DM1.CO.ID, GORONTALO: Kecelakaan lalu-lintas (Lakalantas) yang melibatkan satu unit mobil Nissan Livina Vs tiga unit sepeda motor, pada Sabtu pagi (14/1/2023) sekitar pukul 6.10 WITA, di depan Domestique Culinary Culture atau di sekitaran perempatan Jalan Arief Rahman Hakim-Jalan Jend. Sudirman, dan Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Gorontalo, membuat geger dan langsung ramai diperbincangkan hingga memunculkan sejumlah informasi terbaru di tengah-tengah publik.
Di antara informasi terbaru itu menyebutkan, salah seorang korban luka berat yang dilarikan ke rumah sakit sesaat terjadi Lakalantas, dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhir. Sebelumnya diketahui hanya terdapat 1 korban tewas di tempat, yakni seorang wanita (ibu-ibu) pengendara motor. Namun informasi yang menyebutkan terdapat dua korban tewas, dibantah oleh pihak Polisi Lalu Lintas.
“Yang meninggal di kecelakaan tadi pagi itu hingga sekarang masih tetap satu orang, yakni atas nama Bigawati N. Uda, kelahiran di Gorontalo tanggal 14 April 1991. Alamat Dusun Sakura, Desa Sukamaju, Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo, status kawin, pekerjaan pengurus rumah tangga,” ujar Iptu Willem Hot Pilat selaku KBO Lantas Polresta Gorontalo Kota.
Iptu Willem Hot Pilat sekaligus meluruskan informasi yang terlanjur beredar di beberapa media sosial yang men-share foto KTP atas nama Rusmin Hasan, usia 76 tahun. “KTP itu memang berada di dalam dompet korban, tetapi KTP atas nama Rusmin Hasan itu bukan milik korban yang meninggal di tempat. Jadi wanita yang terkapar tak bernyawa di pinggir jalan usai kecelakaan itu yang benar adalah bernama Bigawati N. Uda, usia 31 tahun,” jelas Iptu Willem Hot Pilat.
Informasi lainnya menyebutkan, bahwa sopir mobil Nissan Livina bernomor Polisi (Nopol) DM 1740 EA yang diberitakan sebelumnya di media ini bernama Sandres, dikabarkan ternyata adalah Kepala Kelurahan (Lurah) Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, bernama lengkap Sandres S. Niode, S.Kom.
Sandres bahkan disebut-sebut dan diduga adalah sosok yang mengidap penyakit epilepsi. Sehingga sejumlah orang ada yang memperkirakan, bahwa kemungkinan Sandres saat mengemudi di hari nahas itu sedang diserang (kambuh) penyakit epilepsi.
Identitas dan juga status medis pengemudi mobil Nissan Livina ini terungkap di berbagai percakapan WhatsApp Grup (WAG) lokal Kota Gorontalo. Dan bahkan dibenarkan oleh pihak Polisi Lalulintas Polresta Gorontalo Kota. “Iya, betul. Yang besangkutan adalah Lurah Tanggikiki. Dan menurut pengakuan dari pihak keluarga, yang bersangkutan memang ada riwayat epilepsi,” ujar seorang Polisi Lalulintas (Polantas) Polresta Gorontalo Kota.
Namun pihak Polantas mengaku tidak yakin apabila Sandres sedang terserang epilepsi saat mengemudi di pagi nahas tersebut. “Orang yang terserang epilepsi itu, kejang-kejangnya lama pulihnya,” ujar Polantas tersebut.
Sebab, menurut Polantas itu, sesaat usai terjadi kecelakaan, dari pengakuan saksi mengungkapkan bahwa Sandres keluar dari mobilnya dalam kondisi sehat, lalu berjalan santai bersama anaknya menuju kediamannya, di sekitar kampus Bina-Taruna.
Sayangnya, pihak Polantas Polresta Gorontalo Kota belum bisa memberika data-data dan identitas para korban kecelakaan tersebut hingga berita ini diturunkan. (dms-dm1).
——-