DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Gerindra terinformasi menjadi partai pertama yang lebih dulu mengajukan atau memasukkan rekomendasi nama Calon Wakil Bupati Kolaka Timur (Cawabup Koltim) ke meja Penjabat (Pj) Bupati Koltim, Sulwan Aboenawas, yang selanjutnya akan diteruskan ke Panitia Pemilihan (Panlih).
Menurut Sekretaris DPC Partai Gerindra Koltim, Arham Said, sebetulnya minggu ini adalah target untuk memasukkan figur Cawabup kepada Pj Bupati. Akan tetapi karena masih ada proses yang ditunggu dari pimpinan partai, maka kemungkinan besar paling lambat pengajuan calon dilakukan pada minggu depan.
“Kami masih menunggu instruksi dari pimpinan partai. Kalau beliau sudah menyampaikan kepada kami untuk menindaklanjuti, maka kami akan tindaklanjuti (diajukan),” ujar Arham.
Partai Gerindra, ungkap Arham, akan membawa rekomendasi untuk mencalonkan nama tunggal, yaitu “Jenderal Azis” (Abdul Azis). “Nama itu yang sudah clean and clear dari DPP,” beber Arham kepada Kepala Biro DM1 Koltim, saat diwawancara usai mengikuti kegiatan Musrembang RKPD 2023 Koltim, di Aula Pemda, Rabu (16/3/2022).
Arham menyebutkan, langkah untuk segera mengajukan atau memasukkan nama Cawabup yang telah mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra, sebenarnya adalah bentuk respon atau reaksi cepat dalam menyahuti aspirasi masyarakat yang menginginkan terjadinya percepatan Pilwabup (Pemilihan Wakil Bupati) Koltim definitif.
“Karena jujur saja, hari ini kami masih dipimipin oleh seorang Penjabat. Dan itu berbeda antara pejabat definitif dengan penjabat (yang sifatnya hanya sementara). Secara pribadi, secara kelembagaan sebagai anggota dewan maupun secara kepartaian, saya menginginkan secepatnya dilaksanakan pemilihan. Itu harapan kami,” tegas Arham.
Sementara itu, Adrianus selaku Sekretaris Fraksi DPC PDI-P Koltim mengatakan, partainya masih tetap konsisten memiliki satu figur yang akan diusulkan dalam Pilwabup Koltim, yakni Diana Massi (DM), istri almarhum Bupati Koltim, Samsul Bahri Madjid.
Meski begitu, Adrianus mengaku, sampai hari ini nama tersebut belum disedorkan kepada Pj Bupati, karena masih terkendala oleh kesepakatan dari partai pengusung lainnya.
“Makanya, PDI-P juga menunggu. Dari empat parpol pengusung, masih ada partai yang belum konsisten memberikan nama siapa calon wakilnya,” ujar Adrianus, saat diwawancarai, Rabu (16/3/2022).
Adrianus menyatakan, bahwa PDI-P tidak bisa serta-merta mengajukan calon Wabup tanpa adanya koalisi dari partai pengusung lainnya. “Terkecuali kondisi terakhir, katakanlah tiga partai (Partai Demokrat/PD, Gerindra, PAN) sudah koalisi, dan tinggal PDI-P, ya terpaksa PDI-P akan mengajukan juga nama calonnya. Karena syarat nama itu hanya dua nama saja yang diterima di DPRD,” jelasnya.
Adrianus menjelaskan, bahwa saat ini Cawabup yang sudah mendapat rekomendasi sedang membangun komunikasi politik dengan partai pengusung lainnya.
Selain itu, lanjut Adrianus, saat ini sedang diupayakan bagaimana empat partai pengusung untuk bisa duduk bersama. Namun, seperti apa hasil dari upaya yang tengah dilakukan, itu masih bersifat tertutup untuk publik.
Menurut Adrianus, sebetulnya komunikasi politik dengan partai pengusung sudah berjalan beberapa bulan kemarin, akan tetapi belum sampai ke titik final dan masih terus diintensifkan.
Menanggapi informasi mengenai Gerindra dalam waktu dekat akan segera memasukkan figurnya, dengan tegas Adrianus menyatakan, bahwa partainya (PDI-P) tidak dapat mencampuri. Sebab hal itu adalah hak partai Gerindra itu sendiri. PDI-P akan mengambil sikap ketika partai lain sudah memasukkan nama.
“Sikap PDI-P, dari kemarin-kemarin PDI-P sudah siap, tinggal mengajukan calon tetapnya. Dan sampai hari ini masih tetap satu nama, yaitu ibu Diana Massi (DM), tidak ada yang lain. PDI-P masih melihat kondisi. Kalau ke depannya tiga partai pengusung menempuh jalur koalisi, maka PDI-P akan juga tetap mendorong calonnya,” terang Adrianus.
Sangat penting memang manakala empat partai pengusung untuk bisa duduk bersama, sehingga terjadi kesepakatan hanya dua nama Cawabup yang akan dimasukkan, untuk kemudian dipilih oleh 25 anggota DPRD Koltim.
Sebelumnya, karena betapa memakan waktu yang berlarut-larut hingga belum ada tanda-tanda untuk dilaksanakannya Pilwabup, membuat salah seorang pengamat politik sekaligus dosen Haluoleo Kendari, Dr. Najib Husein, pun menyarankan agar keempat Parpol pengusung hendaknya menghilangkan “arogansi dan egoisme” dalam memunculkan dua nama Cawabup.
“Partai pengusung tidak bisa saling ngotot-ngototan. Sebab kemarin waktu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), keempatnya bisa bersatu. Masa sekarang yang levelnya hanya Pilwabup terjadi deadlock. Ada apa?” kata Najib bertanya-tanya.
Najib pun mengimbau kepada partai pengusung untuk sementara ini jangan terlampau jauh berpikir dahulu ke depan, siapa yang bakal jadi bupati atau siapa yang bakal jadi gubernur. “Lepaskan semua itu dan segera dorong nama untuk digodok panitia pemilihan,” harap Najib.(rul/dm1)