Karena Penghasilannya Jadi Sorotan, Dirut Australia Post Ini Mundur

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, MELBOURNE: Meski perusahaan yang dipimpinnya membukukan keuntungan besar, namun Direktur Utama (Dirut) Australia Post Ahmed Fahour, mengundurkan diri.

Hal itu terjadi setelah awal bulan ini ia menjadi sorotan karena penghasilan tahunannya yang mencapai $5,6 juta atau sekitar Rp.56 Miliar. Dan ini 10 kali lipat lebih tinggi dari PM Australia Malcolm Turnbull.

Perdana Menteri Malcolm Turnbull sendiri menyatakan, penghasilan tersebut terlalu tinggi untuk dirut perusahaan milik pemerintah.

Kamis (23/2/2017) siang, Australia Post merilis pernyataan yang menegaskan Fahour telah berhenti. Dia mengajukan pengunduran dirinya itu dalam pertemuan direksi kemarin.

Pimpinan Australia Post John Stanhope memuji Fahour, dengan menyebutkan dia berhasil membalikkan kondisi perusahaan pemerintah yang terbilang gagal.

“Ahmed diangkat pada saat Post masih sangat tergantung pada pendapatan dari layanan surat,” kata Stanhope.

“Di saat penggunaan surat menyurat di masyarakat mulai mengalami penurunan,” kata Stanhope dalam sebuah pernyataan.

“Dia memimpin tim yang mengembangkan strategi baru yang fokus pada investasi parsel dan eCommerce,” jelasnya.

“Strategi itu tepat. Hal itu telah menempatkan Australia Post pada jalur masa depan yang berkelanjutan dan terhindar dari bailout yang ditanggung pembayar pajak,” tambahnya.

Laba Australia Post

Pengunduran diri Fahour terjadi meskipun hari ini diumumkan pertumbuhan keuntungan bisnis perusahaan ini.

Laba pertengahan tahun Australia Post melonjak menjadi $ 131 Juta setelah pajak dalam enam bulan hingga Desember, terdorong pertumbuhan kuat dalam layanan pengiriman paket.

Kenaikan ini sangat besar dibandingkan keuntungan $ 16 Juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba group perusahaan ini sebelum pajak juga naik menjadi $ 197 Juta selama pertengahan tahun, naik dari hanya $ 1 Juta dalam periode yang sama sebelumnya.

Pendapatan group perusahaan meningkat sebesar 8 persen menjadi $ 3,52 Miliar untuk pertengahan tahun.

Dilaporkan pula keuntungan dalam bisnis parsel melonjak 16 persen menjadi $ 189 Juta.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mengubah fokus pada pengiriman paket dan e-commerce. Disebutkan, bahwa 70 persen dari pendapatan sekarang berasal dari sektor ini.

Fahour mengatakan hasil ini sangat menggembirakan. “Ini adalah salah satu hasil terbesar dalam sejarah,” katanya dalam pernyataan.

“Kami mengantarkan lebih banyak parsel dari sebelumnya, dengan volume paket domestik naik 5 persen pada semester pertama, pangsa pasar meningkat dan pada saat yang sama, kami ujicoba inovasi waktu pengiriman baru saat malam dan akhir pekan demi memberikan pelanggan kami layanan yang lebih baik,” jelasnya.

Divisi persuratan Australia Post merosot sebesar 11 persen, tapi perusahaan ini mengatakan kerugian ini stabil.

“Tanpa perubahan bisnis persuratan awal tahun lalu, penilaian independen menunjukkan penurunan ini akan lebih dari $ 2 Miliar hari ini,” ungkap Fahour.

Pihak perusahaan mengatakan semua indikator kinerja, termasuk pengiriman tepat waktu untuk surat dan paket semuanya tercapai atau melampaui.

Australia Post akan merilis hasil setahun penuh pada September mendatang.

——

Diterbitkan Pukul 13:40 AEST 23 Februari 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.

Bagikan dengan:

Muis Syam

1,456 views

Next Post

Terdakwa Penista Agama Dikabarkan Naik Mobil Dinas Presiden, Jokowi Dinilai Tak Punya Etika

Jum Feb 24 , 2017
DM1.CO.ID, JAKARTA: Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah, kembali nampak terkejut dan seolah tak habis pikir dengan ulah Jokowi sebagai presiden yang makin boleh dikata semakin menjadi-jadi menyakiti hati rakyat Indonesia, khususnya umat Islam di negeri ini.