Arifin Mohamad Disebut Sosok Paling Tepat Dipinang Jadi Cawawali Gorontalo 2024, Ini Alasannya

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Sejumlah figur mulai bermunculan dan menyatakan diri siap maju bertarung sebagai Calon Wali Kota (Cawali), yakni dalam ajang Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Gorontalo tahun 2024. Ada yang berasal dari partai politik, dan ada pula yang akan menggunakan jalur independen atau perseorangan.

Terkait hal itu, publik pun mulai ramai memperbincangkan secara lepas figur-figur tersebut satu per satu, baik di warung-warung kopi maupun di tempat-tempat keramaian lainnya. Bahkan, sejumlah pihak mulai mencoba mengawinkan sosok yang dianggap cocok berpasangan antara figur satu dengan figur lainnya.

Saat ini, para figur yang disebut-sebut bakal maju bertarung dalam Pilwako Gorontalo tersebut berasal dari beragam latarbelakang atau profesi. Di antaranya ada yang berlatarbelakang sebagai politisi, pengusaha, akademisi, dokter, dan bahkan wartawan.

Lalu perpaduan seperti apa yang dianggap tepat untuk dijadikan sebagai paket pasangan yang cocok memimpin Kota Gorontalo dalam 5 tahun ke depan?

Dari sejumlah pandangan maupun pendapat yang berhasil dirangkum redaksi DM1 di lapangan menyebutkan, bahwa figur dari latarbelakang apapun yang saat ini menyatakan siap maju sebagai calon Wali Kota Gorontalo, maka ia sangat tepat didampingi oleh sosok yang berasal dari kalangan birokrat. Dan salah satu sosok birokrat dimaksud yang dinilai sangat tepat adalah Arifin Mohamad.

Sejumlah pihak dari berbagai kalangan yang enggan disebutkan identitasnya, menyebutkan berbagai alasan mengapa Arifin Mohamad patut dinilai sebagai sosok yang sangat cocok dan tepat untuk dipinang sebagai Calon Wakil Wali Kota (Cawawali) pada perhelatan Pilwako Gorontalo kali ini.

Menurut mereka, selain memang merupakan putra asli daerah, Arifin Mohamad juga adalah salah satu sosok senior yang sudah banyak memiliki jam terbang cukup tinggi sebagai birokrat, yang kini menjabat sebagai Asisten I Bidang pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Gorontalo.

Selain itu, Arifin Mohamad sebelumnya juga pernah dipercaya menduduki jabatan strategis, yakni sebagai camat di beberapa wilayah kecamatan di Kota Gorontalo, dan juga matang dalam persoalan politik karena cukup lama menjabat sebagai Kepala Kesbangpol Kota Gorontalo.

Olehnya itu, menurut mereka, penguasaan dan kemampuan Arifin Mohamad di bidang birokrasi tak perlu lagi diragukan. “Terlebih memang Pak Arifin Mohamad itu orangnya sangat lincah dan supel, sehingga terterima oleh siapa saja karena mudah bergaul tanpa memandang level atas ataupun lapisan bawah,” demikian penilaian sejumlah pihak yang tak bersedia disebutkan namanya.

Alasan lainnya, menurut mereka, bahwa Arifin Mohamad diyakini akan mampu lebih menata lagi bidang birokrasi maupun pemerintahan di lingkungan Pemkot Gorontalo. “Dan masalah penataan birokrasi dan pemerintahan ini sangat penting, maka itu untuk ajang Pilwako Gorontalo kami berharap figur dari manapun yang dimajukan sebagai calon wali kota, maka wajib menggandeng orang seperti Pak Arifin Mohamad untuk dijadikan sebagai Cawawali,” ujarnya.

Sementara itu Arifin Mohamad di ruang kerjanya saat bincang-bincang belum lama ini dengan wartawan DM1, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan aspirasi sebagai sosok yang dinilai cocok dan tepat disandingkan sebagai Cawawali Gorontalo.

“Pertama, saya ucapkan terima kasih atas apresiasi dan aspirasi dari berbagai pihak yang menilai saya cocok disandingkan sebagai Cawawali. Yang kedua, jika memang secara serius ada pinangan dari sejumlah figur yang akan maju sebagai Cawali, maka saya siap mengundurkan diri dari ASN demi mengabdikan diri untuk kemajuan Kota Gorontalo ini ke depan, insyaAllah sebagai Wakil Wali Kota Gorontalo dengan penuh tanggungjawab,” tutur Arifin Mohamad. (dms-ams)

Bagikan dengan:

Muis Syam

600 views

Next Post

Dari "Unu dan Anu" di Gorontalo, Sebuah Pelajaran dan Introspeksi

Ming Apr 28 , 2024
DM1.CO.ID, EDITORIAL: Ada dua peristiwa amoral yang mendadak viral dan langsung mengaduk-aduk emosi serta nalar publik di Gorontalo. Yakni pertama, pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Prof. Dr. AH, M.Si, terhadap belasan wanita yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan staf kependidikan di kampus tersebut.