Marten Taha Terima Satyalancana, Tjahjo: Itu Bukti 80 Persen Janji Kampanye Telah Diwujudkan

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, GORONTALO: Walikota Gorontalo, Marten Taha, kembali mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahyo Kumolo, di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Sebelumnya, deretan penghargaan lainnya juga telah banyak diterima oleh Marten Taha, di mana hal tersebut tentu saja merupakan bukti bahwa kinerja yang ditampilkan dan dipersembahkan oleh Marten Taha selaku Walikota Gorontalo tak perlu diragukan lagi.

Buktinya, Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha sendiri hanya berhak diberikan kepada 12 kepala daerah (termasuk Walikota Gorontalo) dari 524 kepala daerah se-Indonesia.

Menurut Mendagri, pemberian penghargaan kepada kepala daerah itu karena dinilai konsisten menjalankan amanah rakyat.

Mendagri menjelaskan, konsisten yang dimaksud adalah kepala daerah penerima anugerah tersebut dinilai minimal telah mewujudkan program pembangunannya 80 persen sebagaimana yang dijanjikannya saat kampanye, meski masa jabatannya belum selesai.

Mendagri Tjahyo Kumolo dalam amanatnya mengakui, proses penilaiannya cukup panjang. Sebab, penilaiannya dilakukan oleh seluruh kementerian dan lembaga negara, artinya penilaian ini tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Tjahyo Kumolo pun menegaskan, dengan diberikannya penghargaan ini kiranya kepala daerah dapat lebih menggerakkan masyarakat untuk melanjutkan program strategis nasional di masing-masing daerah.

Tjahjo juga mengajak kepada kepala daerah agar ke depan dapat mempertahankan kinerja pemerataan pembangunannya, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(k17/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

1,034 views

Next Post

Hidupi Suami dan 5 Anak, Wanita Ini Jadi Kepala Keluarga

Sab Nov 11 , 2017
DM1.CO.ID, GORONTALO: Setelah beberapa tahun lalu, hingga saat ini suaminya sakit-sakitan dan hanya bisa berdiam serta istirahat di rumah, membuat Mariam Boila (38) terpaksa mengambil-alih peran dan tanggung-jawab sebagai kepala keluarga.