DM1.CO.ID, BONE-BOLANGO: Masalah pandemi Covid19 saat ini makin memicu munculnya kondisi sulit. Di mana-mana, dengan berbagai aturan yang ada terkait penanganan Covid19 tersebut, membuat masyarakat menjadi sangat dibatasi pergerakannya, sehingga memaksa pemerintah di tingkat desa untuk mampu melakukan menyesuaian pelayanan terhadap warganya masing-masing, terutama mereka yang dinilai terkena dampak Covid19 tersebut.
Menyikapi kondisi tersebut, Sumitro Lopuo, SH.I selaku Kepala Desa (Kades) Sogitia, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, dalam bincang-bincang dengan kru DM1, pada Senin (2/8/2021), menggambarkan beberapa upayanya dalam memberikan pelayanan kepada warganya, khususnya dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di masa pandemi Covid19.
Ayah Mito (sapaan akrab Kades Sogitia) mengatakan, bantuan yang bersumber dari Dana Desa yang telah terprogram sejak 2020 hingga 2021 ini, untuk di Desa Sogitia masih dijalankan guna membantu masyarakat yang benar-benar terpuruk kondisi ekonominya akibat pandemi Covid19.
Di Kabupaten Bone Bolango, kata Ayah Mito, saat ini juga sedang menerapkan PPKM level 3. Dan khususnya di Desa Sogitia, program BLT dilakukan dengan langsung diserahkan kepada setiap dusun guna memastikan tidak terjadinya pelanggaran protokol kesehatan (Protkes) Covid19, seperti memunculkan kerumunan. “Jadi mereka tak perlu datang ke kantor desa lagi,” ujar Ayah Mito.
Ia mengakui, bahwa pada bulan-bulan kemarin BLT memang masih bisa dilakukan dan diserahkan secara langsung kepada warga yang terdampak. Namun kali ini, lanjut Ayah Mito, pihaknya sudah harus menyerahkannya ke dusun masing-masing.
Ayah Mito mengemukakan, tercatat sejumlah lansia (lanjut usia) dan penyandang disabilitas sebagai penerima BLT di Desa Sogitia ini, yang penyerahannya dilakukan secara langsung.
Ayah Mito juga mengaku tak bosan-bosan mengingatkan kepada para penerima BLT, agar bantuan dari pemerintah itu dapat dimanfaatkan atau dibelanjakan dengan baik meskipun jumlahnya tidaklah begitu besar.
“Gunakan untuk kebutuhan makan dan yang mendesak. Jangan dibelanjakan ke hal-hal yang kurang bermanfaat atau bahkan yang tidak berguna. Memang jumlahnya tidak terlalu besar, namun saya selaku pemerintah di desa harus senantiasa mengingatkan bahwa negeri kita saat ini dilanda kesusahan,” ujar kades Mito.
Hal lain yang dilakukan oleh Ayah Mito buat “pertahanan” menghadapi masalah Covid19 di desanya, yakni dengan tetap melakukan kegiatan-kegiatan religius yang berhubungan dengan peningkatan iman.
Menurut Ayah Mito, selain berusaha menjaga imun, maka menghadapi masalah Covid19 ini juga sangat dibutuhkan adanya upaya-upaya menjaga iman. Yakni, Ayah Mito mengungkapkan, bahwa di Desa Sogitia ini senantiasa rutin melakukan pengajian-pengajian di TPA/TPQ dan di majelis-majelis taklim lainnya. (res/dm1)