Sudah Kantongi Tiket, tapi DM dan AA Masih “Baku Tahan Ilmu”

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Prediksi awal banyak kalangan bakal terjadi duel antara Abdul Azis (AA) dengan DM atau Diana Massi (istri mendiang almarhum  Bupati Samsul Bahri Madjid), semakin terang benderang pada Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

Bagai pertandingan sepak bola, yang semula pada “babak penyisihan” sempat terjadi rebutan tiket untuk menuju kursi 02 terdapat 3 figur kandidat, tapi kini besar kemungkinan hanya akan menyisakan dua nama, yakni DM yang diusung oleh PDI-P dan AA yang didelegasikan oleh Partai Gerindra.

Prediksi itu makin kuat setelah belakangan Partai Demokrat “mendadak” menarik rekomendasi yang dikabarkan telah dikantongi oleh seorang pengusaha Jakarta berdarah Koltim, Dalle Effendi (DE). Alasannya, karena DE dianggap gagal menggaet partai koalisi.

Sehingga saat inipun, sorotan perhatian mata publik sementara waktu praktis hanya tertuju pada dua calon kandidat saja, yakni DM dan AA yang dikenal dengan sebutan “Jenderal Azis” itu.

Meski keduanya telah mengantongi tiket atau surat rekomendasi dari partai masing-masing, dan juga telah santer dan hangat diperbincangkan serta menjadi diskusi panas di berbagai lapisan masyarakat Koltim kala ini, tetapi PDI-P dan Partai Gerindra belum juga melangkahkan kaki untuk menyodorkan figur masing-masing ke meja Penjabat (Pj) Bupati, Sulwan Aboenawas. Mungkin kedua figur itu masih “baku tahan ilmu”, begitu kata segelintir orang.

Untuk membantu rasa penasaran masyarakat Koltim yang telah lama menunggu momen-momen penting menuju Pilwabup ini, Kepala Biro DM1 Koltim mencium informasi yang berkembang, bahwa hari ini (Rabu 30/3/2022) di Kendari, dua partai pengusung  lainnya (yakni Demokrat dan PAN) bakal memberikan rekomendasi kepada figur Cawabup Koltim ke tangan AA. Benarkah?

Entahlah! Yang jelas Sekretaris DPC Gerindra Koltim, Arham Said saat dikonfirmasi via telepon seluler mengaku belum mengetahui mengenai kebenaran dari kabar yang santer diperbincangkan terkait AA akan mendapat tiket dari Partai Demokrat (PD) dan PAN.

Meski begitu, Arham juga mengaku mencium adanya rencana dari kedua partai tersebut (PD dan PAN). “Kami juga sementara menunggu informasi. Memang ada rencana begitu, seperti disampaikan beliau (AA) waktu penyerahan rekomendasi Partai Gerindra kemarin. Kata beliau (AA), bahwa rekomendasi yang lain akan segera menyusul. Saya dalam perjalanan malam ini. Nanti saya kabari,” ungkap Arham.

Masih menurut informasi yang dihimpun DM1 Biro Koltim menyebutkan, bahwa setelah mengantongi tiga partai, maka rencananya para pimpinan partai tingkat DPC maupun DPD akan berbarengan menyodorkna rekomendasi AA ke meja Pj Bupati, agar selanjutnya akan segera diteruskan ke Panitia Pemilihan (Panlih) di DPRD Koltim.

Informasi lain juga menyebutkan, bahwa dengan dimulainya pengajuan nama calon Wakil Bupati Koltim definitif, maka bisa diprediksi sekitar pertengahan April 2022 bakal dilaksanakan Pilwabup.

Untuk menguatkan informasi yang beredar tersebut, Kepala Biro DM1 Koltim bergegas mengonfirmasi sekaligus bermaksud meminta keterangan Ketua Panlih DPRD Koltim, Suhaemi Nasir. Sayangnya, Suhaemi yang juga Ketua DPRD Koltim itu tidak merespons panggilan telepon, meskipun dalam kondisi aktif.

Begitu juga dengan Syukur Adam selaku salah seorang anggota Panlih yang coba dikonfirmasi menolak untuk memberikan keterangan melalui pesan Whatsapp (WA). Alasannya, belum ada delegasi dari Ketua Panlih.

“Sama Ketua dulu, karena beliau sekaligus juru bicara Panlih. Kecuali beliau sudah delegasikan, baru bisa anggota,” kata Syukur Adam melalui percakapan WA, Selasa malam (29/3/2022). (rul/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

1,488 views

Next Post

Menuju Pilwabup Koltim: Gerindra “Pedekate” ke PDI-P

Kam Mar 31 , 2022
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Empat Partai Politik (PDI-P, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan PAN) sebagai Parpol pengusung pemenang Pilkada 2020 Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), saat ini menjadi juru kunci terlaksananya Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Koltim.