DM1.CO.ID: Warganet (netizen) di jagat media sosial Indonesia (dan bahkan Malaysia), terutama para kaum pencinta kucing, tiba-tiba digegerkan dengan sebuah video yang juga mendadak beredar secara viral sejak kemarin hingga pagi ini, Jumat (8/5/2020).
Bagaimana tidak, video yang berdurasi 3:35 menit itu, dari awal hingga akhir memperlihatkan nasib malang seekor kitten (anak kucing), yang tewas secara sadis setelah diinjak-injak oleh 3 cewek yang berbobot tidak ringan.
Kitten berbadan hitam dan berbulu putih di bagian kakinya itu, sangat nampak mengalami penyiksaan tanpa ampun sedikitpun dari 2 pelaku bercelana panjang hitam, dan seorang lagi bercelana panjang jeans.
Redaksi DM1 pertama kali melihat video tersebut diunggah di Facebook oleh fanpage Vidio Viral & Lucu, pada Kamis sore (7/5/2020). Sontak, video itupun benar-benar menjadi viral dan membuat para netizen jadi gempar.
Netizen yang menulis komentarnya, hampir semua mencaci-maki dan mengutuk ketiga cewek yang mereka sebut sebagai sosok iblis betina itu. Bahkan tidak sedikit yang mendoakan agar Tuhan segera menurunkan azab ketiga pelaku itu.
Beberapa pemilik akun Facebook lainnya mencoba “menenangkan” para warganet, yakni dengan memosting foto selembar surat ber-kop “Polis Diraja Malaysia – Repot Polis”. Surat semacam ini di Indonesia disebut STTLP (Surat Tanda Terima Laporan Polisi).
Surat Repot Polis yang ber-kop Polis Diraja Malaysia yang dibuat pada Kamis (7/5/2020) itu, sponta memberi keyakinan, bahwa peristiwa penyiksaan tersebut terjadi di Sabah-Malaysia sebagaimana pengakuan dari sang pelapor, Muhammad Awalludin B. Abdul Muttolib.
Namun setelah “menjelajah” di berbagai penjuru dunia maya, redaksi DM1 akhirnya berhasil menemukan jejak digital di fanpage “Teleceiba Internacional”, yang ternyata telah memosting sebuah status yang mendeskripsikan sejumlah kejadian tentang beberapa hewan yang telah dibunuh dengan cara diinjak-injak (lengkap dengan foto-fotonya), termasuk kitten yang tewas dalam video viral tersebut terjadi di Honduras.
Meski fanpage “Teleceiba Internacional” hingga saat ini telah memiliki 236 ribu fans (suka), namun postingan status dan foto penyiksaan kitten itu, baru dikomentari sekitar 840 orang dan juga baru 2,8 ribu kali dibagikan. Padahal, status dan foto-foto itu telah diposting sejak 8 Desember 2015.
Bandingkan dengan satu saja akun fanpage seperti Vidio viral & lucu, yang baru saja memosting video 3 cewek yang menginjak-injak kitten itu pada Kamis (7/5/2020), namun sudah 13 ribu kali dibagikan, dan terdapat sekitar 10 ribu komentar. Dan itu baru satu akun fanpage yang ada di Indonesia.
Sehingga memang wajar sesuatu yang “sensitif”, baik itu video maupun foto-foto bisa langsung viral secara meluas tanpa batas, meskipun itu kejadiannya telah lama berlalu. Dan inilah hebatnya Indonesia!
Mengetahui video yang mendadak viral itu adalah sebetulnya peristiwa lama atau kejadian pada 5 tahun silam, sejumlah netizen Indonesia dan juga Malaysia yang “tembus” di status fanpage “Teleceiba Internacional” tersebut memberikan komentarnya.
“Mau video lama video baru tidak peduli saya kesel sumpah kucing dong hewan lucu gitu harus disiksa kayak gitu, selamat anda masuk Neraka Jalur prestasi,” tulis Near.
“X kira la bangsa apa…. yg penting kami nak tau apa jadi skg dekat betina2 bangsat ni… adakah mereka dah bebas…..?? gerammmmnyaaaaa aku… harap mereka mampus kena covid 19… 20, 21, 22, 23, 24, 25…. x kira laaaa virus apa skali pun…. ?? Admin page ni mesti trkjut geng malaysia plak maki hamun taun 2020… ?? sorry admin… kami dimalaysia bru dpt info ni? n sya x pandai brbahasa brazil.. ?? peace ✌️✌️,” tulis Nor Hidayah Mohammad.
Untuk lebih jelasnya tentang video viral 3 cewek yang melakukan penyiksaan terhadap seekor anak kucing itu, silakan menuju? fanpage “Teleceiba Internacional” dengan cara meng-klik gambar di bawah ini.
Wartawati/Editor: Dewi Mutiara DM1.CO.ID, GORONTALO: Bulan Ramadhan di tengah wabah COVID-19 menjadi tantangan berat bagi seluruh masyarakat. Untuk itu, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Fadel Muhammad menggelar bakti sosial bersama komunitas Lira Peduli sebagai bentuk kepedulian MPR RI di masa pandemi. Bantuan yang diberikan berupa bingkisan sembako dan […]