Dari Apel Siaga Karhutla di Koltim, Ini Titik Panas dan Luas Areal yang Terbakar 2016 Hingga 2021

Bagikan dengan:
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu provinsi yang rawan dengan bencana alam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dan terdapat dua kabupaten sebagai penyumbang terbesar, yakni Bombana dengan lahan savana, serta Kolaka Timur (Koltim) yang memiliki lahan rawa gambut.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sultra, H Ali Mazi, SH, saat memimpin Apel siaga bencana alam Karhutla di Wilayah Provinsi Sultra, pada Sabtu (10/4/2021), di Lapangan Kecamatan Lalolae Koltim.
Selain dihadiri langsung oleh tuan rumah Hj Andi Merya Nur, S.IP selaku Pelaksana tugas (Plt) Bupati Koltim, apel itu juga dihadiri Kapolda Sultra, Wakil Kajati Sultra, Dan-Lanal Kendari, Dan-Laud Haluoleo, Sekda Provinsi Sultra, Bupati Kolaka, serta puluhan pejabat lainnya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dan juga dari lingkup Pemerinta Kabupaten Koltim.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ali Mazi menyatakan menyambut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya apel siaga ini yang menjadi agenda rutin setiap tahun dilaksanakan. “Maksud dan tujuan dilaksanakannya apel ini, adalah dalam rangka menyamakan langkah dan menyatukan tekad, untuk saling bahu-membahu dalam menangani kebakaran hutan dan lahan di Sultra,” ujar Gubernur Ali Mazi.

Ia menguraikan, jumlah titik panas atau hotspot yang terdeteksi, baik melalui satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) 19 Tera Aqua, maupun dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN, mengalami peningkatan dari 2016 sampai 2019.
Tetapi, lanjut Gubernur Ali Mazi, pada 2020 mengalami jumlah penurunan titik hotspot tersebut. Berdasarkan pantauan satelit SNPP (Suomi National Polar-Orbiting Partnership) LAPAN dengan jumlah titik hotspot yang terdeteksi pada 2016, yakni 40 titik; 2017 naik 95 titik. Dan pada 2018 terdapat 215 titik; 2019 meningkat menjadi 417 titik. Sedang 2020 turun hanya 56 titik. “Untuk 2021 sampai April, titik hotspot yang terdeteksi sejumlah 6 titik,” ungkapnya.
Gubernur Ali Mazi menjabarkan, peningkatan titik hotspot ini terjadi pada September-Desember. “Berdasarkan SNPP LAPAN, jumlah titik hotspot pada September 2019 berjumlah 69 titik; Oktober 182 titik; November 127 titik. Berdasarkan satelit SNPP Lapan 2019 Bombana 94 titik, Konawe 64 titik, Konsel 44 titik, Kolaka 23 titik, Koltim 24 titik,” urainya.
Gubernur Ali Mazi juga memaparkan luas areal yang mengalami kebakaran pada tahun-tahun sebelumnya. Yakni, pada 2016 seluas 589,204 Ha; 2017 terdapat 1920,82 Ha; 2018 adalah 2387,56 Ha; 2019 mencapai 2435,70 Ha.
Sedang untuk 2020, lanjut Gubernur Ali Mazi, luas areal yang mengalami kebakaran menunjukkan penurunan, yaitu seluas 451,94 Ha.
Meski begitu, kata Gubernur Ali Mazi, berdasarkan informasi dari BMKG, pada 2021 musim kemarau diprediksi lebih panjang dibanding 2020, dengan curah hujan rendah. Sehingga kondisi tersebut menyebabkan daun kering, alang-alang, semak-semak dan lain sebagainya memiliki potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Gubernur Ali Mazi pun mengingatkan, Karhutla menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, baik secara ekologi, ekonomi, maupun sosial. Asap yang diakibatkan oleh bencana alam tersebut tidak mengenal batas wilayah, dan berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, khususnya mereka yang berada dekat di TKP sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
Olehnya itu, menurut Gubernur Ali Mazi, salah satu yang menjadi pertimbangan dilaksanakannya apel siaga di Koltim ini, dikarenakan setiap tahun terjadi Karhutla di Rawa Gambut Lalolae. Seperti 2019 lalu, jumlah Karhutla di titik ini sebanyak 51 kali, dengan luas 942,15 Ha, dan menimbulkan asap yang menyebabkan masyarakat menjadi terdampak dan terganggu aktivitasnya, serta mengalami gangguan pernafasan. Sehingganya, penanggulangan Karhutla ini, tidak bisa dilaksanakan sendiri, tetapi harus semua pihak mulai dari pusat sampai daerah.
Mengenai hal tersebut, Gubernur Ali Mazi menjelaskan, bahwa pengendalian Karhutla ini merupakan program pemerintah pusat dengan arahan Presiden pada Rapat Nasional Penanggulangan Karhutla 22 Februari lalu.
Arahan Presiden tersebut, lanjut Gubernur Ali Mazi, yakni mengutamakan pencegahan Karhutla, infrastruktur pemantauan dan pengawasan harus sampai ke tingkat bawah, mencari solusi yang permanen, penataan ekosistem gambut, tanggap dan cepat merespon jika terdapat titik api sehingga tidak membesar, dan penegakan hukum yang tegas.
Ia mengungkapkan, salah satu tindak-lanjut arahan presiden, adalah peluncuran program asap digital atau sistem pengendalian Karhutla berbasis digital, yang merupakan teknologi pemantauan Karhutla.
Aplikasi ini, kata Gubernur Ali Mazi, ditetapkan pada desa-desa yang rawan terjadi Karhutla secara berulang-ulang. Dan untuk memaksimalkan hal tersebut, haruslah didukung oleh pihak-pihak terkait, baik pemerintah daerah sampai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan kehutanan.
Gubernur Ali Mazi membeberkan, Pempov Sultra telah melakukan pemetaan dan identifikasi terhadap daerah-daerah yang sering terjadi Karhutla di Bombana, Konawe Selatan, Konawe, Kolaka, Koltim dan Konawe Utara. Salah satu titik yang akan dipasang asap digital ini adalah di Rawa Gambut Lalolae. “Mari kita lebih peduli dengan lingkungan kita, untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan,” imbaunya.
Selain mengajak para penggiat penertiban Karhutla untuk tetap semangat dan fokus melakukan pencegahan Karhutla, Gubernur Ali Mazi juga meminta kepada para aparat penegak hukum untuk lebih tegas melakukan penindakan.
Sesaat usai memimpin apel, Gubernur Ali Mazi didampingi Plt Bupati Koltim, Andi Merya Nur beserta sejumlah pejabat lainnya langsung meninjau kesiapan dan kelengkapan penanganan Karhutla di Rawa Gambut Lalolae.
Dengan terselenggaranya apel siaga ini, Andi Merya Nur selaku Plt Bupati Koltim semakin optimis terhadao semua pihak akan bahu-membahu mengantisipasi, dan juga menangani secara tanggap dan lebih dini Karhutla di wilayah Koltim. (rls-rul/dm1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

444 views

Next Post

Penuhi Janjinya, Plt Bupati Koltim Beri Bonus 12 Juara di STQH-XXVI

Sel Apr 13 , 2021
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Sesaat sebelum melepas keberangkatan peserta utusan Kolaka Timur (Koltim ke ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-XXVI Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2021 ke Kendari, pada Kamis (1/4/2021) yang lalu, Plt Bupati Koltim, Andi Merya Nur berjanji akan memberikan hadiah atau bonus kepada peserta yang […]