Sejumlah Daerah Tetangga Ikut Meriahkan Tumbilotohe di Desa Molamahu

Bagikan dengan:
DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Tiga hari jelang Idul Fitri atau pada 27 Ramadan, warga Gorontalo senantiasa menggelar tradisi Tumbilotohe (malam pasang lampu). Namun untuk tahun 1442 H atau 2021 M kali ini, tidak sedikit daerah di Gorontalo yang terpaksa tak bisa melakukan malam pemasangan lampu itu lantaran alasan Covid19.
Meski begitu, sejumlah daerah lainnya masih tetap memperlihatkan eksistensinya dalam menggelar Tumbilotohe sebagai tradisi turun-temurun tersebut. Salah satunya adalah Desa Molamahu, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango.
Ada sekitar 500 mata lampu botol berisi minyak tanah yang disiapkan oleh pelaksana kegiatan Tumbilotohe tersebut, yakni Karang Taruna Desa Molamahu bekerja sama dengan pemerintah desa setempat.

Alham Botutihe, S.Pd.I selaku Ketua Karang Taruna Desa Molamahu mengatakan, kegiatan Tumbilotohe ini memang sudah direncanakan sejak awal memasuki bulan Ramadan oleh Pemerintah Desa bersama Karang Taruna Desa Molamahu.
Menurut Alham Botutihe, seluruh anggota karang taruna dikerahkan untuk menyukseskan malam pasang lampu tersebut. Mulai dari penyediaan bahan-bahannya, format tata-letak hingga menghias lampu Tumbilotohe tersebut.

Saat malam pertama Tumbilotohe (pada Sabtu malam, 8 Mei 2021), kata Alham, pengunjung tidak hanya dari dalam desa, melainkan juga ada banyak pengunjung yang berasal dari luar Desa Molamahu, dari luar Kecamatan Bone seperti warga dari Kecamatan Bone Raya.
Tak hanya itu, kata Alham, sejumlah pengunjung bahkan ada yang berasal dari Kecamatan Posigadan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) hanya untuk menyaksikan kemeriahan Tumbilotohe di Desa Molamahu ini.
“Kegiatan tadi malam cukup menyenangkan. Dalam pantauan kami selaku panitia penyelenggara, banyak warga yang berkunjung ke lokasi ini, hanya untuk melakukan Selfi atau berfoto ria bersama rekan-rekan mereka, bahkan ada bersama keluarga masing-masing,” ungkap Alham kepada awak DM1, pada Ahad (9/5/2021).

Menyinggung mengenai imbauan untuk tidak melakukan kerumunan guna mencegah penyebaran Covid19, Alham mengatakan, bahwa pelaksanaan Tumbilotohe di Desa Molamahu ini tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.
“Untuk soal itu saya sudah mengimbau secara tegas kepada kawan-kawan karang taruna, dan juga kepada para pengunjung untuk tetap menggunakan masker saat masuk ke lokasi pasang lampu Tumbilotohe, jaga jarak, dan mencuci tangan,” jelasnya.
Ditanyai tentang rencana penyelenggaraan Tumbilotohe tahun depan, Alham menyatakan akan membuat lebih meriah dari tahun ini. “InsyaAllah tahun depan 2022, kami akan menyiapkan kurang lebih 1.500 mata lampu botol minyak tanah, dan akan dibuat lebih meriah lagi dari tahun ini. Karena mengingat saat ini masih dalam situasi Covid19, makanya kami hanya menyesuaikan dengan kondisi yang seadanya,” terang Alham.
Selaku Ketua Karang Taruna Desa Molamahu, Alham mengaku merasa bersyukur dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Jajaran Pemerintah Desa Molamahu yang telah mendukung sepenuhnya kegiatan ini.

Selain itu, Alham juga menyampaikan terima kasih dengan menyebut satu per satu anggota Karang Taruna Desa Molamahu yang telah ikut membantu terselenggaranya malam Tumbilotohe tersebut. Yakni, Aldin Mohamad, Endi Mooduto, Rani Botutihe, Sunandar Mooduto, Sofyan Mooduto, Fandris Mooduto, Ismail K. Ule, Fadel Moputi, Oskar Mohamad, Faris Mohamad, Iksal Djaiu, Fandrisyanto Biga, Alfandi Uloli, Alpin Mohamad, Zulyan crius Aboka, Harlis Hippy, Raflin Asuke, Aldo Moputi, Apris Tumuhulawa, Rinto Asuke, Roni Moputi, Yusran Hulopi, Sulpestri Djafar, Al Akbar Mursid, Ruslan Tumuhulawa, Rifkal Lakoro, Arpin Punjuru, Agus Masihu, Yowan Botutihe, Abu Bakari Hulopi, Rengki Asuke, dan Riski Tumbali. (res/dm1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

734 views

Next Post

Komunitas Catur Kabgor, Bertanding Sambil Bukber

Sen Mei 10 , 2021
DM1.CO.ID, GORONTALO: Berbicara seputar permainan catur, tentu bayangan akan langsung tertuju kepada kotak-kotak persegi hitam-putih yang akan dilalui dengan langkah-langkah strategi. Begitu pun dengan hidup ini yang hanya memiliki dua warna, yakni “hitam-putih” yang harus dijalani dengan penuh strategi pula untuk mendapatkan jalan keselamatan.