DM1.CO.ID, GORONTALO: Kondisi Jalan Jakarta 1 (satu), Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, memang mengalami kerusakan yang cukup parah dan memprihatinkan.
Bagi siapa saja yang pernah melewati jalan akses ke perumahan Belle Moyyoto Indah itu, baik dengan kendaraan roda dua (motor), roda tiga (bentor) maupun roda empat (mobil), tentu merasa seakan sedang menempuh perjalanan di atas laut dengan ombak yang tinggi, pun terasa melalui lintasan arena sirkuit moto-cross yang memiliki permukaan jalan bagai rak telur (hampir tak ada yang rata karena kebanyakan berlubang).
Kondisi Jalan Jakarta 1 yang mengalami kerusakan cukup parah inilah membuat warga setempat kerap diliputi kedongkolan dan kekesalan. Dan tak jarang, Ketua RT di wilayah itu yang harus menjadi “sasaran ocehan” kekecewaan warga. Sebab, diakui atau tidak, ketua RT-lah yang setiap hari mendengar “bisik-bisik tetangga” dari segala penjuru.
Mengaku sudah tak tahan dengan ocehan dan desakan warga terkait masalah Jalan Jakarta 1 itu, Muslim Ishak alias Ulu selaku Ketua RT di wilayah itu pun bertandang ke redaksi DM1, lalu menumpahkan unek-uneknya.
“Ini masalah jalan pak, mohon maaf, saya sehari-harian muka saya sudah tebal, masyarakat ini ngomel sama saya mempertanyakan kapan jalan ini bisa diperbaiki. Sudah 8 kali saya ikut Musrenbang, tapi tidak pernah terpenuhi (diperbaiki) ini Jalan Jakarta 1 ini,” ujar Ulu geleng-geleng kepala seraya mengisap dalam-dalam rokoknya, tanda ikut merasa kecewa.
Meski merasa kesal, namum Ulu mengaku tidak ada niat untuk menjelek-jelekkan Marten Taha selaku Wali Kota Gorontalo, yang dinilai hingga kini seolah tak ada kepedulian terhadap keluhan warga terkait Jalan Jakarta 1 tersebut.
Ulu mengaku, apa yang disuarakannya melalui media online (di pemberitaan DM1.CO.ID dua pekan lalu) tentang kerusakan parah di Jalan Jakarta 1 itu, adalah bentuk kecintaannya terhadap Wali Kota Gorontalo, sehingga tak salah jika harus diingatkan.
Dalam keluhannya melalui media DM1 ini, Ulu mengingatkan bahwa Jalan Jakarta 1 itu adalah termasuk bagian dari janji Marten Taha saat menggelar kampanye Pilwako untuk periode kedua di hadapan warga RT 01, RW 05, tempat Ulu sebagai ketua RT-nya.
Mengetahui adanya pemberitaan seputar keluhan warga terkait kerusakan jalan, Marten Taha selaku Wali Kota Gorontalo pada hari itu juga bergegas menghubungi redaksi DM1 untuk memberikan klarifikasi, sekaligus menyatakan terima kasihnya atas adanya suara (keluhan) dari bawah sebagai hal yang harus disikapi secara serius dan bijak guna mencari solusinya.
Marten Taha bahkan mengaku sama sekali tidak perlu tersinggung, apalagi harus murka dengan suara-suara dari kalangan mana pun yang pada prinsipnya adalah untuk perbaikan dan kepentingan bersama.
Sebagai Wali Kota Gorontalo, Marten Taha pun meminta pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Gorontalo, untuk sebisanya menindak-lanjuti dengan cermat setiap keluhan maupun aspirasi sebagaimana mestinya.
Sementara itu Dr. Eng. Rifadli Bahsuan, ST, MT selaku Kepala Dinas (Kadis) PUPR Kota Gorontalo dalam menyikapi adanya keluhan warga terkait harapan perbaikan (pengerjaan) Jalan Jakarta 1 tersebut, menyatakan bahwa pihaknya mengapresiasi dan senantiasa mengedepankan aspirasi lapisan bawah, apalagi jika hal itu sudah menjadi janji Wali Kota di saat kampanye.
Kepada Wartawan DM1, pada Kamis (29/7/2021), Rifadli di ruang kerjanya menegaskan, Marten Taha adalah sosok yang konsekuen dan konsisten terhadap tugas dan tanggung-jawabnya sebagai Wali Kota Gorontalo.
Dan sejauh ini, menurut Rifadli, berbagai upaya juga masih terus terlihat dimaksimalkan oleh Marten Taha. Meski situasi sulit yang ditimbulkan oleh Covid19 seperti saat ini juga makin terasa menghambat, namun Wali Kota Gorontalo itu tak henti-hentinya memberi motivasi bagi semua pihak, khususnya kepada para SKPD agar tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat di Kota Gorontalo.
Secara spesifik kaitannya dengan permasalahan Jalan Jakarta 1 tersebut, Rifadli pun meminta kepada Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga di Dinas PUPR Kota Gorontalo, Antum Abdullah, untuk dapat memberi penjelasan.
Di hari dan pada kesempatan yang sama, Antum Abdullah di ruang kerjanya pun menjelaskan dan mengemukakan berbagai hal dalam menyikapi keluhan warga terhadap kondisi Jalan Jakarta 1 tersebut.
Di dampingi seorang stafnya, Antum Abdullah mengungkapkan, bahwa memang Jalan Jakarta 1 yang dikeluhkan itu tidak masuk dalam SK jalan. “SK jalan itu kan beda-beda. Dan di dalam SK jalan yang sudah ada itu di antaranya hanya menyebutkan Jalan Jakarta sepanjang 4 Kilometer yang ter-cover, tidak disebutkan secara khusus Jalan Jakarta Satu,” ujar Antum Abdullah.
Dan memang, kata Antum Abdullah, Jalan Jakarta 1 itu sepertinya belum sempat tercover untuk dikerjakan pada tahun ini. Meski begitu, menurut Antum Abdullah, Jalan Jakarta 1 tetap akan diupayakan untuk bisa mendapat prioritas tahun depan (2022).
Antum Abdullah mengaku, bahwa saat ini memang tidak sedikit warga yang mengeluhkan beberapa kondisi jalan yang mengalami kerusakan. Contohnya, Jalan Durian menuju Jalan Jeruk yang kemarin-kemarin juga dikeluhkan itu, saat ini sudah masuk di DAK (Dana Alokasi Khusus) 2022 (usulan) dengan anggaran sebesar Rp.1,119 Miliar dengan panjang 511 Meter dan lebar 3,5 Meter.
Kalau pun memang Jalan Jakarta 1 juga tidak masuk dalam DAK 2022, maka Antum Abdullah berjanji, akan berupaya semaksimal mungkin memasukkan Jalan Jakarta 1 untuk mendapat porsi di Dana Alokasi Umum (DAU) 2022.
Solusi lain yang bisa ditempuh, menurut Antum Abdullah, tentunya akan selalu dapat dikondisikan apabila memungkinkan untuk dapat dikerjakan secepatnya tanpa harus menunggu DAU 2022. Sebab, Jalan Jakarta 1 yang dikeluhkan tersebut menurut informasi hanya memiliki panjang 197 Meter dengan lebar sekitar 3 Meter lebih sedikit.
Dalam penjelasannya, pihak Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Gorontalo juga membeberkan beberapa permasalahan yang ditemui di lapangan kaitannya dengan SK jalan.
Yakni, adanya dua nama jalan di satu ruas jalan yang dimunculkan oleh pihak dinas perhubungan. Misalnya, di pangkal jalan itu bernama Jalan A, namun di ujung jalan tersebut bernama Jalan B.
Permasalahan lainnya, adalah seperti Jalan Jakarta 1 itu terlihat agak lucu, karena papan namanya juga terlihat dari Jalan Durian lalu terpotong dan terurai beberapa meter oleh Jalan Jakarta, kemudian masuk ke kawasan perumahan dan memiliki beberapa belokan hingga tembus ke Jalan Jeruk. (Gambaran Jalan Jakarta 1 dapat dilihat pada denah di bawah ini)
Meski demikian, Antum Abdullah menegaskan, bahwa sejauh ini pihaknya tidak akan mengabaikan keluhan warga atas kondisi jalan yang telah rusak. “Dan khusus Jalan Jakarta Satu, itu tanpa janji kampanye pun pasti pak Wali Kota akan tetap berusaha untuk perbaiki, begitu pun dengan jalan-jalan rusak lainnya. Kami pasti tetap berusaha untuk mencari solusi sebagaimana mestinya,” pungkas Antum Abdullah seraya mengaku pernah melintas sehingga jmengetahui kondisi parah di Jalan Jakarta 1 tersebut. (dms/dm1)