“Dihajar” Wasit? Timnas Kandas ke Babak Final AFC U23

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Garuda Muda atau Tim Nasional (Timnas) Indonesia, kandas melaju ke babak final AFC U23-2024 dengan kedudukan 0-2 melawan Tim Uzbekistan dalam pertandingan semifinal, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, pada Senin petang (29 April 2024) waktu setempat.

Di mata pendukung dan para penonton di tanah air yang ikut menyaksikan pertandingan secara live-streaming menilai, kekalahan Timnas U23 adalah lebih disebabkan oleh sikap wasit yang sepertinya lebih berpihak kepada Tim Uzbekistan, sehingga cenderung terasa “menghajar” Garuda Muda.

Untuk diketahui, pertandingan tersebut dipimpin oleh Shen Yinhao berusia 38 tahun selaku wasit utama dari China, dibantu Luo Zheng dan Guo Jintao yang juga keduanya berasal dari China sebagai hakim garis. Sementara Mooud Bonyadifard dari Iran diposisikan sebagai wasit cadangan, dan Saeed Ghasemi sebagai wasit kelima yang juga berasal dari Iran.

Selain itu, ada juga Sivakorn Pu Udom asal Thailand sebagai wasit pemantau Video Assistant Referee (VAR), bersama Hanna Khattab asal Suriah selaku asisten VAR.

Pendukung dan penonton di tanah air tak sedikit menumpahkan kekecewaan melalui media sosial dan bahkan mengaku geram dengan beberapa sikap wasit Shen Yinhao yang dianggap sangat merugikan Timnas.

Di antaranya, ketika Witan Sulaeman ditekel keras oleh Abdukodir Khusanov, pada menit ke-26 yang seharusnya dapat berbuah penalti, namun wasit Sivakorn Pu Udom selaku wasit VAR dari Thailand menyatakan bahwa tekel yang dilakukan oleh bek Uzbekistan itu bersih. Hingga babak pertama berakhir kedua kesebelasan belum dapat mencetak gol.

Selanjutnya, pada menit ke-60 di babak kedua, Ferarri sempat mencetak gol, namun lagi-lagi dianulir oleh wasit Shen Yinhao setelah mendapat “bisikan” dari Sivakorn Pu Udom selaku VAR, wasit dari Thailand tersebut. Gol Ferrari dinyatakan tidak sah lantaran Ramadan Sananta lebih dulu terkena offside.

Penonton Indonesia kembali mengaku kecewa dengan sikap wasit yang harus memberi kartu merah kepada Rizky Ridho, yakni lagi-lagi setelah mendapat “bisikan” dari Sivakorn Pu Udom sebagai wasit VAR dari Thailand itu.

Mengetahui dirinya mendapat kartu merah dan diusir dari lapangan, Rizky Ridho tampak enggan dan ngotot tak ingin meninggalkan lapangan karena merasa tak melakukan pelanggaran terhadap gelandang Uzbekistan, Jasurbek Jaloliddinov di menit ke-83. Rizky Ridho seolah menjelaskan kepada wasit, bahwa saat kakinya kembali ingin ditarik ke belakang seusai lebih dulu menghalau bola, gelandang Uzbekistan itu secara bersamaan tampak terus berlari menabrakkan diri sehingga terjatuh seolah mendapat tendangan kesengajaan.

Dua gol Uzbekistan tercetak di menit ke-68 oleh Khusayin Nurchaev, dan gol bunuh diri Pratama Arhan pada menit ke-86 akibat mis-komunikasi setelah kemelut di muka gawang Ernando Ari. Saat itu Pratama Arham bermaksud mengantisipasi bola liar imbas tendangan bebas Jasurbek Jaloliddinov.

Meski mengalami kekalahan atas Uzbekistan, Skuad Timnas masih memiliki kesempatan meraih satu tiket untuk dapat ikut lolos ke Olimpiade Paris 2024, yakni jika berhasil menjadi juara tiga melawan tim yang kalah dalam laga Jepang versus Irak, Selasa (30 April 2024). (dms-dm1)

——

Berita ini juga dapat disaksikan dalam versi video berikut di bawah ini:

Bagikan dengan:

Muis Syam

703 views

Next Post

Trio Barbie, Lalu Bagaimana?

Sel Apr 30 , 2024
Oleh: Funco Tanipu* DM1.CO.ID, OPINI:  Bahwa ada peristiwa yang terjadi akibat dari aktivitas berlebihan salah satu personel Trio Barbie adalah fakta bahwa perlu adanya aturan yang lebih tegas terkait pagelaran musik termasuk aktivitas di dalamnya, dan tentu saja bagaimana memeriksa kembali sistem sosial masyarakat Gorontalo pada era kekinian. Bukan hanya […]