DM1.CO.ID, GORONTALO: Jurnalis atau para wartawan di Provinsi Gorontalo, menyatakan sepakat melakukan boikot pemuatan berita-berita kegiatan Polda Gorontalo.
Kesepakatan itu terpaksa harus menjadi pilihan, dan disuarakan melalui aksi damai oleh puluhan wartawan saat turun melakukan aksi damai, pada Kamis (15 Oktober 2020), di depan Polda Gorontalo.
Aksi damai para insan Pers itu sendiri digelar, adalah sebagai bentuk kekecewaan terhadap sejumlah oknum kepolisian yang dinilai bersikap sewenang-wenang kepada beberapa wartawan saat melakukan tugas peliputan aksi demo penolakan Undang-Undang Ciptakerja, pada Senin (12 Oktober 2020).
Saat itu, beberapa oknum anggota kepolisian melakukan upaya penghalang-halangan kepada sejumlah wartawan dalam melakukan tugasnya. Yakni, dengan intimidasi dan ikut menangkap sejumlah jurnalis dalam aksi demo Omnibus Law yang digelar oleh mahasiswa.
Dan bahkan sejumlah wartawan saat meliput aksi demonstrasi tersebut, mengaku dipaksa oleh beberapa oknum kepolisian untuk menghapus foto maupun video hasil liputan Ketika itu.
Sikap intimidasi atau main paksa yang sedikit diwarnai kekerasan serta penangkapan terhadap beberapa wartawan, yang dilakukan oleh sejumlah oknum kepolisian inilah, yang membuat para pekerja Pers akhirnya melakukan protes melalui gerakan aksi damai.
Sayangnya, tuntutan para pekerja Pers yang mengatasnamakan diri Aliansi Wartawan-Jurnalis Gorontalo itu, tidak mendapat respons dari “big-boss” lembaga penegak hukum yang mengaku bermitra dengan wartawan itu.
Akibatnya, massa aksi damai itu pun sepakat menyatakan akan memboikot pemuatan berita-berita kegiatan Polda Gorontalo.
Meski begitu, para massa Aliansi Wartawan-Jurnalis Gorontalo itu masih mencoba memberi “solusi”, dengan menumpahkan uneg-uneg yang selama ini dirasa sebagai salah satu “kelemahan” Polda Gorontalo.
Yakni, Kabid Humas Polda Gorontalo selama ini dianggap tidak mampu membangun kemitraan dengan insan Pers di daerah ini. Salah satunya karena Kabid Humas Polda Gorontalo tersebut dianggap cenderung bersikap “arogan”, yang seharusnya mampu menempatkan diri sebagai “pelayan” maupun mitra Pers.
Olehnya itu, para jurnalis di daerah ini pun mendesak dan meminta Kapolda Gorontalo, untuk segera mencopot Kabid Humas saat ini. Yakni, dengan menggantikan atau menempatkan seorang perwira yang lebih bisa memahami profesionalisme wartawan. (kab-dmk/dm1)
DM1.CO.ID, GORONTALO: Para insan Pers yang mengatasnamakan diri Aliansi Wartawan Gorontalo, Kamis (15 Oktober 2020), menggelar aksi damai di depan Polda Gorontalo.