Wartawati/Editor: Dewi Mutiara
DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Warga Desa Tolotio, Kecamatan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, dikejutkan dengan seekor ikan Paus terdampar di tepi pantai, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Camat Bone Pantai, Ibrahim Junus, ikan Paus dengan panjang sekitar lima meter itu pertama kali terlihat oleh seorang nelayan, Iwan Adam sekitar pukul 06.30 WITA.
“Yang lihat pertama kali itu Iwan Adam, dia nelayan di sini, ikan Paus ia temukan sudah terdampar di tepi pantai saat ia pulang dari melaut,” tutur Ibrahim.
Saat ditemukan, ikan Paus masih dalam keadaan hidup. Kejadian langka ini sontak membuat heboh warga sekitar, banyak warga berbondong-bondong datang melihat pemandangan yang tidak biasa itu.
Warga berusaha mengembalikan ikan Paus kembali ke lautan, namun sayang usaha mereka gagal.
“Karena bobot ikan Paus yang sangat berat, dan air laut dalam keadaan surut, maka usaha untuk menyelamatkan ikan Paus tidak berhasil,” ungkap Ibrahim.
Setelah 15 menit berada di daratan, ikan Paus tersebut akhirnya mati. Ibrahim menduga ikan Paus tersebut sempat mengalami hantaman keras di terumbu karang.
“Paus itu tewas setelah kurang lebih 15 menit ada di daratan, dia mati karena tubuhnya mengalami hantaman ke karang akibat ombak yang besar, terlihat dari luka yang nampak di tubuh ikan Paus,” ungkap Ibrahim.
Kapolsek Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, Iptu Abdul Wahab Tambipi, saat diwawancarai mengatakan, saat ini ikan Paus telah dievakuasi oleh warga setempat bekerja sama dengan aparat kepolisian juga TNI yang langsung meluncur ke lokasi.
Pemerintah Desa Tolotio bersama petugas yang berada di lokasi sudah berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo. Mereka bersepakat, penanganan bangkai ikan Paus dengan cara dikuburkan.
“Jadi atas kesepakatan pihak Pemerintah Desa, Kecamatan dan dinas terkait, maka dilakukan penguburan terhadap bangkai ikan Paus,” ucap Kapolsek Wahab.
Opsi menguburkan bangkai ikan Paus, lanjut Wahab, dipilih karena mengingat kesulitan teknis yang dihadapi jika Paus ditenggelamkan ke laut, dibutuhkan sedikitnya pemberat tiga kali lipat dari bobot ikan Paus yang diperkirakan mencapai satu ton.
“Selain itu juga, kita menjaga agar habitat hewan laut lainnya tidak terkena dampak dari bangkai paus,” ujar Kapolsek Wahab.
Untuk memudahkan proses penguburan, bangkai ikan Paus itupun di potong-potong menjadi beberapa bagian, kemudian petugas dibantu warga memasukkan bangkai ke dalam lubang tanah yang telah disiapkan.
“Bangkai ikan Paus dipotong-potong terlebih dahulu, lalu dikuburkan di dekat lokasi penemuan, proses penguburan berlangsung tadi sore sekitar pukul 15.00 WITA,” pungkas Kapolsek Wahab. (dmk/dm1)
Ming Jan 5 , 2020
Wartawan: Herman Abdullah | Editor: Dewi Mutiara DM1.CO.ID, KABUPATEN GORONTALO: Penyebab kematian Basri Kandipa alias Ari, pria asal Luwuk, Sulawesi Tengah yang jenazahnya ditemukan di lahan jagung, Dusun Alidaa, Desa Padengo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Kamis (2/1/2020) akhirnya terungkap. Kepada Wartawan, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Gorontalo, AKP. Muhammad […]