DM1.CO.ID, JAKARTA: Prabowo Subianto, adalah sosok yang mungkin patut dicatat dalam sejarah sebagai petarung “ikhlas” yang tak kenal menyerah di sepanjang Pemilu Pemilihan Presiden (Pilpres) di negeri ini.
Bagaimana tidak, purnawirawan jenderal TNI ini harus mengalami lebih dulu kekalahan tiga kali berturut-turut, hingga pada yang keempat kalinya Prabowo akhirnya juga bisa berhasil meraih suara terbanyak sebesar 58,59% sebagai Capres dalam Pemilu Pilpres 2024, yakni ditandai dengan Surat Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024.
Kendati begitu, Prabowo belumlah bisa serta merta ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) sebagai pemenang Pilpres, sebab dua rivalnya ketika itu langsung mengajukan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia.
Namun setelah PHPU tersebut digodok dalam beberapa kali persidangan, MK akhirnya dalam sidang putusan, pada Senin (22 April 2024) menyatakan menolak seluruh gugatan dari Capres 01 dan 03 sebagai penggugat. Sehingga dengan begitu, senang atau tidak senangnya pihak lawan, Prabowo dan Gibran tetap dinyatakan sebagai Capres yang memperoleh suara terbanyak dalam Pilpres yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Berdasar dari hasil sidang putusan MK itulah, KPU pun akhirnya secara resmi pada Rabu (24 April 2024) baru bisa menetapkan nomor urut 02 pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Raka Buming Raka sebagai pemenang Pemilu Pilpres 2024, melalui Berita Acara Nomor 252/PL.01.9-BA/05/2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilu 2024.
“Menetapkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut dua, H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode tahun 2024-2029 dalam Pemilihan Umum 2024,” kata Hasyim Asy’ari selaku Ketua KPU dalam sidang Pleno Terbuka pembacaan Berita Acara penetapan tersebut, pada Rabu (24 April 2024), di Ruang Sidang Utama lantai 2 Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat.
Selain disaksikan oleh pasangan Capres 02 beserta para pendukungnya, momen pembacaan berita acara penetapan pemenang Pilpres tersebut, juga dihadiri langsung oleh pasangan Capres 01, kedatangan Anies dan Muhaimin di KPU tiba dan turun dari mobil yang sama dengan senyum hangat.
Namun hingga pembacaan berita acara penetapan tersebut usai dilaksanakan, pasangan Capres 03 Ganjar Prarnowo dan Mahfud MD tak terlihat. Ganjar beralasan ketidakhadirannya lantaran tidak menerima undangan dari KPU. Sementara Mahfud MD menyebut dirinya baru menerima undangan dari KPU sekitar setengah jam sebelum acara berlangsung sehingga tidak keburu.
Namun meski begitu, KPU akan tetap menuntaskan tahapan selanjutnya, yakni pelantikan dan pengucapan sumpah-janji Presiden dan Wakil Presiden terpilih, pada Ahad (20 Oktober 2024).
Untuk diketahui, Prabowo memang sudah jatuh bangun dalam mengikuti perhelatan Pilpres, yakni untuk pertama kalinya maju sebagai Cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009, namun kalah dengan hanya meraih suara sebanyak 26,79%.
Pada Pemilu 2014 Prabowo kembali maju, namun dengan posisi sebagai Capres berpasangan Hatta Rajasa, tetapi kalah lagi dengan hanya mengantongi suara sebanyak 46,85%.
Selanjutnya, Prabowo kembali maju sebagai Capres pada Pemilu 2019, namun lagi-lagi harus menelan pahitnya kekalahan berpasangan Sandiaga Uno dengan hanya mengantongi suara sebanyak 44,50%.
Dan untuk keempat kalinya, pada Pilpres Pemilu 2024 ini Prabowo lagi-lagi maju bertarung sebagai Capres, dan kali ini ia akhirnya baru bisa berhasil menang berpasangan dengan Gibran Raka Buming Raka, putra sulung Presiden Jokowi yang masih berusia 36 tahun. Artinya, ketika pertama kali Prabowo maju sebagai Cawapres berpasangan Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009, Gibran masih sebagai pemilih pemula berusia 21 tahun.
Namun meski begitu, semua pihak tentu diharapkan dapat dengan ikhlas menerima seluruh hasil Pemilu 2024 ini, dan dapat dengan segera menghilangkan perbedaan, kebencian, serta pula mengubur dalam-dalam rasa dendam yang terjadi selama Pemilu 2024 berlangsung. Sebab, inilah akhir dari kompetisi demokrasi di dunia politik.
Dan hari ini, tentu tidak sedikit yang mengucapkan, “selamat dan sukses buat Prabowo bersama Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih”. Serta disusul dengan doa, “semoga seluruh kebijakan yang ditempuh dapat benar-benar untuk kepentingan dan kebaikan seluruh umat di negeri ini”. (dms-dm1)
