DM1.CO.ID, GORONTALO: Meski baru dilantik sebagai Lurah Biawao pada Kamis (21 Maret 2024), namun Nurhadi Taha sudah langsung menunjukkan kelayakannya sebagai seorang pemimpin, yakni dengan memperlihatkan keseriusannya membenahi kelurahan yang terletak di Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo itu.
Tanpa basa-basi, sebuah program langsung ditancapkan Nurhadi Taha yang diberi nama “Grebek Lorong”, yaitu Gerakan Bersih-bersih Lingkungan Lorong, yang dilaksanakan setiap Jumat pagi dengan konsep gotong-royong atau kerja-bakti antar-warga setempat.
Karena dinilai sangat positif, program “Grebek Lorong” inipun mendapat dukungan dari banyak pihak yang terlibat langsung, yakni di antaranya dari unsur TNI/Polri, Pemkot Gorontalo, PGRI Kota Gorontalo, Camat Kota Selatan, Satpol PP dan LPM Kota Gorontalo, Rema-muda masjid serta komunitas lainnya seperti supporter bola Blue Devil.
Saat bincang-bincang santai bersama wartawan DM1 di salah satu warkop di kawasan Pertokoan Murni, Nurhadi Taha menjelaskan sejumlah alasan terkait pentingnya bersih-bersih lingkungan melalui program Grebek Lorong tersebut.
Menurut Nurhadi, jika dilihat dari jalan-jalan utama di tengah-tengah kota, maka wajah Kota Gorontalo ini rata-rata sudah terlihat rapi dan bersih, tapi jika dilihat ke dalam terutama di lorong-lorong dan juga got-got yang ada di Kelurahan Biawao ini ternyata masih sangat kotor.
“Di Kelurahan Biawao itu ada sekitar 15 lorong, yang kesemuanya kerap terlihat kumuh akibat adanya penumpukan sampah yang berserakan,” ujar Hadi, sapaan akrab Nurhadi Taha, Jumat petang (3 Mei 2024).
Hadi mengaku akan terus melakukan program Grebek Lorong ini di kelurahannya demi dan untuk kepentingan seluruh warganya agar bisa senantiasa hidup sehat.
Masalah sampah, kata Hadi, tidak bisa dianggap enteng. Sebab, hampir semua persoalan hidup itu sebetulnya muncul dan bersumber dari masalah sampah, di antaranya banjir, berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria, muntaber, dan masalah gangguan kesehatan lainnya.
Bahkan, menurut Hadi, di dalam keluarga dan antar tetangga dapat terjadi cekcok satu sama lain itu bisa karena masalah sampah. “InsyaAllah saya masih sehat, masih kuat, saya masih diberi semangat, maka program ini akan kami terus lakukan agar Kelurahan Biawao ini selain bisa indah dan rapi dipandang mata, tentunya juga diharapkan agar bisa segar udaranya serta sehat warganya. Saya kira itu yang penting,” pungkas Hadi.
Mengetahui adanya terobosan yang diperlihatkan oleh Hadi melalui program ini, sejumlah warga dari kelurahan lain pun spontan memberikan tanggapan dan apresiasi positif. “Lurah seperti ini yang patut jadi teladan,” lontar dua anggota Komunitas Sagela, Emus dan Dedi Muslim, di warkop tersebut.
Berita ini juga bisa disimak dalam bentuk video berikut di bawah ini:
(dms/dm1)