DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Empat partai politik (parpol) pengusung dan pendukung SBM (Samsul Bersama Mery), hingga saat ini ternyata belum seluruhnya memberi kepastian terhadap Aspirasi deras dari masyarakat maupun simpatisan/relawan SBM, yang menghendaki agar Diana Massi (DM) dapat dipilih sebagai Wakil Bupati (Wabup) Kolaka Timur (Koltim) menggantikan posisi Andi Merya Nur.
Dan meskipun keempat pengurus parpol (PDI-P, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Gerindra) itu sudah “mendeklarasikan” dukungan kepada DM untuk menduduki posisi Wabup di depan khalayak ramai, saat acara takziah malam ketiga almarhum Bupati Samsul Bahri, namun rupanya hal itu bukanlah menjadi sebuah jaminan.
Sebab nyatanya, dari keempat parpol tersebut, baru PDI-P saja secara terang-terangan yang telah melakukan konsolidasi dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk bulat mendukung serta mengusulkan DM sebagai calon tunggal, dan surat resminya akan segera diterbitkan manakala sudah diperlukan.
Bahkan terinformasi, surat usulan tunggal itu diantar langsung terbang ke Jakarta oleh Ketua DPD PDI-P Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas, yang juga sebagai Wakil Gubernur Sultra, bersama Ketua DPC PDI-P Koltim, Aris Mego serta didampingi oleh DM sendiri.
Aris Mego yang kembali dikorek keterangannya seputar pemberangkatannya ke Jakarta tersebut, akhirnya mau buka mulut.
Ia membeberkan, bahwa keberangkatannya ke Jakarta dengan Lukman Abunawas bersama DM adalah membawa usulan rekomendasi tunggal kepada DM sebagai calon Wakil Bupati Koltim pada pemilihan di meja DPRD Koltim kelak.
“DPP sudah connect semua, dan tinggal menunggu proses saja. Pokoknya sudah didiskusikan semua, baik DPD Provinsi maupun DPP,” ungkap Aris Mego, Jumat (7/5/2021) melalui sambungan telepon.
Berbeda dengan gerak cepat dan terang-terangan dari PDI-P, sikap partai pengusung SBM lainnya hingga saat ini sepertinya masih “gelap”, alias belum ada kejelasan dan kepastian, apakah akan mengikuti langkah PDI-P untuk mengusung DM sebagai calon tunggal Wabup Koltim atau tidak?
Sejumlah kalangan pun menilai, bisa saja ketiga partai itu beranggapan bahwa proses pemilihan Wabup Koltim ke depan masih terbilang jauh. Apalagi, Andi Merya Nur sendiri yang kini ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati Koltim belum didefinitifkan.
Sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Koltim, Supriadi yang dihubungi via seluler pada Jumat (7/5/2021) menyatakan, partainya belum jauh membicarakan hal itu. Hanya sebatas melihat perkembangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Kita belum bicarakan persoalan itu (tentang figur Wabup). Yang kita diskusikan selama ini adalah bagaimana Kolaka Timur ini ke depannya,” ujar Supriadi.
Kendati begitu, Supriadi secara pribadi mengaku mendukung DM untuk menjadi orang nomor 2 di Koltim menggantikan posisi Andi Merya Nur.
“Saya mendukung istri almarhum Bupati (Samsul Bahri). Kalau saya, (setuju) istrinya (almarhum Samsul) saja diangkat sebagai wakil bupati,” tandas Supriadi.
Pada kesempatan wawancara berbeda, Ketua DPD PAN Koltim, Rahmatia Lukman juga mengaku mendukung DM.
Bahkan, Rahmatia yang juga Wakil Ketua DPRD Koltim itu menyatakan, tidak akan melakukan manuver untuk ikut menjadi calon seperti rumor-rumor yang sempat menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Ia juga mengungkapkan bila rumor yang berkembang itu adalah hoax.
“Jangan didengar (kabar dirinya hendak maju), itu semua hoax. Tidak benar begitu. Saya, kami sudah menyampaikan di rujab saat malam ketiga almarhum, bahkan kita sudah pertemuan setelahnya itu. Pada intinya ibu Samsul (Diana Massi) toh yang kita usung, masa mau orang lain?” ucap beberapa pekan lalu.
Masyarakat Koltim yang memberikan dukungan kepada DM sebagai figur yang bakal menduduki posisi wakil bupati, berharap kepada partai pengusung lainnya (Partai Demokrat, PAN serta Gerindra) untuk bisa pula mengikuti langkah yang telah ditempuh oleh PDI-P.
Artinya, mereka meminta bukan saja sebatas pengakuan dukungan lisan secara pribadi semata dari masing-masing pengurus parpol, melainkan hendaknya dapat diwujudkan dalam bentuk rekomendasi resmi tertulis dari masing-masing DPP. (rul/dm1)
Sen Mei 10 , 2021
DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Tiga hari jelang Idul Fitri atau pada 27 Ramadan, warga Gorontalo senantiasa menggelar tradisi Tumbilotohe (malam pasang lampu). Namun untuk tahun 1442 H atau 2021 M kali ini, tidak sedikit daerah di Gorontalo yang terpaksa tak bisa melakukan malam pemasangan lampu itu lantaran alasan Covid19.