DM1.CO.ID, POHUWATO: Kepala Desa (Kades) Marisa Selatan, Hendra Imbran, menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap kedua, kepada warganya yang berhak, pada Jumat (5/6/2020).
Penyerahan BLT tahap kedua yang dilakukan di Kantor Desa Marisa Selatan tersebut, dihadiri Musna Giasi, S.Sos selaku Camat Marisa, dan disaksikan oleh Ketua BPD Marisa Selatan, Hasan Usman, S.Pd.I; Babinsa dan Babinkantibmas, serta Sekretaris Desa Marisa Selatan.
Kades Hendra Imbran mengungkapkan, saat ini jumlah penduduk di Desa Marisa Selatan, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, adalah 3.014 jiwa dari 800 KK (Kepala Keluarga).
Dari jumlah penduduk di Desa Marisa Selatan tersebut, kata Kades Hendra Imbran, yang menerima BLT adalah sebanyak 135 orang.
Kades Hendra Imbran menyebutkan, pada proses pelaksanaan penyerahan BLT tahap kedua ini dilakukan secara protokol Covid19. Yakni, dengan hanya menghadirkan 6 orang penerima secara simbolis, untuk menghindari terjadinya kerumunan.
Adapun 6 penerima BLT tahap kedua yang dilakukan secara simbolis tersebut dengan masing-masing mendapat Rp.600 Ribu, yakni: Cindra Wati Abdul Wahab (Dusun Melati); Asrin Lasiama (Dusun Melati); Satria Pako (Dusun Bakia); Hasma Manopo (Dusun Teratai); Jumriati M. Kali (Dusun Teratai); dan Masri Mohamad (Dusun Teratai).
Selanjutnya, menurut Kades Hendra Imbran, pada hari ini juga (Jumat, 5/6/2020) para kepala dusun akan mendistribusikan BLT kepada para penerima door to door (ke rumah-rumah) mereka secara langsung, dan tentunya akan dipantau langsung pula oleh aparat desa.
Pada kesempatan tersebut, Kades Hendra Imbran pun berpesan, hendaknya BLT ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga penerima di Desa Marisa Selatan ini sesuai kebutuhan sehari-hari.
Kades Hendra Imbran mengungkapkan, dari jumlah penduduk di Desa Marisa Selatan ini, sebagian besar adalah terdiri atas petani, dan ada juga pemanjat kelapa, pembuat batako, serta PNS sekitar 25 persen. (din/dm1)
DM1.CO.ID, BOALEMO: Sempat menghebohkan masyarakat lantaran terjaring razia Narkoba di Jakarta, pada medio Maret 2020, bersama Wahyu Moridu selaku anggota DPRD Boalemo (yang juga sebagai anak Bupati Boalemo) dan seorang ASN, Lahmudin Hambali akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada publik.
