Banjir Akibat Perambahan Hutan Membuat Pipa Transmisi PDAM Koltim Rusak Parah, Surio Gerak Cepat Adakan Pembenahan

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Banjir yang berasal dari luapan Sungai Ulu Mowewe pada Ahad (8/5/2022) lalu, menyebabkan pipa transmisi milik PDAM Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) mengalami kerusakan.

Akibat dari bencana alam itu, sekitar 700-an pelanggan yang berada di wilayah Kecamatan Mowewe terpaksa mengalami krisis air bersih. Dan untuk memenuhi kebutuhan air minum, mencuci maupun memasak, warga terpaksa menggunakan sumur bor maupun sumur gali.

Direktur PDAM Koltim, Surio S. Sos mengungkapkan, sumber dari masalah kerusakan pipa berasal dari adanya aktivitas perambahan hutan oleh masyarakat di sekitar hulu Sungai Mowewe yang menyebabkan terjadinya erosi.

“Tidak terlepas dari ulah manusia itu sendiri, sehingga dampaknya pula kepada manusia itu sendiri. Banjir yang terjadi selain berdampak pada pemukim penduduk terutama yang berdomisili di sekitaran sungai Ulu Mowewe,” ujar Surio kepada Kepala Biro DM1 Koltim, Kamis (12/2/2022).

Akses jalan yang bakal segera diaspal, kata Surio, juga terkikis air. “Fasilitas pemerintah, misalnya PDAM juga mengalami kerusakan,” katanya.

Surio juga mengungkapkan, kerusakan fasilitas PDAM yang membuat penyuplaian air bersih untuk wilayah Kecamatan Mowewe, lumpuh total berasal dari pipa transmisi.

Bahkan, Surio menggambarkan, bahwa kondisi kerusakan pipa sampai kelihatan “tercincang” menjadi lima potongan, serta pipa GI yang terbuat dari besi tersebut menjadi terlipat (bengkok), juga menyebabkan keretakan, dan bahkan ada yang terputus.

 

Surio menyebutkan, banyak tumpukan kayu sisa sawmill perambah hutan yang menghantam pipa transmisi milik PDAM, sehingga menyebabkan kerusakan.

“Itulah penyebab mengapa sehingga penyuplaian air kepada masyarakat Kecamatan Mowewe menjadi terhambat. Memang tidak bisa ada pelayanan, karena pipa transmisi yang rusak. Kalau pipa distribusi saja yang rusak masih bisa ada pelayanan sebagian kepada pelanggan. Tapi kalau pipa transmisi yang rusak, maka secara otomatis itu tidak bisa ada pelayanan,” jelas Surio.

Dengan terhentinya penyuplaian air ke pelanggan selama tiga hari, menurut Surio, membuat pihaknya mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah.

Meski demikian, Surio menyatakan pihaknya sesegera bergerak cepat dan berusaha, serta semaksimal mungkin melakukan pembenahan ataupun perbaikan, agar tetap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.

“Sejak Senin, Selasa, Rabu anggota dan dibantu tenaga luar yang kami sewa (dibayar), bekerja keras guna melakukan pembenahan, yaitu penyambungan pipa. InsyaAllah hari ini (Kamis, 12/5/2022) masyarakat se-Kecamatan Mowewe sudah bisa menikmati kembali air bersih,” ucapnya.

Surio pun mengimbau kepada penggunaan air bersih PDAM maupun masyarakat lainnya, agar dapat berpartisipasi melakukan pengawasan sehingga hutan yang ada di sungai Ulu Mowewe tidak dirambah lagi, karena akan merugikan masyarakat lain terutama ketersediaan air bersih. (rul/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

892 views

Next Post

KPK Terima 395 Laporan Gratifikasi Selama Idul Fitri 1443H

Sen Mei 16 , 2022
DM1.CO.ID, JAKARTA: Sampai akhir pekan Idul Fitri 1443 H ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menerima 395 laporan masyarakat dari berbagai kalangan, yakni terkait adanya pemberian barang atau objek gratifikasi, dengan nilai taksir mencapai Rp.274.117.519.