“Yang Penting Cucu Saya Bisa Sekolah”

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, BOALEMO: Hidup menjanda ditemani seorang cucu perempuan di kaki gunung Desa Ayuhulalo Kecamatan Tilamuta, dan dengan kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan, tidaklah membuat nenek Sofiah (67) harus mengeluh, apalagi menyerah.

Nenek Sofiah bahkan mengaku akan terus berusaha sekuat tenaga agar dapat hidup layak bersama cucunya, meski hingga saat ini bantuan dan uluran tangan dari pemerintah daerah pun tak kunjung tiba.

Padahal, kesulitan ekonomi yang melilit hidup nenek Sofiah bersama cucunya seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Namun, entah mengapa, hingga kini kenyataannya nenek Sofiah jauh dari sentuhan sosial dari pihak pemerintah setempat.

Sebetulnya, nenek Sofiah mengaku sudah berusaha untuk juga bisa mendapat bantuan dari pemerintah, namun nenek Sofiah mengaku ujung-ujungnya hanya sebatas janji. Sehingga nenek Sofiah pun saat ini benar-benar tak ingin lagi berharap bantuan dari pemerintah.

Dan untuk menambal kebutuhan hari-harinya, nenek Sofiah pun mengaku harus banting tulang mencari kerja apa saja yang penting halal dan berkah.

Kepada awak DM 1 C, nenek Sofiah menceritakan lika-liku perjalanan hidupnya yang lebih banyak mengalami duka daripada suka.

Meski begitu, nenek Sofiah mengaku senantiasa tabah dan harus selalu bersyukur karena dirinya bisa hidup tanpa harus merampas hak-hak orang lain.

Nenek Sofiah bahkan mengaku tak ingin memilih jalan pintas hanya untuk mempertahankan hidup, misalnya dengan mengemis dan merengek-rengek kepada orang lain.

Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari, nenek Sofiah kebanyakan meminta dan menawarkan tenaga dan jasanya untuk melakukan pekerjaan dari orang lain.

Jika tak ada pekerjaan yang ia dapati, terpaksa nenek Sofiah harus tahan untuk tidak makan nasi, dan sebagai gantinya ia dan cucunya harus makan ubi, pisang atau hasil kebun lainnya yang sekadar bisa untuk menambal perut dari rasa lapar.

Bahkan nenek Sofiah mengaku rela tidak makan asal bisa menabung uang dari hasil jerih payahnya untuk memenuhi keperluan sekolah cucunya yang kini masih duduk di bangku sekolah dasar.

Menurut nenek Sofiah, sejauh ini pemerintah setempat juga tidak pernah memberikan bantuan untuk kebutuhan sekolah cucunya. Sampai itu, nenek Sofiah mengaku tak ingin lagi berharap bantuan apa-apa dari pemerintah. “Yang terpenting cucu saya bisa sekolah dan mencari ilmu dengan sebaik-baiknya, agar besar nanti bisa berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain serta tidak hidup susah dengan keadaan yang kami alami seperti saat ini,” tutur nenek Sofiah. (kab/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

5,565 views

Next Post

Lestarikan Kearifan Lokal, Bupati Darwis: ASN Wajib Berbahasa Daerah!

Jum Jan 5 , 2018
DM1.CO.ID, BOALEMO: Bahasa daerah merupakan lambang identitas dan kebanggaan, serta sebagai kekayaan sebuah wilayah maka perlu dilestarikan, baik oleh masyarakat, pemerintah daerah, maupun Aparatur Sipil Negara (ASN).