Serangan Virus Corona di Cina, Sejumlah Mahasiswa Asal Boalemo “Terjebak”

Bagikan dengan:

DM1.C.ID, BOALEMO: Serangan mematikan virus Corona di Cina membuat masyarakat dunia ikut jadi cemas, tak terkecuali di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Tercatat 28 mahasiswa asal Kabupaten Boalemo hingga saat ini masih “terjebak” dan belum bisa dipulangkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Boalemo, lantaran pemerintah Cina saat ini juga sedang menutup dan mengisolasi seluruh warga agar tidak melakukan perjalanan keluar kota.

Para mahasiswa tersebut adalah putra-putri terbaik Boalemo yang diberangkatkan pada 2018 ke Negeri Cina, yakni melalui kerjasama Dinas Pendidikan-Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Boalemo dengan Yayasan Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITCC).

ITCC sendiri diasuh langsung oleh mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dan para mahasiswa Boalemo yang diberangkatkan tersebut terdiri 12 orang studi di Fakultas Kedokteran; dan 16 orang lainnya mengambil jurusan umum, seperti teknik perkapalan. Keberangkatan mereka dilakukan bersamaan dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai daerah, seperti Jayapura dan Kalimantan.

Wartawan DM1 yang mencoba menggali informasi seputar kondisi terkini para mahasiswa asal Boalemo tersebut, melalui Hasan Makuta selaku Kepala Dinas Dikpora Boalemo menyatakan belum tahu-menahu.

Hasan Makuta saat dikonfirmasi, pada Sabtu sore (25/1/2020), bahkan mengaku belum bisa berbuat banyak untuk melakukan upaya pemulangan terhadap para mahasiswa tersebut.

Selain itu, Hasan Makuta juga menyatakan, bahwa dirinya sebagai Kepala Dinas Dikpora baru saja dilantik, sehingga belum tahu-menahu dengan para mahasiswa tersebut. “Yang lebih tahu mengenai mahasiswa Boalemo yang berada di Negeri Cina adalah beliau (Sherman Moridu sebagai Kadis Dikpora terdahulu),” ujar Hasan Makuta.

Namun beberapa saat yang lalu, informasi terakhir yang disampaikan Hasan Makuta menyebutkan, dari 28 mahasiswa Boalemo terinformasi terdapat 4 orang telah pulang ke Gorontalo karena libur Imlek, dan 4 orang ke Beijing untuk berlibur. “20 orang masih di tempat kuliah. Tapi, Alhamndulillah semua belum ada kabar yang genting. Mudah-mudahan mereka dalam lindungan Allah SWT,” ujar Hasan Makuta.

Sementara itu, salah satu orangtua yang melepas anaknya dari Boalemo untuk studi di Cina, mengaku hanya bisa berdoa dan berharap, semoga seluruh mahasiswa Boalemo yang sedang belajar di Cina senantiasa dilindungi Tuhan. “Semoga anak-anak kami selalu dilindungi Allah SWT dari segala mara-bahaya,” ucapnya.

Ia berharap kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Pemda Boalemo, dan terutama Pemerintah China hendaknya dapat semaksimal mungkin mengupayakan perlindungan untuk seluruh warganya, khususnya mahasiswa Boalemo.

Seperti diketahui, serangan penularan virus Corona baru atau Coronavirus, saat ini terus meningkat di Cina. Virus mematikan ini menyebabkan Cina bak kota mati.

Mengatasi hal tersebut, Otoritas Cina telah menutup atau mengisolasi dua kota besar di sebuah provinsi yang menjadi pusat wabah virus mematikan ini, di antaranya adalah Kota Wuhan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI dalam keterangannya mengatakan, saat ini telah disiapkan 860 alat pelindung diri, 2322 masker, dan 35 ribu kartu kewaspadaan kesehatan di 19 daerah yang menerima penerbangan langsung dari China.

Daerah-daerah itu ialah Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, Bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Belitung, dan Manado. (kab/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

31,725 views

Next Post

Peringati 23 Januari, Bupati Nelson Jalan Sehat di Manado Bersama KKIG dan Pemprov Sulut

Sab Jan 25 , 2020
DM1.C.ID, MANADO: Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) cabang Kota Manado, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menggelar jalan sehat dalam memperingati hari Patriotik 23 Januari 1942.