DM1.CO.ID, GORONTALO: Pemerintah Kota Gorontalo dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Gorontalo berencana membangun komunikasi secara intens dan tatap muka, khususnya bagi para pelaku dunia pendidikan sebagai upaya menciptakan suasana pendidikan yang berkualitas serta bersinergi.
Harapan tersebut disampaikan Walikota Gorontalo, Marten Taha, pada sejumlah pertemuan dengan pihak sekolah di Kota Gorontalo, Jumat (27/10).
Ia menegaskan, bahwa hendaknya pembangunan yang digiatkan tidak semata didefinisikan pada pembangunan di bidang infrastruktur, tetapi juga kepada pembangunan di sektor pendidikan.
Walikota bahkan menegaskan kepada Kepala Dinas Pendidikan agar dapat mencari upaya-upaya efektif yang dapat menggenjot laju dunia pendidikan, salah satunya dengan memunculkan kegiatan tatap muka secara bertahap.
“Kalau boleh pak Kadis, secara bertahap kita bertatap muka dengan (pelaku) dunia pendidikan,” ujar Walikota Marten Taha.
menurut walikota, ada beberapa keuntungan yang bisa digali dalam tatap muka. “Yakni, kita bisa mengetahui informasi yang aktual secara timbal balik. Artinya, apa program dan kebijakan pemerintah kota di bidang pendidikan agar diketahui oleh guru, orangtua siswa, dan siswanya sendiri,” jelas Marten.
Dalam tatap muka tersebut, menurut Walikota, akan bermunculan berbagai masalah atau keluhan yang dapat segera dipikirkan dan digali jalan keluarnya secara bersama.
Marten menggambarkan, melalui tatap muka Pemerintah Kota Gorontalo khususnya Dinas Pendidikan, dengan sendirinya akan dapat mengetahui berbagai informasi dan keluhan orangtua siswa yang disampaikan secara langsung, sekaligus dapat menjadi evaluasi langsung. Dari situ, tentunya dapat ditindak lanjuti oleh pemeritah dalam merealisasikan program dan kebijakan pendidikan.
Walikota Marten Taha pun menjelaskan, bahwa tujuan dari tatap muka salah satunya adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari program kebijakan Pemerintah Kota Gorontalo yang dijalankan selama ini. “Apakah sudah berjalan baik atau tidak? Apakah sudah sesuai dengan mekanisme prosedurnya?” tutur Marten.
Dari pertemuan atau tatap muka itu pula, lanjut Marten, akan lebih mudah mengidentifikasi berbagai masalah yang dicurahkan secara langsung oleh para peserta tatap muka. Olehnya itu nantinya, kegiatan tatap muka ini juga akan melibatkan berbagai unsur lainnya seperti Dandim, Polres, Kejari dan jajaran Forkopimda. Sehingga masalah-masalah yang ada tidak dilempar secara liar melalui media sosial, yang justru hanya membuat lebih kabur dan menjauh dari substansi masalahannya.
“Kita ketahui bersama bahwa sektor pendidikan merupakan sektor unggulan yang sangat menentukan. Di Indonesia saja, tidak ada bidang lain mendapat perhatian secara konstitusional dan regulasi harus 20 persen anggaran, baik APBN, APBD Provinsi, serta APBD Kabupaten dan Kota harus dialokasikan (porsi besar) ke sektor pendidikan,” ungkapnya.
Walikota Marten Taha mengaku sangat serius membangun dunia pendidikan, karena diakuinya sektor pendidikan adalah salah satu ukuran yang dapat menentukan kualitas masa depan anak bangsa. “Kemajuan daerah secara itu tidak terkepas dari dukungan dan sentuhan langsung dari SDM yang berkualitas dan memadai,” jelas Marten.
(k17/dm1)