DM1.CO.ID, GORONTALO: Setelah dua tahun berturut-turut ditiadakan pelaksanaannya karena adanya wabah Covid19, kini gebyar Tumbilotohe kembali digelar oleh Pemerintah Desa Molamahu, Kecamatan Bone, Kabupaten Bone-Bolango.
Gemerlap Tumbilotohe di Desa Molamahu tersebut kembali dilaksanakan, yakni untuk menyambut lebaran atau hari raya Idul Fitri 1443 H/2022 M, di lapangan Dusun II (Manteha) dan di Dusun III (Tanjung Harapan).
Di mata masyarakat Gorontalo, Tumbilotohe adalah berarti “pasang lampu”. Yakni sebuah tradisi “wajib” turun-temurun melakukan pemasangan lampu minyak botol di depan rumah masing-masing selama 3 malam berturut-turut di penghujung Ramadan dalam menyambut Idul Fitri, dan sekaligus merupakan tanda bahwa Bulan Suci Ramadan sebentar lagi akan berakhir.
Dan setelah tidak dilaksanakan selama 2 tahun belakangan ini akibat terhalang Covid19, Erwis Tumuhulawa selaku Kepala Desa (Kades) Moalamuhu akhirnya di tahun ini kembali menggelar Tumbilotohe bersama warganya secara suka-cita.
Menurut Kades Erwis, seiring berjalannya waktu, tradisi Tumbilotohe yang selama ini menggunakan lampu botol minyak, saat ini berangsur-angsur bergeser dan berubah atau berganti dengan lampu listrik. Sehingga menurutnya, jadi tidak terlalu menarik lagi.
Olehnya itu, Kades Erwis mengaku ingin tetap mempertahankan Tobilotohe dengan menggunakan lampu minyak botol. “Kkali ini di Desa Molamahu sengaja meniadakan lampu listrik, dan semua menggunakan lampu botol minyak, sehingga tetap bernuansa kampung zaman dulu, dan tradisi tetap di lestarikan dengan baik,” tukas Kades Erwis.
Kades Erwis mengungkapkan, Tumbilotohe dengan menggunakan lampu minyak botol ini dapat dilakukan, karena adanya berbagai dukungan dari para warga di Desa Molamahu, termasuk bantuan tenaga dan lain-lain.
“Makanya tradisi nenek moyang kita Tumbilotohe ini bisa kembali dilaksanakan, dan Alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Semoga jadi perhatian masyarakat, khususnya generasi muda untuk tetap mempertahankan tradisi ini,” tutup Kades Erwis. (res/dm1)