Numan:  AS dan Rusia akan Perang Nuklir, Dunia di Ujung Tanduk

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID:  Dua hari lalu, Numan Kurtulmus selaku Wakil Perdana Menteri Turki mengatakan, tindakan Amerika Serikat dan Rusia di Suriah bisa memicu perang nuklir.

Ketegangan dimulai ketika AS tiba-tiba mengebom posisi pasukan Assad yang tengah menggempur basis pertahanan ISIS di Utara Suriah.

Tindakan itu kemudian diprotes keras oleh Presiden Vladimir Putin, dan menuding AS sengaja memicu gejolak baru di negeri yang tengah dilanda perang tersebut.

Sebaliknya, AS dengan dukungan Inggris balik menuduh, bahwa Rusia-lah yang sesungguhnya tengah melakukan kejahatan perang. Sebab, pesawat tempur buatan Negeri Beruang Merah itu secara bertubi-tubi mengebom Kota Aleppo, hingga menewaskan banyak warga sipil.

“Kalau perang ini (konflik Suriah) terus berlanjut, saya katakan, Amerika dan Rusia akan berperang,” tutur Kurtulmus, seperti dilansir koran the Daily Mail, Senin (17/10/2016).

Menurutnya, dunia saat ini sedang berada di ujung tanduk akan timbulnya perang global.

JIKA TERJADI PERANG NUKLIR AS Vs RUSIA,
INI TEMPAT AMAN BERSEMBUNYI

Jika terjadi perang nuklir AS melawan Rusia, menurut stasiun televisi ABC News yang bermarkas di Rusia, melalui media pemerintah, warga diperintahkan memeriksa dan mencari lokasi bunker perlindungan terdekat dan menyiapkan topeng gas. Pihak berwenang juga disiapkan untuk memberi tahu warga apa yang harus disiapkan dan dilakukan jika terjadi serangan bom nuklir.

“Jika perang nuklir itu terjadi suatu hari, kalian harus tahu di mana letak bunker perlindungan terdekat,” kata sebuah laporan dari stasiun televisi pemerintah, NTV. Dalam tayangan NTV tersebut memperlihatkan sebuah lokasi bunker perlindungan di Ibu Kota Moskow.

Sebagaimana diketahui, AS dan Rusia adalah adalah dua negara yang memiliki senjata atau hulu ledak nuklir yang amat dahsyat.

Jika terjadi perang nuklir antara AS dan Rusia, maka sangat disarankan warga penghuni Bumi menghindari lokasi atau negara-negara yang mempunyai senjata nuklir atau terlibat (afiliasi) dalam segala bentuk perjanjian nuklir.

Dilansir koran the Independent, Selasa (18/10), menurut situs yang menyediakan data statistik global, Statista, lokasi yang aman jika terjadi perang nuklir adalah di negara-negara yang berada di kawasan selatan.

peta-negara-punya-nuklir
Peta Negara kepemilikan nuklir independen.

Data dari Federasi Ilmuwan Amerika menyatakan Rusia dan AS memiliki lebih dari 90 persen hulu ledak nuklir di dunia. Dan apabila ini terjadi, maka rudal-rudal berhulu ledak nuklir akan ikut menghantam negara-negara yang punya senjata nuklir atau sekutu dari negara-negara tersebut.

Selain suhu global akan turun beberapa derajat jika terjadi perang nuklir, lapisan ozon juga akan menipis selama satu dekade ke depan sejak ledakan nuklir terjadi.

Tumbuh-tumbuhan hanya sedikit yang bertahan, sebab kekeringan akan melanda daerah yang terkena dampak ledakan nuklir tersebut.

Tak hanya itu, kanker kulit serta kulit yang terbakar akan banyak dialami oleh warga karena lapisan ozon yang menipis akibat peperangan nuklir.

Adapun negara-negara yang dinilai aman dari dampak perang nuklir di muka bumi ini adalah negara-negara yang terletak seperti di Afrika atau Amerika Selatan. Sebab, di lokasi itu tersedia sumber makanan yang berlimpah untuk bertahan hidup.

Selain di lokasi tersebut, dari peta yang diperlihatkan Statista, Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara juga dinilai sebagai negara yang terbilang aman dari dampak perang nuklir. Namun meski begitu, seluruh negara tetap diminta setiap saat waspada.

(mdk/DM1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

6,082 views

Next Post

Kemenkominfo Patok 200 Desa Pedalaman Melek Digital

Ming Okt 23 , 2016
DM1.CO.ID, YOGYAKARTA: Untuk mendukung pemerataan gerakan ekonomi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan 200 desa yang berlokasi di pelosok (pedalaman) Indonesia melek digital.