DM1.CO.ID, GORONTALO: Meski orangtua siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Limboto Barat, sebagian besar adalah bermata pencaharian sebagai petani dan swasta, namum sekolah ini sejak dulu dikenal sebagai salah satu sekolah yang telah mampu mengukir banyak prestasi, termasuk membentuk siswa yang berkualitas.
Saat ini, SD yang terletak di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo inipun bertekad untuk dapat mencapai kemajuan yang lebih baik.
Zenab Mertosono, S.Pd selaku Kepala SDN 13 Limboto Barat di sela-sela kesibukannya kepada DM1, Selasa (23/7/2019), menyampaikan sejumlah hal terkait upaya memajukan sekolah ini.
Zenab menyebutkan, saat ini siswa-siswi di sekolah ini tercatat 93 orang, dan terdapat 9 tenaga kependidikan yang didukung 5 PNS serta 4 honorer.
Untuk mencapai kemajuan yang diharapkan, Zenab pun mematok visi-misi sekolah, yakni: “Meningkatkan mutu pendidikan; meningkatkan kualitas belajar; menyediakan buku-buku pelajaran; memotivasi siswa untuk giat belajar; dan penyediaan alat bantu belajar”.
Menurut Zenab, pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan sarana prasarana. Seperti, pengadaan ruang UKS, penambahan perabot sekolah, penyediaan alat-alat olahraga dan kesenian, perbaikan ruang kelas, penyediaan pagar beton, penataan halaman, dan pengadaan kantin sekolah.
Zenab mengaku sangat bertekad ingin lebih memajukan sekolah ini. Dan untuk mencapai hal tersebut, selaku kepala sekolah, ia berharap sumber daya manusia harus bisa benar-benar dipacu, yakni siswa-siswi yang berkualitas dan guru-guru yang sejahtera.
Sama halnya dengan di sekolah-sekolah lainnya, Zenab mengaku, bahwa di SDN 13 Limboto Barat ini juga memiliki program prioritas.
Zenab pun mengurai program-program prioritas tersebut. Yakni di antaranya: 1. Meningkatkan mutu pendidikan; 2. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3. Meningkatkan keindahan lingkungan sekolah.
Namun sejauh ini, kata Zenab, ada beberapa program kerja yang masih belum sempat direalisasikan. Seperti, pengadaan pagar beton di sekeliling sekolah; penataan halaman sekolah, dan perbaikan ruang kelas.
Menurutnya, hal itu dapat dikatakan merupakan kendala dalam upaya memaksimalkan kemajuan sekolah ini.
“Di setiap sarana-prasarana yang masih memiliki kekurangan sudah dituangkan dalam Dapodikdasmen, sebagai tempat kontrol dan pengaduan terhadap sekolah. Namun, hingga saat ini belum ada realisasinya. Mungkin dikarenakan banyaknya pengaduan yang sama dari sekolah lain,” ujar Zenab.
Menyinggung mengenai momen peringantan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2019 ini, Zenab mengaku hanya berharap, semoga program kerja yang belum tercapai pada tahun 2019 ini di sekolah ini bisa terwujud di tahun 2020. (her/dm1)
Komentar anda :
