DM1.CO.ID, BOALEMO: Proyek pekerjaan Plat Duiker di Kompleks Dermaga Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta-Boalemo dinilai oleh warga hanya dikerjakan secara asal-asalan oleh pemerintah desa.
Pengerjaan Plat Duiker yang berukuran 5 x 3 Meter sebanyak 4 unit dengan nilai Rp. 35.009.800, dan ukuran 5 x 1,2 Meter sebanyak 4 unit dengan nilai Rp.24.219.000 tersebut merupakan kegiatan pembangunan jalan desa yang diarahkan sebagai jalan usaha tani.
Sayangnya, meski dinyatakan telah rampung, namun plat duiker yang memakai dana yang bersumber dari APBDes Tahun 2017 ini nyatanya tak bisa diakses atau dilalui oleh masyarakat desa sekitar.
Hal ini disebabkan lantaran kons-truksi ketinggiannya tidak terhubung dengan jalur jalan. Bahkan plat duiker tersebut saat ini dinilai hanya sebagai penghalang kelancaran. Sebab, para pengguna jalan terpaksa hanya dapat lewat di samping plat duiker tersebut.
“Pekerjaan jalan dan plat duiker sudah selesai dikerjakan, namun hasilnya belum bisa kami lalui, sehingga akses untuk melewati dan mengambil hasil pertanian di kebun tidak bisa kami bawa menggunakan gerobak, kecuali kami mengangkut dengan cara berjalan kaki, agar hasil dari kebun bisa dibawa ke pemukiman,” ungkap salah satu warga sekitar yang tak ingin namanya dipublika-sikan.
Marsi Dua yang bertugas sebagai Ketua TPK dalam pekerjaan tersebut mengatakan, “pekerjaan itu kini sudah selesai seratus persen dikerjakan. sesuai dengan draft yang ada, tapi hasilnya plat duicker berada pada posisi di atas jalan, sehingga belum bisa dilalui oleh masyarakat sekitar. Karena masih memerlukan timbunan lagi disekitaran plat duicker tersebut.”
Dikatakannya, mengenai timbunan yang masih diperlukan untuk meratakan plat duiker tersebut sebenarnya tidak masuk dalam draft.
Meski begitu, menurut Marsi, plat duiker itu mau tidak mau memang harus bisa diupayakan penyelesaiannya hingga benar-benar dapat dimanfaatkan dengan layak.
Sementara itu, Kepala Desa Lamu Yarman Ma’ruf saat dikonfirmasi seputar proyek ini mengatakan, sesuai dengan tekhnik pekerjaan se-cara keseluruhan sudah selesai, hanya saja pihaknya membutuhkan lagi pe-mikiran dan waktu untuk menyele-saikan plat duiker tersebut hingga be-nar-benar dapat diakses oleh pengguna jalan.
“Hal Ini juga sudah kami bicarakan secara internal dalam desa. terlebih plat duiker ini masih butuh proses penge-ringan, agar bisa bertahan lama untuk digunakan. Kami akan melakukan penimbunan agar bisa diratakan de-ngan jalan, dengan cara, kita akan siasati, karena penim-bunan ini tidak masuk dalam draf,” jelas Yarman.
Intinya, kata Yarman, ma-syarakat tidak perlu kuatir. “Pekerjaan ini tetap akan kami selesaikan, tinggal menunggu plat duiker ini kering, lalu ma-syarakat sudah bisa melewati dan mengakses jalan menuju perkebunan,” katanya.
(kab/dm1)