Dari AOE, Bupati Darwis Perkenalkan Potensi Boalemo

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, JAKARTA: Bupati Boalemo Darwis Moridu menyempatkan hadir di Pameran APKASI Otonomi Expo (AOE) 2018, di Indonesia Convention Exhibition, BSD City Tangerang, Banten Jumat (6/7/2018).  Berlangsung selama 3 hari, yakni dari tanggal 6 hingga 8 Juli 2018.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh APKASI  (Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia) tersebut dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, dan dihadiri oleh segenap pihak yang terkait dengan pameran.

Adapun tema pameran yang diusung pada tahun 2018 ini adalah: “Meningkatkan Daya Saing Daerah Dalam Merebut Pasar Global”.

Pelaksanaan pameran ini merupakan tahun ke-14, yang diharapkan dapat menjadi langkah nyata APKASI dalam rangka menyukseskan program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah.

Pada Pameran AOE 2018 tersebut , Kabupaten Boalemo turut berpartisipasi dan mengambil bagian dengan mengikuti beberapa event dalam agenda. Di antaranya, Business Matching, One on one meeting, workshop, Pemilihan Putri Otonom, serta Perform Tari, dan musik khas daerah.

Pada Business Matching, Pemerintah Kabupaten Boalemo menawarkan beberapa potensi unggulan yang tersebar di wilayah Kabupaten Boalemo. Di antaranya di bidang pertanian, pariwisata, UMKM, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan tersebut, nampak sejumlah investor lokal dan asing menunjukan ketertarikannya dengan mengunjungi stand Kabupaten Boalemo yang diterima langsung oleh Bupati Darwis Moridu.

Bupati Boalemo inipun berharap dari pameran tersebut, daya tarik investor ataupun wisatawan dapat melirik dan menjatuhkan pilihannya untuk berinvestasi di Kabupaten Boalemo, paling tidak mengunjungi Boalemo sebagai tempat wisata yang nyaman. (kab/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

5,143 views

Next Post

Verifikasi Media dan UKW Ala Dewan Pers Musnahkan Roh Kemerdekaan Pers

Ming Jul 8 , 2018
DM1.CO.ID: Akhir-akhir ini muncul gonjang-ganjing mengenai verifikasi dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang menjadi polemik berkepanjangan sehinga menyebabkan suasana di kalangan perusahaan media maupun para profesionalis jurnalis di Indonesia menjadi tidak kondusif.