Marten Taha: Pemerintah Tanpa Media Ibarat Makanan Tanpa Garam

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Peran media pemberitaan hingga saat ini masih tetap penting dan dibutuhkan sebagai mediator atau jembatan informasi, khususnya antara pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Dr. Marten Taha, SE, M.Ec.Dev selaku Wali Kota Gorontalo dalam acara Sharing Session atau berbagi pemahaman dan tatap muka dengan para jurnalis dari berbagai media di daerah ini, pada Ahad petang (7 April 2024), di Bandhayo lo Yiladia atau Aula Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo.

“Pemerintah tanpa Media, itu ibarat makanan tanpa garam,” ujar Marten Taha didampingi Daud Rafertian S. Panigoro, S.IP, M.Si selaku Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Gorontalo, beserta Adriyun Katili, S.Kom, M.Si sebagai Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik.

Marten Taha menjelaskan, pemerintah bisa melakukan kinerja lebih baik karena media melakukan perannya dengan baik pula. Sehingga itu, menurutnya, media sepantasnya menjadi mitra pemerintah dalam memberikan informasi penting dan obyektif kepada publik.

Bahkan jelang penghujung masa pemerintahannya sebagai Wali Kota Gorontalo dua periode, Marten Taha mengaku cenderung lebih percaya dengan informasi yang diberikan oleh pihak media dibanding keterangan dari pejabat-pejabat di jajarannya.

Sebab, kata Marten Taha, media atau Pers saat ini adalah menjadi pilar keempat demokrasi yang dijamin kemerdekaannya di negeri ini serta diakui keberadaannya oleh UUD 1945.

Sharing Session yang dirangkai buka puasa bersama dan salat Magrib berjamaah tersebut, tampaknya menjadi acara tatap muka secara resmi terakhir dengan para insan Pers. Pasalnya, masa bakti Marten Taha selaku Wali Kota Gorontalo dipastikan berakhir pada 2 Juni 2024 mendatang. (ams-dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

483 views

Next Post

Pusdiklat Buddha Segera Dibangun di Kota Gorontalo, Ko' Kiki: Kita Sudah Kantongi PBG

Sel Apr 16 , 2024
DM1.CO.ID, GORONTALO: Setelah sempat mendapat protes dari berbagai kalangan lantaran diduga akan membangun wihara ataupun klenteng, Yayasan Mandalatama Maitreya akhirnya membuktikan bahwa pihaknya tidaklah mendirikan tempat ibadah umat Buddha lagi sebagaimana yang disangkakan tersebut, melainkan akan membangun Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Keagamaan di Kota Gorontalo.