Tak Membuka MTQ Karena Utamakan Perdis? Penjagub Gorontalo Dijuluki “Bang Toyib”!

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Belum dua bulan bertugas sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer sudah mulai diributkan dan mendadak jadi bahan perbincangan serius di sejumlah WAG (WhatsApp Grup) lokal oleh beberapa pihak dari berbagai kalangan.

Ramainya perbincangan di sejumlah WAG tersebut lantaran Hamka selaku Pj Gubernur itu, diketahui tidak sempat hadir membuka ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-X tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2022.

Momen pembukaan sebagai tanda dimulainya MTQ itu hanya diwakili oleh Bupati Bone Bolango, Hamim Pou, pada Rabu (22/6/2022) yang digelar di Taman Taqwa, di Kawasan Masjid Baitul Haq, Desa Ulantha, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.

Hamka selaku Pj. Gubernur Gorontalo diketahui baru nongol di panggung MTQ tersebut, yakni melalui informasi yang disebar di WAG oleh pihak Dinas Kominfo Provinsi Gorontalo yang melakukan siaran di Facebook pada Sabtu (25/6/2022), dengan status “Kunjungan Pj. Gubernur Gorontalo pd MTQ ke X di Kab. Bone bolango”.

Dan terinformasi, bahwa ketidak-hadiran Hamka selaku Pj. Gubernur Gorontalo untuk membuka MTQ tersebut, diketahui karena sedang melakukan perjalanan dinas (Perdis) keluar daerah.

Inilah kemudian yang memicu sejumlah netizen di beberapa WAG menjadi kesal terhadap Pj. Gubernur Gorontalo, yang dinilai lebih mengutamakan Perdis daripada momen MTQ yang hanya digelar sebagai kegiatan tahunan.

Sejumlah netizen bahkan mengaku kaget dan geleng-geleng kepala, yakni ketika mendapat informasi bahwa Hamka selaku Pj. Gubernur Gorontalo berada di luar daerah melakukan Perdis sudah sekitar 2 minggu lamanya, sehingga itu ia tak sempat membuka ajang MTQ tersebut.

Mendapat informasi terkait keberadaan Hamka yang sudah sekitar 12 hari di luar daerah dalam rangka Perdis selaku Pj. Gubernur Gorontalo, sejumlah netizen di salah satu WAG lokal di daerah ini pun bersahut-sahutan melontarkan tanggapannya. “Cepat pulang Bang Toyib,” celoteh seorang anggota WAG di daerah ini, Sabtu malam (25/6/2022).

Sosok Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Bidang Sportivitas yang mulai melaksanakan tugas sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo menggantikan Rusli Habibie, pada 12 Mei 2022, itu pun menjadi “bulan-bulanan” (sasaran) perbincangan dan kritikan dari berbagai pihak.

Mengantisipasi agar tidak meluas terjadinya “penghakiman” terhadap Hamka selaku Pj. Gubernur terkait pembukaan MTQ tersebut, Dinas Kominfo Provinsi Gorontalo pun bergegas menyebar tulisan bernada “pembelaan”.

Dalam tulisan Dinas Kominfo tersebut, disampaikan alasan ketidak-hadiran Hamka membuka MTQ ke-X yang diikuti 229 peserta sebagai utusan atau kafilah yang berasal dari kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo itu.

Hamka mengungkapkan, dirinya tidak sempat hadir membuka MTQ itu lantaran di saat bersamaan sedang menunaikan sejumlah tugas di luar daerah selaku Penjabat Gubernur Gorontalo.

Kemarin (Rabu, 22/6/2022), kata Hamka, asrama mahasiswa putra dan putri asal Gorontalo yang berada di Bandung, sudah resmi diserahkan ke Pemda, dan (asrama tersebut) akan dilakukan beberapa perbaikan.

Selanjutnya pada Kamis pagi (23/6/2022), ungkap Hamka, dirinya melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden International Sepak Takraw Federation (ISTAF), di Jakarta. Yakni, untuk membicarakan finalisasi rencana pelaksanaan Asian Sepak Takraw Championship 2023, yang menurut rencana akan digelar di Gorontalo sebagai tuan rumah.

Terlepas dari alasan-alasan yang dikemukakan tersebut, sejumlah pihak meminta agar ke depan Hamka selaku Penjagub Gorontalo hendaknya tak lagi memperlihatkan sikap yang seolah-olah memandang remeh kegiatan seperti MTQ tersebut. (dms/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

1,260 views

Next Post

BKAD Koltim “Tour Berjamaah” ke Bali Adakan Bimtek? Pelayanan Pencairan Anggaran Mendadak “Lumpuh”!

Sel Jun 28 , 2022
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR:  Sejumlah pihak mengeluhkan situasi di Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Pada Senin (27/6/2022), pelayanan di kantor itu mendadak “lumpuh total”. Kalangan penyedia jasa yang hendak mengajukan pencairan anggaran kegiatan tahun ini pun menjadi tersendat.