Capres-Cawapres 2019 yang Tepat, PRO-RI: Prabowo-Rizal Ramli, Pro Rakyat Indonesia

Bagikan dengan:

Oleh: Abdul Muis Syam*

PENDAFTARAN pasangan Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) tinggal menghitung menit.

Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 7 Tahun 2017, tahapan pendaftaran Bacapres untuk berlaga di Pemilu 2019, dibuka pada 4 hingga 10  Agustus 2018.

Para Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu 2019 beberapa bulan terakhir inipun telah sibuk “memeras otak, mondar-mandir naik dan turun gunung”  untuk mencari figur Capres dan Cawapres “YANG TEPAT”.

Siapakah Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 yang tepat itu?

Kita pertajam pertanyaannya. Siapakah Capres dan Cawapres yang SANGAT TEPAT dipilih dan dimenangkan pada Pilpres 2019?

Pertanyaan di atas sengaja tidak menggunakan kata “Cocok”, tetapi lebih memilih kata “Tepat”. Sebab semua orang bisa cocok jadi Capres dan Cawapres, sepanjang memenuhi syarat yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, di antaranya adalah Warga Negara Indonesia.

Seseorang bisa saja dikatakan COCOK jadi Capres atau Cawapres, tetapi belum tentu dapat disebut TEPAT. Sebab, yang COCOK belum tentu TEPAT. Namun yang TEPAT, sudah pasti COCOK.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Tepat” adalah “betul atau lurus (arah, jurusan); kena benar (pada sasaran, tujuan, maksud, dan sebagainya).

Nah sekarang, tengoklah jelang pendaftaran seperti saat ini, sejumlah nama Capres dan beberapa figur Cawapres telah bermunculan, tak perlu disebut satu persatu.

Dan dari nama-nama yang muncul tersebut, dapat dipastikan semuanya “COCOK” sebagai Capres maupun Cawapres, namun sudah pasti tidak semuanya “TEPAT” dengan kondisi yang dibutuhkan oleh Bangsa Indonesia.

Sejak setahun lalu hingga kini, seluruh Rakyat Indonesia, baik di dunia nyata maupun di dunia maya (media sosial) sudah sangat jelas melihat inti kegagalan rezim saat ini, yaitu di bidang ekonomi. Sekali lagi, di bidang ekonomi.

Sungguh tak sedikit orang-orang berteriak nyaring tentang, harga BBM yang terus meroket, harga tarif dasar listrik yang terus menyengat, harga beras yang melambung, harga telur yang terus melonjong, harga daging yang terus melilit, harga cabe yang makin pedas, pajak yang mendaki, impor yang makin subur, BUMN yang merugi, serbuan tenaga kerja asing, nilai rupiah yang makin tercekik, utang luar negeri yang kian menggunung, dan lain sebagainya.

Tetapi sungguh sangatlah aneh, di saat mereka-mereka meneriakkan hal-hal tersebut di atas, di kala mereka-mereka tahu bahwa kegagalan rezim ini terletak di bidang ekonomi, namun justru ingin “menunjuk” figur yang tidak ahli di bidang ekonomi untuk dimajukan sebagai Capres dan Cawapres.

Kalau memang kita semua sepakat dan sadar, bahwa kegagalan rezim ini terletak di bidang ekonomi, maka mengapa kita tidak langsung menunjuk dan memperjuangkan saja satu figur untuk dijadikan Capres atau Cawapres yang benar-benar diyakini ahli dalam mengatasi masalah ekonomi???

Ingatlah! Kondisi ekonomi negeri ini sudah berada di titik yang sangat-sangat memprihatinkan. Ibarat seorang manusia, negeri kita sedang sakit, maka percayakanlah kepada dokter, bukan malah menunjuk tukang kayu atau penjahit untuk penanganan penyembuhannya.

Untuk periode Jokowi cukuplah sekali diberi kesempatan, dan rakyat saat ini memang sebagian besar akan sepakat untuk memilih Capres dan Cawapres yang baru pada Pilpres 2019.

Tetapi, sebelum menentukan figur Capres dan Cawapres yang baru untuk diperjuangkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2019, maka tentunya rakyat harus berani menunjuk figur yang benar-benar TEPAT, bukan hanya sekadar COCOK karena mungkin didorong oleh rasa kagum. Bukan, bukan, bukan itu…!!! Tapi tunjuk dan sebut langsung nama figur yang dianggap TEPAT itu.

Dan hingga detik ini, kalaupun Prabowo harus kembali mengambil posisi Capres, maka Prabowo dan seluruh pendukungnya tak elok jika memaksakan diri untuk memilih sosok Cawapres dari kalangan yang tidak ahli ekonomi.

Cuma ada satu kemungkinan yang besar terjadi apabila Prabowo salah memilih Cawapres, yakni KEMBALI GAGAL. Dan Jokowi kembali akan mengulang kesuksesannya memenangkan Pilpres untuk periode kedua.

Rakyat Indonesia saat ini sebagian besar sangat mendambakan munculnya Capres-Cawapres yang Pro-RI (Pro Rakyat Indonesia), Capres-Cawapres yang benar-benar mampu menjadi solusi atas seluruh masalah ekonomi yang mencekik sepanjang perjalanan rezim ini.

Dan Rakyat Indonesia hanya tahu, bahwa saat ini hanya Dr. Rizal Ramli satu-satunya figur yang mampu mengatasi persoalan ekonomi bangsa di negeri ini. Dan seluruh figur yang pernah menyatakan ingin maju sebagai Capres-Cawapres, hanya Rizal Ramli yang berani berjanji menaikkan pertumbuhan Indonesia sebesar dua digit, minimal 10 persen.

Dan hanya Rizal Ramli yang selama hidupnya senantiasa konsisten membela dan memperjuangkan nasib rakyat, terutama di lapisan bawah, baik saat di dalam maupun di luar pemerintahan.

Keberpihakan (pro) Rizal Ramli mengabdikan diri dan hidupnya kepada rakyat tak perlu diragukan lagi. Olehnya itu, Prabowo tak keliru jika meminang Rizal Ramli sebagai Cawapres 2019.

Andai Prabowo jadi Presiden 2019, ia tidak akan banyak menemui kesulitan jika didampingi oleh Rizal Ramli. Bahkan para menteri tidak akan perlu memeras otak, memeras keringat dan memeras urat hanya untuk mencari solusi terhadap masalah yang melilit negeri ini.

Namun sebaliknya, apabila Prabowo didampingi oleh figur Cawapres selain Rizal Ramli, maka Prabowo akan banyak mengalami kesulitan atas seluruh masalah yang ditinggalkan oleh Jokowi.

Sebagai kesimpulan, Rakyat Indonesia butuh Capres-Cawapres yang punya keberpihakan besar terhadap kemajuan dan kesejahteraan seluruh Rakyat Indonesia. Dan itu hanya terwujud apabila Capres dan Cawapres itu bernama “PRO-RI (Prabowo-Rizal Ramli, Pro Rakyat Indonesia). Semoga!!!

(Penulis adalah pengamat politik independen dan aktivis pergerakan kedaulatan rakyat)
Bagikan dengan:

Muis Syam

4,339 views

Next Post

Ada “JK dan Jokowi” di Deklarasi 1.200 Relawan Jokowi di Gorontalo

Ming Agu 5 , 2018
Wartawan: David Mohamad~ Editor: AMS| DM1.CO.ID, GORONTALO: Deklarasi 1.200 relawan pengawal suara Jokowi di 3.355 TPS di Provinsi Gorontalo digelar, Sabtu (4/8/2018), di Ballroom Grand Sumber Ria, Kota Gorontalo.