DM1.CO.ID, GAZA: Dilansir dari laman Al-Arabiya, Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, bahwa hingga Ahad (16/5/2021) akibat serangan Tentara Zionis Israel, terdapat 1.200 orang warga Gaza mengalami luka-luka. Sementara korban jiwa mencapai 174 orang, dan 47 di antaranya adalah anak-anak.
Laman Al Arabiya menyebutkan, jumlah korban jiwa maupun luka-luka tersebut, diperkirakan akan masih bertambah. Sebab, hingga berita ini diturunkan, sejumlah ambulans berserta tim pertahanan sipil juga masih tampak melakukan pencarian korban di onggakan reruntuhan gedung-gedung di Gaza.
Pesawat tempur Israel, pada Ahad pagi, gencar melakukan penyerangan udara ke beberapa bangunan dan jalanan, serta fasilitas-fasilitas penting lainnya Kota Gaza.
Dari penyerangan pesawat termpur tersebut, membuat jalan utama menuju Rumah Sakit Shifa jadi hancur berantakan. Rumah Sakit Shifa adalah rumah sakit terbesar di wilayah yang tampaknya menjadi target blokade serangan Israel. Selain itu, pesawat tempur Israel juga meluluh-lantakkan satu unit rumah warga.
Seorang pejabat Palestina mengungkapkan, bahwa serangan udara tentara Israel, pada Sabtu malam (15/5/20201), membuat 23 warga Gaza meninggal dunia. Menurutnya, itu merupakan serangan tunggal paling mematikan sejak Zionis Israel mengerahkan agresi ke Gaza pada Senin (10/5/2021).
Tak hanya itu, pada Sabtu kemarin, serangan rudal Israel juga menghancurkan kantor Associated Press, Aljazeera, di gedung 12 lantai yang juga menjadi kantor media massa lainnya di Gaza.
Sehingga, akibat serangan ke kantor media massa itu pun membuat kegiatan liputan internasional tentang konflik Israel-Palestina, mengalami gangguan. Menurut sejumlah organisasi media massa, Israel tampaknya memang sengaja menghancurkan Media Aljazeera dan media-media lainnya itu adalah untuk membungkam pihak jurnalis. (dms/dm1)
Komentar anda :
