Demokrat Koltim “Perang Urat Saraf” Terkait Proses Pengisian Kekosongan Kursi Wabup

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kolaka Timur (DPC-PD Koltim), Jabal Hakim (JH), bergegas angkat suara terkait proses pengajuan namanya untuk ikut maju bertarung mengisi kekosongan kursi Wakil Bupati (Wabup) Koltim.

JH tampaknya tersinggung terhadap sekretarisnya sendiri yang menuding dirinya telah bertindak dan mengambil sikap yang tidak sesuai dengan mekanisme Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) partai, khususnya terkait proses pengajuan nama calon Wabup Koltim yang saat ini sedang kosong setelah sang Bupati Samsul Bahri mendadak wafat.

Sebagaimana diketahui, JH sebelumnya memang dikabarkan telah “mendeklarasikan dan mendaulatkan” diri maju bersaing untuk mengisi kekosongan kursi Wabup Koltim. Ia mengaku telah mengantongi rekomendasi (diusulkan) oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (DPD-PD Sultra) dan bahkan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPD).

Namun munculnya nama JH sebagai calon tunggal dari internal PD, justru di mata Idul Fitri Syam (IFS) selaku Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPC-PD Koltim menyebut bahwa JH telah mengambil sikap sendiri tanpa melakukan rapat terlebih dahulu bersama pengurus DPC-PD.

“Tidak pernah ada rapat di tingkat pengurus DPC. Kalau merujuk Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) partai, pengusulan semestinya harus melalui tingkat DPC terlebih dahulu, baru ke DPD, selanjutnya diusul ke DPP,” demikian Idul Fitri Syam (IFS) selaku Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPC-PD Koltim dalam keterangannya, dikutip DM1 pada kesempatan konfirmasi via telepon, Ahad (1/8/2021).

IFS menyatakan tak masalah siapapun yang bakal diusung dan didukung oleh Partai Demokrat, sepanjang itu adalah hasil pembicaraan dan usulan kesepakatan bersama di tingkat DPC PD Koltim.

“Tidak jadi masalah kalau beliau (JH) mendaulatkan diri, tapi setidaknya kan ada informasi kepada kami-kami ini pengurus. Paling tidak apakah itu melalui rapat harian atau melalui rapat tingkat pengurus. Harus kita duduk bersama dulu, supaya jelas jika hasil rekomendasi dari DPC ke DPD dan DPP adalah hasil kesepakatan bersama. Bukan bertindak sendiri. Setidaknya hargailah pengurus DPC atau DPAC yang ada! Kadang saya bertanya, ini Partai Demokrat Kabupaten Koltim apakah milik sendiri atau milik bersama pengurus?” demikian IFS menyatakan unek-uneknya.

Mendapat tudingan seperti itu dan seolah ditantang berperang oleh IFS, JH pun buru-buru memberikan klarifikasi melalui akun Facebooknya (FB). Ia balik menuding, bahwa narasi yang dibeberkan atau yang dibangun oleh IFS di pemberitaan media itu adalah hoax.

Di bawah ini adalah komentar JH (disadur sesuai aslinya) di FB dalam menanggapi postingan link berita DM1 (tayangan Ahad, 1/8/2021) terkait statemen IFS:

“Saya perlu klarifikasi narasi yg dibangun sdr PLT Sekum p.demokrat di media semua itu hoax,mulai dari tdk ada rapat internal partai,dan sebutkan pengurus anak cabang kec.yang tdk setuju ttg  keputusan DPC.jangan sampai pac abal2 yg di tanya,jangan kita mengeluarkan pendapat klw kita tdk faham,menyebut td ssi ADRT,justru saudeara yg keliru memahami ADRT,tugas ketua dpc Melaksanakan dan bertanggung jawab seluruh aktifitas partai di kabupaten baik secara kedalam dan keluar.sekum itu diatur oleh ketua DPC,bukan sekum mau atur ketua,saya sebagai ketua DPC Tegak lurus melaksanakan tugas yang diberikan Mulai dr DPP/DPD,klw saudara tdk mau loyal kepada perintah partai silakan pamit dgn baik ,jangan membuat jastipikasi terhadap p. demokrat,tdk usah mengatakan siap menerima komsepwensi dari partai.saya analogikan sdr ketua DPC saja klw tdk loyal terhadap perintah DPP,saya pastikan dilenser,kesimpulan saya sampaikan bahwa semua kader partai wajib menjalankan keputusan DPP,jika tdk, pasti akan menerima sanksi sesuai AD/RT terlebih ada sinyal kader utama partai demokrat yang ada di legislatif tidak mau tunduk apa keputusan partai ya siap2 ,karena di bawah sdr(i) banyak yg bersedia loyal kepada keputusan DPP,” demikian komentar JH menanggapi unek-unek yang dibeberkan IFS.

Sementara itu, terdapat sebuah screen-shot percakapan (pesan) WhatsApp yang diperoleh Kepala Kantor Media Pemberitaan Online DM1 Biro Koltim. Screen-shot pesan WA itu diduga adalah percakapan JH dengan seorang pengurus DPP bernama Daisy. Dan percakapan WA ini pula yang diduga dijadikan dasar oleh JH untuk maju bertarung “melawan” Diana Massi sebagai calon yang kini telah diusung oleh PDIP dan PAN.

Di bawah ini adalah pesan WA (tiga kolom secara berturut-turut) yang dikirim oleh orang yang mengaku bernama Daisy, Deputi Bappilu Partai Demokrat, pada 9 Juni 2021:

Selamat sore pak djabal…saya daisy, deputi Bappilu DPP Demokrat…”

“pak ketua, kaitannya dengan pengisi kekosongan wakil kepala daerah.”

“siapa yang akan dipilih? pastikan org Demokrat atau pak ketua yg mengisi..,” demikan pesan WA dari Daisy.

(rul/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

834 views

Next Post

Tak Mesti di Kantor Desa, Kades Molamahu Gelar Musdes di Dusun: Bahas Hewan Kurban & Pembangunan Masjid

Jum Agu 6 , 2021
DM1.CO.ID, BONE BOLANGO:  Kepala Desa Molamahu, Erwis Tumuhulawa, menggelar Musyawarah Desa (Musdes) di Dusun II (Manteha), pada Kamis (5/8/2021), di rumah salah seorang warga dusun setempat bernama Irwan Moputi.