Takziah ke-14 Mendiang Bupati Samsul, Merya: Bantu Saya Wujudkan Impian Almarhum

Bagikan dengan:
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Pada Jumat (2/4/2021), adalah tepat 14 hari almarhum Bupati Kolaka Timur (Koltim), Samsul Bahri Madjid, berpulang ke Rahmatullah. Sosok pemimpin yang dikenal sangat santun, bersahaja dan bermasyarakat (merakyat).

Wafatnya almarhum Samsul Bahri Madjid pada Jumat malam (19/3/2021) yang lalu, hingga kini masih menyimpan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan simpatisan pejuang SBM (Samsul Bersama Mery), serta segenap masyarakat Koltim secara umum.
Untuk mengenang kepergian almarhum Samsul Bahri Madjid, masyarakat Koltim pun mengadakan malam memperingati hari wafatnya di lapangan Latamoro Kelurahan Rate-rate, Kecamatan Tirawuta, Jumat malam (2/4/2021) pukul 20.00 WITA. Ada ribuan masyarakat berkumpul di sana.
Lapangan Latamoro merupakan sarana olahraga yang dibangun oleh almarhum Samsul Bahri semasa menjabat sebagai Camat Tirawuta, 2003 silam. Namun di lapangan yang menjadi buah tangan dari karyanya itu pula menjadi saksi bisu, tempat almarhum menghembuskan nafas terakhirnya.
Malam peringatan 14 hari mendiang Samsul Bahri dihadiri oleh Plt Bupati Koltim, Andi Merya Nur; Ketua Tim Penggerak PKK, Diana Massi yang juga istri almarhum; unsur Forkopimda; para pimpinan partai politik (parpol) pengusung SBM, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, para relawan/simpatisan SBM, serta masyarakat lainnya.
Melalui kegiatan itu, Andi Merya mengatakan, almarhum Samsul Bahri adalah sosok sederhana dan merakyat. Almarhum adalah tokoh pemersatu masyarakat Koltim yang terdiri dari beragam suku dan agama.
“Kita semua tidak menyangka bahwa almarhum akan pergi meninggalkan kita secepat itu. Kita semua sayang almarhum, tetapi Allah SWT lebih menyayangi almarhum,” kata Merya.
Di hadapan masyarakat, Merya meminta agar amanah dan impian almarhum dapat diwujudkan secara bersama-sama yaitu Sejahtera Bersama Masyarakat (SBM).
“Saya minta kepada semua saudara-saudaraku, ingatkan dan bantu saya untuk mewujudkan impian almarhum. Ingatkan saya apabila ada janji-janji almarhum yang belum ditepati. Sebagai anak, sebagai saudara, sebagai sahabat, sebagai teman ingatkan saya apabila dalam masa kepemimpinan saya ada kekeliruan,” pintanya.

Di akhir sambutannya, Merya berharap secara ikhlas agar masyarakat Koltim senantiasa mendoakan almarhum, dan selalu mengirimkan surah alFatihah. Bagi yang non muslim, Merya juga mengharapkan agar senantiasa memanjatkan doa yang tak hentinya kepada almarhum.
Sementara itu, Diana Massi (istri almarhum Samsul Bahri) mengatakan, lapangan Latamoro menjadi saksi, tempat mendiang suaminya berupaya memberikan hiburan gembira kepada masyarakat, walaupun sebenarnya saat itu almarhum dalam kondisi sangat lelah.
“Allah SWT telah memanggil orang yang sama-sama kita cintai dan banggakan. Kematian, jodoh dan rezeki itu adalah rahasia Allah SWT. Disaat kita sedang sayang-sayangnya kepada almarhum, belum habis air mata kebahagiaan dengan kemenangan kita kemarin, belum rusak  ucapan selamat pelantikan, tiba-tiba sudah ada ucapan turut berduka cita,” kenang Diana, seraya menitiskan air mata.
“Ya Allah… Kembali lagi bahwa kita harus kuat, karena Allah pasti memberikan hikmah bagi kita semuanya. Pada malam hari ini, saya berdiri di sini mewakili keluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pejuang dan relawan SBM. Saya yakin almarhum melihat kita semua di sini, dan saya yakin juga beliau bangga dengan kita semuanya. Karena walaupun beliau sudah tidak bersama-sama kita, kita tetap solid, kita tetap kompak dan saya harapkan ini akan berjalan terus,” ujar Diana.
“Saya minta anak-anak milenial tetap semangat, jangan bubar, tetap semangat dan tidak loyo. Karena jika sampai hal itu terjadi, berarti beliau (almarhum) gagal menjadi tokoh pemersatu yang kalian katakan Samsul Bersama Mery (SBM). Tetap masih ada ibu Bupati kita, marilah kita sama-sama mendoakan beliau, supaya beliau kuat untuk mewujudkan cita-cita dan mimpi mereka berdua untuk masyarakat Kolaka Timur,” lanjut Diana.
“Masih ada juga orang tua kita, masih ada partai pendukung yang selalu bersama-sama kita, dan tentunya masih ada juga saya di sini walaupun saya seorang wanita yang biasa-biasa saja, tapi insyaAllah dan kondisi tertentu saya juga bisa menjadi wanita luar biasa untuk kita semuanya,” sambung Diana.
Kabung duka masih terasa di keheningan malam lapangan Latamoro. Sehingga suara tangis kesedihan dari masyarakat pun pecah saat pembacaan puisi untuk almarhum. Bahkan, kesedihan semakin terasa di saat pemutaran film dokumenter awal mula SBM memulai perjuangan merebut kemenangan dari petahana.
Di akhir acara, Andi Merya Nur bersama Diana Massi mengumpulkan semua tim simpatisan/relawan SBM untuk sama-sama mendeklarasikan yel-yel SBM, seraya mengacungkan dua jari sesuai nomor urut SBM. Tangis sedih yang tak terbendung sangat jelas terlihat di wajah Diana Massi ketika gemuruh yel-yel bersahutan.
Selepas yel-yel, secara spontanitas masyarakat pun mengumandangkan suara dukungan yang menggema memberikan dukungan kepada Diana Massi. Yakni dukungan untuk menjadi Wakil Bupati Koltim guna melanjutkan cita-cita almarhum Bupati Samsul bersama Andi Merya.
Bahkan dengan menyalakan senter handphone masing-masing, masyarakat di Lapangan Latamoro ini menggaungkan suara lantang nan keras, menyatakan dengan tegas tidak menginginkan calon atau figur Wakil Bupati yang lain. Bagi mereka Diana Massi adalah harga mati untuk Wakil Bupati. (rul/dm1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

425 views

Next Post

Temui Kafilah STQH Koltim di Pemondokan, Ini Harapan Plt Bupati Merya

Ming Apr 4 , 2021
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Plt Bupati Kolaka Timur (Koltim), Andi Merya Nur, tampaknya tak puas hanya dengan melepas keberangkatan Kafilah Koltim, pada Kamis (1/4/2021) di rumah jabatan (Rujab), untuk berlaga di ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXVI tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2021, di Kota Kendari.