Wartawan: Rizal Mailili~ Editor: Avi|
DM1.CO.ID, GORONTALO: Senin (29/10/2018), Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Gorontalo, dr. Muhammad Isman Jusuf dalam peringatan Hari Dokter Indonesia yang ke-68 mengatakan, IDI Kota Gorontalo senantiasa berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menciptakan kontribusi yang nyata dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya yang berdomisili di Provinsi Gorontalo.
“Alhamdulillah, pada periode pertama di tahun 2017 kami telah berkontribusi kepada Pemerintah Daerah Kota Gorontalo, dengan memberikan satu unit mahyani kepada satu keluarga yang menjadi korban kebakaran di belakang SPBU. Waktu itu ada sekitar tujuh kepala keluarga yang menjadi korban,” ujar Isman yang menjabat sebagai Ketua IDI Kota Gorontalo, periode 2017 sampai 2020.
Dalam peringatan Hari Dokter Indonesia yang dicetus pada 24 Oktober 1950 tersebut, Isman juga menyebutkan 3 program unggulan yang telah dicanangkan oleh IDI Kota Gorontalo dengan pemerintah maupun masyarakat.
Pertama, IDI bersepakat akan meningkatkan kompetensi dan kemampuan para sejawat anggota IDI Kota Gorontalo dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kedua, setiap anggota IDI wajib melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk kegiatan profesional. Seperti melayani pasien rumah sakit, pasien Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan pasien klinik-klinik kesehatan. Serta menolong masyarakat lewat bakti sosial, penyuluhan-penyuluhan, maupun kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kegiatan pemasyarakatan.
Ketiga, IDI sebagai organisasi kesehatan berupaya untuk senantiasa bersinergi dengan pemerintah daerah terkait dengan program-program kerja yang telah ditetapkan, dalam rangka meningkatkan taraf hidup kesehatan masyarakat.
“Kemudian terkait dengan bencana Palu dan Donggala, IDI Kota Gorontalo menggalang dana yang disalurkan bersamaan dengan IDI dari kota lain lewat IDI per wilayah. Dalam bentuk obat-obatan, bahan makanan, dan bahan pakaian yang langsung kita serahkan ke lokasi bencana. Termasuk kami dari IDI Kota Gorontalo juga mengirim sejumlah dokter, seperti dokter bedah, dokter bedah syaraf, dan dokter anestesi untuk terjun sebagai tenaga medis dalam membantu sejawat-sejawat dokter di sejumlah rumah sakit yang berada di Palu,” jelas Isman saat diwawancarai kru DM1 di Rumah Sakit Aloei Saboe.
Lebih lanjut, menyikapi bencana-bencana alam yang saat ini sering menimpa masyarakat Indonesia sebagaimana yang selalu diinformasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Maka Isman berharap, dari pihak BMKG dapat memberikan pelatihan, seminar, ataupun simposium bagi masyarakat awam dan para dokter terkait persiapan menghadapi darurat bencana.
“Pada tahun 2019 mendatang, semoga yang menjadi bagian kontribusi nyata daripada IDI adalah menyikapi maraknya kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia pada umumnya, dan di Gorontalo pada khususnya,” harap Isman.
Kemudian, ketika ditanyakan perihal program Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG), Muhammad Isman Jusuf yang juga menjabat sebagai Rektor UMG mengungkapkan, ke depannya akan mengembangkan 5 program studi yakni Fakultas Kedokteran, Pendidikan Agama Islam, Teknologi Penangkapan Ikan, Pendidikan Paud dan Penjaskes, serta D3 Transfusi Darah.
“Saat ini kami sudah memiliki tujuh fakultas dan tujuh belas program studi. Jadi kelima program studi tersebut yang kami tahu sangat dibutuhkan oleh daerah, sehingga sementara kami persiapkan,” pungkas Isman. (ical/avi/dm1)
Rab Okt 31 , 2018
Wartawan: Faizal NS~ Editor: Avi|| DM1.CO.ID, GORONTALO: Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kesehatan , membuat masyarakat pun tak perlu lagi panik lalu memilih ke dukun atau tempat pelayanan kesehatan tradisional.