Wartawan: Alfisahri Pakaya- Editor: AMS
DM1.CO.ID, GORONTALO: Malam pasang lampu (Tumbilotohe) yang digelar setiap tahun oleh warga Gorontalo pada H min 3 Idul Fitri, adalah merupakan tradisi yang harus dijaga dan dilestarikan secara terus-menerus dari generasi ke generasi selanjutnya.
Hal tersebut disampaikan Walikota Gorontalo, Marten Taha, saat meninjau langsung pusat perayaan Tumbilotohe, pada malam ke-27 Ramadhan 1438 H, Kamis (22/6/2017).
Lampu Tumbilotohe adalah lampu botol bersumbu minyak tanah. Lampu botol tersebut ditata dan didesain dalam berbagai bentuk hingga memunculkan keindahan tersendiri saat dinyalakan. Misalnya, bentuk masjid, rangkaian huruf-huruf, dan lain sebagainya.
Boleh dikata, seluruh warga Gorontalo sangat antusias ketika tiba malam pasang lampu. Bahkan di saat lampu Tumbilotohe itu telah terpasang di banyak tempat (biasanya di lahan luas), warga berbondong-bondong berkunjung untuk menikmati Tumbilotohe, hingga menimbulkan kemacetan di sepanjang jalan.
Malam itu, Marten Taha didampingi Sekkot Gorontalo, Ismail Madjid, juga tak ketinggalan melihat langsung indahnya lampu-lampu minyak tanah di Hamparan Tumbilotohe “Lotu” kelurahan Talumolo dan juga di Kelurahan Siendeng.
Antusias warga yang ikut memeriahkan tradisi malam pasang lampu di Gorontalo itu pun diapresiasi Walikota Marten Taha. “Karena dengan adanya kepedulian warga Kota Gorontalo dalam menjaga budaya (Tumbilotohe) yang ada saat ini, kamipun ikut terbantu dalam mempromosikan ciri khas daerah ini,” ujar Walikota Marten Taha.
Marten Taha menambahkan, tradisi (Tumbilotohe) yang berlangsung setiap tahunnya ini, juga terus didukung oleh Pemerintah Kota Gorontalo, dengan terus berupaya menampilkan yang terbaik dan pastinya diinginkan masyarakat Kota Gorontalo.
(k17/DM1)
