Diduga Karena Cerai, Pria ini Nekat Gantung Diri

Bagikan dengan:
Wartawan : Kisman Abubakar~
Editor : Brigfly Chardo T.

DM1.CO.ID, BOALEMO: Masyarakat Gorontalo kembali dihebohkan dengan peristiwa gantung diri. Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Dusun IV, Desa Hungayonga, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Kamis (19/4/2018).

Wangi Otoluwa (49) nekat mengakhiri hidupnya di teras rumahnya dengan cara gantung diri. Korban pertama kali ditemukan oleh salah satu tetangganya. Sekitar pukul 06.30 Wita, ketika membuka jendela rumah. Saksi melihat korban sudah dalam keadaan tergantung dan hanya berselang lima menit kemudian korban meninggal dunia.

Menurut saksi, satu jam sebelum kejadian, korban masih sempat berolahraga di sekitar halaman rumahnya.

“Padahal, pada pukul 06.00 pagi kami melihat korban masih berolahraga (jalan sehat) di sekitar haman rumahnya, tiba-tiba kami menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung di teras rumahnya,” ungkap saksi Yulian Abas saat diwawancarai awak DM1.

Setelah ditelusuri, diduga korban nekat gantung diri karena sakit hati setelah bercerai dengan istrinya. Hal itu sampaikan oleh anak korban Debi Otoluwa.

Anggota Polres Boalemo yang datang ke lokasi kejadian, langsung mengamankan korban dan membawa korban ke RSTN Boalemo untuk segera diautopsi.

“Hasil dari autopsi nantinya kami akan dalami penyebab korban meninggal dalam keadaan gantung diri, itupun kalau keluarga korban bersedia saat hasil autopsi keluar. Sementara barang bukti yang kita amankan yaitu satu buah tali jemuran kurang lebih 50 centimeter yang digunakan untuk gantung diri, dan satu buah sandal jepit milik korban,” terang Wawan Thaib Selaku PS. Kanit I Pidum Polres Boalemo.

Sesuai permintaan keluarga, korban dikebumikan di Desa Limbato, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, sekitar Pukul 02.00 Wita. (kab/bct/dm1c)

 

Bagikan dengan:

Muis Syam

1,847 views

Next Post

Di Inggris, Gadis Muslimah Siap dan Senang Dimadu

Jum Apr 20 , 2018
DM1.CO.ID: Berbeda dengan kaum wanita di Indonesia, gadis muslimah di Inggris malah berbondong-bondong menyatakan siap bahkan senang dipoligami. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang perempuan di tanah air, yang menentang praktek poligami. Di Negeri Ratu Elizabeth itu, terhitung dalam enam bulan terakhir, ratusan perempuan berencana melaksanakan pernikahan sebagai istri kedua.