Wartawati: Resti Djalil Cono | Editor: Dewi Mutiara
DM1.CO.ID, GORONTALO: Penduduk dunia dan juga masyarakat Indonesia, saat ini sedang panik dan cemas terhadap virus Corona yang telah mewabah di mana-mana.
Dan memang, pergerakan virus Corona hendaknya tidak bisa dipandang enteng. Sebab dalam waktu hitungan hari, jumlah warga Indonesia yang telah terinfeksi Corona atau Covid-19 ini, sekarang sudah mencapai hampir 2 ribu orang, dan ratusan dinyatakan telah meninggal. Dan angka ini diprediksi makin naik setiap harinya.
Berbagai daerah pun telah melakukan sejumlah langkah antisipasi. Seperti dengan penyemprotan desinfektan di beberapa lokasi yang dianggap rawan Corona.
Meski begitu, tidak sedikit masyarakat yang “berteriak” sebagai bentuk kepanikan dan kekecewaan terhadap pemerintah. Sebab di saat pemerintah menganjurkan untuk memakai masker, namun malah pemerintah sendiri yang sangat sulit untuk menyediakan dan juga memberikan masker kepada masyarakat. Bahkan harga masker sempat mencapai Rp.1,7 Juta per-kotak.
Di saat susahnya mendapatkan masker, seorang kepala desa (Kades) justru mampu tergerak untuk berupaya melindungi warganya dari “serangan” virus Corona.
Adalah Irwan Lakoro, Kades Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, berinisiatif membuat masker yang terbuat dari sisa-sisa kain yang dianggap tidak terpakai lagi.
Dengan bekal keahlian menjahit, Irwan pun bergegas membuat masker kain, yang selanjutnya akan dibagikan secara gratis kepada warganya.
Menurut Irwan, hal tersebut ia lakukan sebagai upaya pencegahan agar desanya terhindar dari virus Corona. “Mengingat masker sekarang menjadi sangat langka. Dan kalaupun ada, pasti dengan harga yang cukup mahal,” keluh Irwan.
Meski ini hanya upaya kecil, namun Irwan berharap yang dilakukannya bisa bermanfaat bagi warganya guna melawan virus Corona.
“Tiada yang lebih dapat saya lakukan, hanya sisa kain matras. Saya tidak mampu menyediakan APD (Alat Perlindungan Diri), hanya masker yang bisa saya buat. Semoga wabah ini keluar dari bumi kita tercinta,” harap Irwan.
Menerima pembagian masker dari kepala desa, Yos, salah seorang warga Desa Botubarani mengaku bangga dan senang atas upaya pemerintah desa yang tanggap menghadapi wabah ini.
“Luar biasa kepala desa kami ini. Saya bangga dan cukup terharu akan usaha beliau, kami sangat terbantu, semoga wabah ini bisa segera berlalu,” tandas Yos. (res/dmk/dm1)
DM1.CO.ID, MANILA: Sebuah pesawat jet mengalami kecelakaan tragis di Bandara Ninoy Aquino International (NAIA) Manila, Filipina, Ahad (29/3/2020) sekitar pukul 20.00 waktu setempat.