Banteng Muda Gorontalo Tantang Ketua DPC PDIP Boalemo: Pecat Kader Narkoba WM!

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, BOALEMO: Dua Aleg (Anggota Legislatif) Kabupaten Boalemo, masing-masing berinisial LH (Wakil Ketua DPRD Boalemo), dan WM (anggota DPRD Boalemo) yang juga sebagai anak Bupati Boalemo, bersama seorang ASN Boalemo berinisial RT, kembali menjadi sorotan tajam di tengah-tengah masyarakat maupun di media sosial.

LH, WM, dan RT adalah pengguna Narkoba yang terjaring razia Polres Metro Jakarta Pusat, pada Rabu malam (18 Maret 2020), di salah satu tempat hiburan di kawasan Mangga Besar-Jakarta Pusat.

Setelah menjalani masa rehabilitasi di Jakarta, ketiganya pun diketahui berhasil melakukan perjalanan “mudik” ke kampung halamannya (di Kabupaten Boalemo), dengan rute penerbangan Jakarta-Manado, lalu via darat ke Gorontalo.

Agar bisa melintas di masa PSBB terkait Pandemik Covid19 dari Sulawesi Utara ke Provinsi Gorontalo, ketiganya pun  berhasil tembus di pintu perbatasan di Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) dengan menggunakan mobil ambulans milik Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo.

Kepulangan para “mantan” pengguna Narkoba dari zona merah Covid19 itu disambut protes dari banyak kalangan di Provinsi Gorontalo, terutama di Kabupaten Boalemo.

Kasus Narkoba yang “dilakoni” oleh LH dan WM sebenarnya bukan cuma sekali. Namun setiap kali tertangkap, maka setiap itu pula keduanya dilakukan rehabilitasi.

Sehingga ulah mereka yang dinilai sangat “doyan” menikmati Narkoba itupun membuat gerah dan geram banyak pihak. Salah satunya adalah Anton Abdullah.

Sebagai Banteng Muda PDI-Perjuangan Provinsi Gorontalo, Anton Abdullah mengaku sangat prihatin dan kesal terhadap sikap sejumlah petinggi di daerah ini yang sangat cenderung membela LH maupun WM sebagai pengguna Narkoba.

Namun Anton Abdullah menyoroti secara khusus WM sebagai kader PDIP yang kini duduk sebagai Aleg sekaligus selaku anak Bupati Boalemo itu.

Kepada Wartawan DM1, pada Jumat (5/6/2020), Anton Abdullah kembali menumpahkan kekesalannya terhadap adanya “fenomena” yang memperlakukan istimewa kepada pengguna Narkoba yang telah berulang-ulang tertangkap itu, sehingga dikhawatirkan masyarakat biasa bisa-bisa berpotensi ikut-ikutan mencoba memakai Narkoba, lantaran tidak adanya efek jera kepada para “pemberi contoh”.

Olehnya itu, Anton Abdullah mendesak Karyawan Eka Putra Noho selaku Ketua DPC PDIP Boalemo sekaligus sebagai Ketua DPRD Boalemo agar memberikan sanksi yang memiliki bobot efek jera, yakni dengan melakukan pemecatan terhadap WM.

Secara khusus, Anton Abdullah sebagai seorang Banteng Muda itupun menyatakan 3 tuntutan, yakni:

  1. Meminta Ketua DPC PDIP Kabupaten Boalemo, agar memberikan informasi ke publik tentang hasil surat klarifikasi ke DPP PDIP, terkait masalah narkoba yang menjerat salah satu kader PDIP berinisial WM.

  2. Kami berharap Ketua DPC PDIP Boalemo, untuk jangan sampai melindungi kader yang terjerat masalah Narkoba.

  3. Kami menantang Ketua DPC PDIP Boalemo untuk memberikan rekomendasi pengusulan pemecatan kepada saudara WM kepada DPP PDIP melalui DPD PDIP Provinsi Gorontalo, karena jelas-jelas telah merusak citra partai PDIP.

Apabila tiga tuntutan tersebut tidak dipedulikan oleh pihak DPC PDIP Boalemo, menurut Anton Abdullah, maka bisa dipastikan WM sebagai pengguna Narkoba memang sedang dibela mati-matian secara diam-diam oleh sejumlah petinggi di daerah ini. Sehingga jangan salahkan apabila generasi di daerah ini ikut terancam rusak masa depannya dengan Narkoba, karena para petinggi di daerah ini, hari ini tidak serius dan belum tegas menindak pelaku Narkoba. (kab/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

51,341 views

Next Post

Secara Protokol Covid19, Kades Marisa Selatan Hendra Imbran Serahkan BLT Tahap II

Sab Jun 6 , 2020
DM1.CO.ID, POHUWATO: Kepala Desa (Kades) Marisa Selatan, Hendra Imbran, menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap kedua, kepada warganya yang berhak, pada Jumat (5/6/2020).