DM1.C.ID, BEIJING: Diduga kuat karena sedang terinfeksi virus 2019-nCoV (jenis baru dari Coronavirus) yang muncul dan menyebar dengan cepat, sejumlah orang di Kota Wuhan, China, tiba-tiba ambruk di jalan-jalan di dekat gedung. Lalu tak lama, para petugas medis berjas hazmat (Hazardous Material) pun berdatangan.
Kejadian secara mendadak itupun membuat warga di Kota Wuhan menjadi cemas dan diliputi ketakutan yang luar biasa.
Orang-orang terinfeksi virus yang mirip SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) ini, nampak berbaring namun tak bergerak di lantai dan tanah di kota tersebut. “Pemandangan” ini membuat media Barat kini menjuluki Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta orang ini sebagai “Zombieland”.
Menurut data terbaru hingga Jumat sore (24/1/2020), jumlah kematian akibat virus Corona tersebut telah meningkat menjadi 26, dengan total jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh China naik menjadi 876. Data inipun dirilis media pemerintah, Global Times.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Kamis (23/1/2020) menyebut wabah itu adalah “darurat di China”, dan bukan sebagai wabah darurat global.
Komisi Kesehatan Nasional China terus merevisi data kasus dan kematian akibat virus 2019-nCoV (Corona) sejak muncul di Kota Wuhan pada 31 Desember 2019.
“(Sebanyak) 34 orang (pasien) telah disembuhkan dan dipulangkan,” kata komisi tersebut, seperti dikutip Channel News Asia.
Virus Corona merupakan virus yang kerap menginfeksi hewan. Namun virus itu lambat laun dapat berevolusi dan menyebar menyerang manusia. Gejala virus ini adalah sakit pada saluran pernapasan bagian atas tingkat ringan dan sedang, dan mirip flu biasa. Gejala lainnya adalah pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam.
Untuk menghentikan penyebaran virus ini, pemerintah setempat pun menyegel dan mengisoslasi Kota Wuhan. Yakni, dengan menangguhkan operasi transportasi mulai hari Kamis (23/1/2020), termasuk penerbangan keluar, dan seluruh warga diperingatkan agar tidak melakukan perjalanan keluar kota.
Meski begitu, beberapa jam kemudian, tetangga Kota Wuhan, Huanggang (kota berpenduduk sekitar 7 juta orang) juga mengumumkan tindakan serupa.
“Penguncian 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat,” kata Gauden Galea, perwakilan WHO di Beijing.
Jenis virus yang sebelumnya tidak dikenal diyakini telah muncul dari satwa liar, termasuk kelelawar buah, yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan di Kota Wuhan.
Dan hingga kini belum ada vaksin yang dapat langsung memulihkan penderita yang terkena virus itu. Sehingga para negara-negara tetangga pun makin gencar melakukan tindakan pencegahan agar virus tidak menyebar secara luas dari Kota Wuhan. (dml/dm1)
Sab Jan 25 , 2020
DM1.C.ID, BOALEMO: Guna lebih meningkatkan pelayanan medis, RSTN (Rumah Sakit Tani dan Nelayan) Kabupaten Boalemo, Jumat (24/1/2020), bertandang ke Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D. Kandou, Kota Manado, Sulawesi Utara.