Aleg DPRD Boalemo Banyak “Keluyuran” di Luar Daerah?

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID.BOALEMO: Baru sekitar 6 bulan dilantik, 25 anggota DPRD Kabupaten Boalemo periode 2019-2024, nampak lebih banyak keluyuran di luar daerah, alias melakukan perjalanan dinas. Akibatnya, masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan maupun aspirasinya sulit ditindak-lanjuti dengan segera.

Hal tersebut dilontarkan oleh salah seorang masyarakat Boalemo, Darno Olii, yang mengaku kesal dan kecewa lantaran sudah berkali-kali mendatangi Gedung DPRD Boalemo, namun tak satupun anggota legislatif (Aleg) yang bisa ditemuinya.

Darno yang juga seorang aktivis LSM ini menyatakan merasa sangat rugi datang ke DPRD Boalemo, karena untuk tiba di gedung rakyat tersebut, ia mengaku harus mengeluarkan biaya dari kantong sendiri. Sementara para Aleg itu, kata Darno, jika keluyuran ke luar daerah tentu sangat terjamin “lahir-batin” dengan biaya dari uang rakyat.

Darno pun mencoba menebak-nebak, bahwa mungkin saja para Aleg ini gampang terserang “penyakit stress” dengan keadaan dan masalah yang begitu banyak di Boalemo, sehingga boleh jadi sedikit-sedikit mereka pun lebih memilih keluar daerah untuk “cuci otak dan mata” dengan alasan perjalanan dinas (Perdis).

Daripada membuang-buang dana melalui Perdis yang tidak sedikit, menurut Darno, sebaiknya dana tersebut diarahkan untuk membiayai kegiatan yang lebih efektif dan dapat langsung dinikmati oleh masyarakat. Misalnya, menambah bantuan kepada masyarakat miskin, atau juga memberi reward atau bonus kepada staf ASN atau tenaga honor yang  dinilai memiliki prestasi dalam bekerja.

“Kekecewaan kami masyarakat Boalemo kepada anggota dewan, karena hampir semua pengaduan masyarakat tidak pernah ada realisasi dari DPRD. Apa kerja mereka? Mereka digaji oleh rayat, perlengkapan sampai dengan ‘kaus kaki sepatu’ merekapun dari APBD, namun kinerjanya sama saja dengan ‘pengangguran’, mencari keuntungan dari semua penjuru,” curhat Darno kepada Wartawan DM1 via telepon seluler, Senin (2/3/2020).

Darno menjelaskan istilah keuntungan dari semua penjuru, yakni boleh jadi keluhan masyarakat pun menjadi lahan mata pencaharian para Aleg itu dengan dalih perjalanan dinas ke luar daerah.

Darno menumpahkan kekesalannya, bahwa di gedung rakyat itu bukan tempat para Aleg yang hanya hobby “berwisata” dan menambah pundi-pundi pendapatan pribadi. “Kalian di situ untuk memperjuangkan rakyat Boalemo,” tandas Darno. 

Darno pun mengaku bingung dan bertanya-tanya, bagaimana bisa itu terjadi di saat rakyat Boalemo masih banyak yang kelaparan (susah makan), dan tidak sedikit yang belum mempunyai pekerjaan, belum memiliki modal usaha, dan bahkan belum punya rumah, dan lain sebagainya?

Hari ini, Senin (2/3/2020), Darno mengaku kembali mendatanggi lagi Kantor DPRD Boalemo. Namun ia hanya bisa menemui kursi kosong para Aleg yang berada di gedung tersebut. “Entah apa yang merasuki mereka para aleg hingga tega hanya memikirkan kegiatan di Manado. Sungguh kegiatan yang tidak ada dampak apa-apa bagi masyarakat Boalemo. Boro-boro pulang dari Perdis agenda luar bawa ilmu, paling-paling pulangnya dari dinas luar bawa oleh-oleh. Sungguh kinerja yang ‘memalukan’ bagi para Aleg,” kesal Darno.

Sekretaris DPRD (Sekwan) Boalemo, Burhan Hinta, saat dikonfirmasi melalui telepon pada Senin (2/03/2020) membenarkan bahwa para Aleg sedang melakukan kunjungan keluar daerah, yakni menghadiri acara Legislatif Expo SulutGo di Kota Manado, di mana pesertanya adalah seluruh anggota DPRD se-Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo).

Kegiatan itu, kata Sekwan Burhan, di antaranya adalah dialog Anggota DPRD mengenai pengembangan Sulut dan Gorontalo. “Dan hal ini setiap tahun kami ikuti,” ungkap Burhan Hinta. (kab/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

94,434 views

Next Post

Ini Data Lengkap Korban Terdampak Banjir di Gorut

Sel Mar 3 , 2020
DM1.CO.ID, GORUT: Hujan lebat yang melanda Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), pada Senin (2/3/2020), membuat empat kecamatan di daerah ini terendam banjir dan mengalami longsor. Akibatnya, sejumlah titik akses transportasi di Jalan Trans Sulawesi mengalami kelumpuhan.