya berfilosofis “Je’ne” (air).

Hal itu dapat disimak dari beberapa poin tentang filosofi air yang sangat relevan dengan eksistensi JNE, yang mampu membuktikan diri sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi barang terkemuka di negeri ini.

Beberapa poin tentang filosofi air yang dianggap sangat relevan dengan eksistensi JNE yang dimaksud, yakni pertama, air senantiasa mampu mengalir ke seluruh tempat yang paling rendah. Artinya, JNE dalam menunaikan tugas selalu mengedepankan rasa hormat dan rendah hati kepada siapa pun, serta mampu bergerak bagai air mengalir memberikan pelayanan dan manfaat kepada semua orang tanpa membeda-bedakan status sosial dengan penuh kerendahan hati.

Filosofi air kedua yang mewarnai sifat JNE, yakni senantiasa bersifat lembut, namun juga mampu menjadi kuat saat dibutuhkan. Dan ini menggambarkan pentingnya sebuah keseimbangan secara profesional yang diterapkan oleh JNE.

Arti kelembutan dalam hal ini tentu saja bukan mengarah kepada makna kelembekan atau juga kerapuhan secara negatif, melainkan lebih tepat dimaknai sebagai sikap yang sering diperlihatkan JNE dalam melayani seluruh pelanggan secara lembut, yakni dengan penuh kesopanan dan keramahan yang mengedepankan situasi batin dan akhlak yang penuh kesejukan serta kenyamanan.

Lalu, filosofi air ketiga yang tersirat dimiliki oleh JNE adalah bersifat lentur atau fleksibilitas, alias tidak kaku. Makna lentur dalam hal ini lebih identik pada kemampuan JNE yang mudah beradaptasi dan memberi solusi dari setiap persoalan yang ada, atau dalam arti lain mampu memberi jalan keluar pada setiap kondisi sesulit apa pun, namun tetap memiliki integritas yang tinggi.

Kemudian, filosofi air keempat yang sangat tampak mewarnai perjalanan JNE dalam bergerak maju secara pesat, meski dalam situasi persaingan yang  cukup ketat, yakni bersifat air menetes. Dalam hal ini, kendati dengan volume sedikit, namun air yang menetes dengan terus menerus dan fokus secara berkesinambungan, maka itu akan dapat membuat batu karang yang keras dan padat sekali pun diyakini menjadi berlubang.

Dan hal tersebut menerjemahkan sebuah makna, bahwa betapa pentingnya kesabaran dan kegigihan sebagaimana yang telah diperlihatkan JNE dari awal berdirinya dimulai secara “tetes demi tetes”, hingga kini mampu menembus gunung dan cakrawala sebagai perusahaan terbesar di Indonesia di bidang logistik dan ekspedisi barang.

Selanjutnya, filosofi air kelima yang kini menjadi “tradisi” bagi JNE, yakni berfilosofi air yang senantiasa mengisi setiap ruang-ruang kosong. Dan filosofi air seperti ini, tentu saja bermakna sebagai sebuah tuntunan agar dapat selalu saling tolong menolong. Dan sungguh, JNE kini benar-benar bagai air yang senantiasa mampu mengisi setiap ruang-ruang yang kosong, yaitu dengan membiasakan mengulurkan tangan untuk berbagi kebahagiaan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Di antaranya, baru-baru ini di momen hari Raya Idul Adha 1445 H, JNE dan TIKI yang mengusung tajuk #GasssTerusBerkurbannya membagi-bagikan daging hewan kurban sebanyak 55 ekor sapi dan juga 63 ekor kambing. Daging tersebut dibagikan langsung kepada para anak yatim-piatu di Jakarta Timur dan sekitarnya.

Sebelumnya, ada beberapa momen berbagi kebahagiaan juga telah dilakukan oleh JNE. Yakni di antaranya, pada awal April 2024 JNE Pekanbaru berbagi bingkisan kebahagiaan kepada 300 petugas kebersihan jalanan. Serta setiap tahunnya berbagi kebahagiaan dan kasih di setiap jelang hari raya Natal dan Tahun Baru.

Tak hanya itu, JNE juga memperlihatkan kepeduliannya terhadap bencana banjir bandang di Sumatera Barat. Yakni dengan memberlakukan gratis ongkos kirim (ongkir) bagi semua pihak yang mengirimkan bantuan kepada masyarakat setempat terdampak banjir. Serta banyak lagi deretan momen berbagi kebahagiaan yang telah diselenggarakan oleh JNE. Dan tentu saja, berbagi kebahagiaan ini akan terus dilakukan oleh JNE yang sangat kelihatan berfilosofis “Je’ne” itu.

Secara umum, filosofi air itu adalah mengalir. Artinya, bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini hakikatnya memang harus terus mengalir dan bergerak, yakni sebagai bentuk upaya untuk menghadirkan kebaruan dan kejernihan, serta manfaat dan kebahagiaan yang besar dalam setiap peradaban atau kemajuan dari generasi ke generasi.

Sejauh ini, perihal mengalir dan bergerak telah sangat jelas diperlihatkan oleh JNE dari masa ke masa. Dapat dilihat dari website jne.co.id di laman profil perusahaan. Di situ terungkap dan tercatat sejarah serta tonggak capaian yang telah dilalui oleh JNE. Yakni, pada 1990 JNE didirikan dengan memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan (impor) kiriman barang atau dokumen, serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.

Selanjutnya, pada 1994 JNE mulai memunculkan layanan pengiriman domestik dengan membuka gerai penjualan di Jalan Tomang Raya Nomor 3, Jakarta Barat. Dan setahun kemudian, atau pada 1995 JNE meluncurkan sistem drop point atau agen pengiriman yang dinamai “Takuhaibin”. Kebetulan kala itu sedang menjamur Wartel (Warung Telekomunikasi), sehingga keberadaannya banyak dimanfaatkan oleh JNE untuk membuka Takuhaibin. Dan inilah yang kemudian menjadi “embrio” munculnya Agen JNE sebanyak lebih dari 8 ribu titik di seluruh Indonesia pada 2022.

Lima tahun kemudian, atau tepatnya tahun 2000, JNE meluncurkan logo baru dengan brand “JNE Express”. Dari sini, kiprah JNE Express pun mulai tampak “mendaki” sebagai perusahaan ekspedisi papan atas di Indonesia di paruh kedua tahun 2000-an, yakni dengan memanfaatkan tumbuhnya tren penggunaan internet atau dalam jaringan (daring) untuk transaksi perdagangan dan jual beli. Keberadaan Agen JNE yang tak sulit ditemukan di kota-kota besar pada jam operasional yang siap memberi pelayanan 24 jam, membuat JNE pun menjadi populer, terutama di kalangan pelaku bisnis online.

Berikutnya, pada 2013, JNE fokus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas infrastruktur fisik serta teknologinya, yakni guna mengantisipasi pesatnya pertumbuhan transaksi belanja daring melalui marketplace dan tren gaya hidup digital di tanah air.

Satu tahun berikutnya, atau pada 2014, JNE meluncurkan “My JNE” yang dapat dengan mudah diinstal di Play Store. My JNE adalah sebuah aplikasi serba-guna berbasis android yang sengaja dibuat untuk dapat lebih membantu pelanggan dalam memperoleh informasi tarif kiriman, menelusuri atau mengecek posisi paket, lokasi konter terdekat, sekaligus sebagai sarana transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli individual.

Selain itu, pada 2017 JNE juga membangun e-Fulfillment di sejumlah cabang. Hal ini dimaksudkan sebagai solusi bisnis terpadu bagi para pelaku UMKM (Usaha Kecil, Mikro dan Menengah), khususnya pemilik nama dagang, yang berjualan secara daring. Tentu saja, e-Fulfillment dapat membantu para pelaku UMKM fokus dalam pengembangan produk dan marketing digital. Sementara untuk mata rantai aktivitas logistiknya, mulai dari manajemen pergudangan, stok barang, pemilahan dan pengemasan, hingga pada pengantaran barang ke tangan pelanggan, itu ditangani langsung oleh JNE.

Tak hanya sampai di situ, JNE pun makin menunjukkan tekadnya untuk memberikan pelayanan maksimal. Yakni, pada 2020, JNE merintis pembangunan pusat sortir otomatis berskala besar yang dinamai Mega Hub di Bandara Mas, Cengkareng, Tangerang. Tak tanggung-tanggung, pusat sortir otomatis Mega Hub ini diproyeksikan bisa memproses sehari 1 juta paket.

Dan bukan hanya itu. Sekitar dua tahun kemudian, atau tepatnya pada 2022, JNE lagi-lagi memperlihatkan kemampuannya berinovasi demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Yakni, JNE merilis ROKET Indonesia.

ROKET Indonesia adalah juga merupakan aplikasi khusus layanan kurir instan yang menjamin estimasi pengantaran bisa tiba hanya dalam waktu 1 jam. Layanan yang dapat didownload di Play Store Google Play ini, sudah tersedia di 54 kota atau cabang JNE.

Dari semua rentetan milestone atau tonggak capaian yang telah dilalui oleh JNE dari 1990 hingga saat ini, maka sangat terlihat betapa pergerakan dan loncatan-loncatan JNE dapat mengalir laksana “Je’ne” (air) yang menyejukkan bagi para pelanggan. Sebab, setiap tetes air memang selalu mendatangkan kehidupan. Begitu pula setiap tetes keringat dari pori-pori pengabdian JNE, tentunya dapat memberikan kebahagiaan bagi seluruh pelanggannya dari generasi ke generasi. (ams-dm1)

—-

Selain di TikTok, artikel ini juga dapat disimak dalam versi video YouTube berikut di bawah ini:

—–

#JNE#ConnectingHappiness#JNE33Tahun
#JNEContentCompetition2024
#GasssTerusSemangatKreativitasnya

Bagikan dengan:

Muis Syam

401 views

Next Post

Sah! Kapten Roy Bumulo Nakhodai Masjid Agung Baiturrahim

Sel Jun 25 , 2024
DM1.CO.ID, GORONTALO: Setelah sempat saling menganulir hasil pemilihan Badan Takmir Masjid (BTM) Agung Baiturrahim Kota Gorontalo, seluruh pihak atau unsur pemilik hak suara pun akhirnya berhasil dihadirkan oleh Arifin Mohamad selaku Plt. Ketua Takmir di masjid ini, guna duduk bersama menyelenggarakan musyawarah pembentukan atau pemilihan BTM untuk ketiga kalinya.