DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Mobil Unit Penerangan (Mupen) KB milik Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yang sempat masuk bengkel untuk “diopname” atau di-service dengan kondisi body belakang yang sudah “ditelanjangi’, akhirnya terpasang kembali seperti semula.
Meski begitu, fasilitas atau peralatan sebagai perlengkapan penunjang kegiatan pelayanan KB yang awalnya berada di dalam Mupen itu, kini tidak diketahui lagi keberadaannya setelah dinyatakan hilang secara misterius.
Namun menurut informasi, Mupen KB itu disebut-sebut terakhir berada dalam “kekuasaan” Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk, Penyuluh dan Penggerakan DPPKB, bernama Rasmi.
Terkait informasi tersebut, Rasmi yang berhasil dihubungi melalui sambungan telepon menceritakan, bahwa pada masa atau di era kepemimpinan Nasruddin sebagai Kepala Dinas PPKB Koltim, semua fasilitas peralatan masih tersedia di dalam Mupen KB itu.
Hanya seiring berjalannya waktu, seorang Petugas Harian Lapangan (PHL) yang kebetulan memegang laptop Mupen KB mengalami kecelakaan, sehingga menyebabkan laptop tersebut rusak.
Rasmi menyebutkan, Mupen KB yang digunakan kala itu hanya sebatas pinjam-pakai, dan tersimpan di rumah jabatan bupati (rujab) lama pada era Tony Herbiansah.
“Kalau mau digunakan untuk kegiatan, barulah kami ambil. Tapi setelah selesai itu (kegiatan), kami kembalikan lagi mobilnya bersama alat-alatnya di rujab lama,” kata Rasmi, Senin (21/2/2022).
Suatu ketika, kata Rasmi, muncul kebingungan dan rasa bertanya-tanya, yakni ketika akan dipergunakan lagi diketahui salah satu peralatan Mupen KB berupa LCD sudah raib, padahal Mupen KB itu terparkir di dalam rujab bupati.
Lalu tak lama kemudian terjadi perombakan (mutasi) di lingkungan DPPKB dari Nasruddin ke Murtini Balaka selaku pelaksana tugas (Plt).
Di saat itulah, Rasmi mengaku mendapat tudingan atas hilangnya fasilitas atau perlatan yang ada di dalam Mupen tersebut. “Waktu itu saya (memang) yang sering gunakan mobil (Mupen) itu. Tiba-tiba ada laporan yang masuk ke pimpinan bahwa saya katanya preteli peralatan Mupen. Dan setelah saya bawakan, kebetulan waktu itu ada juga pak Renreng (Sekdis KB) yang saksikan. Cuma laptop dan LCD yang tidak ada. Laptop rusak dan LCD hilang waktu di rujab lama. Tapi dia sudah tau pak Nas, bahwa itu barang (LCD) sudah hilang. Catatannya ada sama ibu Murtini saat itu,” terangnya.
Dan menurut informasi, mobil beserta sisa peralatannya kemudian disita dari Rasmi. Setelah itu, Rasmi pun mengaku tidak tahu-menahu lagi keberadaan Mupen KB tersebut disimpan di mana.
Selanjutnya, terjadi lagi penyegaran di tubuh DPPKB, di masa kepemimpinannya dipegang oleh Idarwaty. Di masa ini, Mupen KB tersebut berada dalam “kekuasaan” di tangan Parenreng selaku Sekretaris Dinas PPKB.
Setelah Idarwaty, kata Rasmi, terjadi lagi perubahan Kadis dari Idarwaty ke Amiruddin. Di masa Amiruddin, “penguasaan” Mupen KB dan peralatannya dikembalikan kepada bidangnya.
Tetapi Rasmi mengaku, saat Mupen KB itu dipegangnya kembali, yang tersisa hanya layar in-fokus saja. Sedangkan genset, TV 17 inchi, satu set sound-system sudah tidak ada.
“Layar in-fokus saat ini ada di kantor. Peralatan yang lain sudah tidak pernah saya lihat lagi waktu kendaraan dipegang oleh Pak Renreng. Tidak tahu ke mana,” jelas Rasmi.
Dan sekarang ini, setelah berganti lagi Kadis dari Amiruddin ke Ulfawati, Mupen KB itu disita dan dipegang oleh Kasubbag Perencanaan.
Untuk diketahui, Mupen KB Koltim tersebut diadakan sejak 2016 dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dan ketika pemerintah pusat menyerahkan armada penunjang operasional KB itu, tentunya dilengkapi dengan segala fasilitas (alat-alat) yang dibutuhkan.
Mupen KB sendiri merupakan salah satu alat sosialisasi dan informasi program KB, agar dapat berjalan atau terlaksana dengan optimal dan efektif.
Salah satunya, memberikan edukasi mengenai informasi program pembangunan kependudukan dan KB yang dikemas melalui audio visual seperti film, sinetron/drama, Public Service Advertising (PSA).
Mupen KB juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi seputar produk baru, maupun ketika akan atau sedang berlangsung event penting.
Keunggulan Mupen KB juga dapat dipergunakan di wilayah yang sulit dijangkau serta sulit mendapatkan akses informasi pembangunan Kependudukan dan KB di wilayah terpencil.
Hanya sayangnya, fasilitas penunjang yang tersedia Mupen yang ada di DPPKB Koltim saat ini tidak jelas rimbanya. Apakah sengaja “digasak” oleh oknum yang tidak bertanggungjawab yang ada di lingkungan internal dinas, ataukah “digasak” maling?
Dan tentunya masyarakat Koltim sangat mengharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Penjabat Bupati, Sulwan Aboenawas, sebisa mungkin dapat lebih memberikan perhatiannya dalam menjaga aset negara maupun aset daerah melalui sistem pemerintahan yang dijalani atau dikelolanya di wilayah Kabupaten Koltim. (rul/dm1)