Maskapai Ini Berencana Tiadakan Kursi Bagi Penumpang di Pesawat Mereka

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, BOGOTA: Maskpai penerbangan budget VivaColombia berencana menghilangkan seluruh tempat duduk di dalam pesawat mereka. Itu artinya, para penumpang selama penerbangan pesawat harus berdiri hingga tiba di bandara.

William Shaw  selaku CEO sekaligus Pemilik VivaColombia mengatakan kepada Miami Herald, bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk meniadakan kursi pada setiap pesawat penumpang. “Banyak orang di luar sana mencari pesawat dengan penerbangan yang berdiri, dan kami sangat tertarik dengan penerbangan yang lebih murah ini,” ujar William Shaw. Dilansir Independent, pada Ahad (2/7/2017).

Dengan meniadakan tempat duduk, membuat harga tiket pun bisa semakin lebih murah, sehingga VivaColombia berharap pesawat bisa menampung penumpang lebih banyak. Sasaran pangsa pasar VivaColombia adalah para pekerja di Kolombia serta wisatawan budget.

Nantinya, pesawat tanpa tempat duduk itu dioperasikan pada awal 2018. VivaColombia juga telah menambah 50 airbus 320s dengan harapan bisa menarik pasar turis di negara Kolombia.

Menurut William Shaw, saat ini para penumpang banyak yang lebih memilih penerbangan murah. Mereka tidak terlalu peduli dengan sebuah penerbangan satu jam meski tanpa hiburan, atau lantai pesawat yang tidak terbuat dari marmer, bahkan meski tanpa diberi kacang gratis.

William mengungkapkan, konsep pesawat tanpa tempat duduk ini sebetulnya bukanlah hal yang baru. Pada 2003, telah ada ide menempatkan “tempat duduk” vertikal di dalam Airbus.

Pada 2010, Ryan-Air juga sempat menawarkan area berdiri di pesawatnya. Saat itu bos Ryan-Air, Michael O’Leary menggambarkan, tempat duduk berdiri itu menyerupai kursi bar dilengkapi sabuk pengaman. Bahkan, Michael O’Leary juga menyampaikan, bahwa sabuk pengaman tidaklah terlalu penting dalam sebuah perjalanan.

“Sebuah pesawat itu seperti sebuah bus yang dengan sayap. Jika terjadi kecelakaan pada pesawat, semoga saja tidak terjadi, maka sabuk pengaman tidak akan menyelamatkanmu. Kamu tidak butuh sabuk pengaman di London Underground, kamu tidak butuh sabuk pengaman di kereta yang berjalan di kecepatan 120 mil/jam,” tutur Michael O’Leary.

Mengetahui hal tersebut, Otoritas Penerbangan Sipil tidak setuju dengan ide tempat duduk vertikal tersebut, sehingga akhirnya ide itupun tidak disetujui oleh regulator di negara manapun.

Kemungkinan besar ide pesawat tanpa tempat duduk di Kolombia itu juga akan mengalami penolakan. Sebab, Direktur Otoritas Penerbangan di Kolombia, Alfredo Bocanegra mengatakan kepada radio RCN, bahwa ia tak akan menyetujui ide gila yang ditawarkan VivaColombia.

“Manusia harus melakukan perjalanan seperti makhluk hidup. Semua orang yang menaiki transportasi publik massal tahu bahwa yang terbaik dalam melakukan perjalanan bukanlah berdiri,” ujar Bocanegra.

(dbs-rpk/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

2,108 views

Next Post

Pilkada 2018, Masih Ada 14 Provinsi yang Belum Tandatangani NPHD

Ming Jul 2 , 2017
DM1.CO.ID, JAKARTA: Pramono Ubaid Tanthowi selaku Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan, sebanyak 25 daerah telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk Pilkada serentak 2018. Namun ia juga mengungkapkan, bahwa sampai 30 Juni 2017, masih ada 14 provinsi yang belum menandatangani NPHD.