Pemerintahan di Koltim Masih Amburadul? LSM BARAK “Tantang” Plt Bupati Azis untuk Tidak “Lembek”!

Bagikan dengan:

DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Rakyat Anti Korupsi (BARAK) Kabupaten Kolaka Timur, Beltiar, meminta kepada Plt Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Azis, agar tidak “lembek” alias lebih tegas dalam mengambil sikap terhadap berbagai permasalahan dalam pemerintahan di Koltim.

Salah satunya, yakni terkait hasil seleksi terbuka (Selter)  atau asesmen Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) tahun 2022 yang sampai hari ini statusnya belum jelas.

Menurut Ichy (sapaan akrab Beltiar), lantaran statusnya yang belum jelas itulah sehingga membuat Selter JPTP tersebut memunculkan dugaan adanya “permainan” yang sarat dengan manipulasi data.

“Bupati harus meminta nilai hasil asesmen yang sudah dilaksanakan kepada Ketua Panitia Seleksi (Pansel) sekaligus Sekda Koltim, Iqbal Tongasa. Karena kecurigaan (dugaan) kami, peserta asesmen tiga besar yang telah diusul ke KASN kurang masuk akal dan terkesan sarat permainan dan dimanipulasi datanya. Masa seorang doktor sampai tidak lulus asesmen,” tutur Ichy seraya bertanya-tanya, Selasa (4/10/2022).

Ichy mengingatkan, Ketua Pansel memang harus memperlihatkan hasil atau nilai asesmen kepada atasannya, dalam hal ini adalah Plt Bupati sebagai wujud transparansi dan loyalitas terhadap pimpinan.

“Memang kita akui bersama bahwa saat pelaksanaan dan pengusulan tiga nama peserta ke KASN pak Plt Bupati belum dilantik. Akan tetapi kan sekarang sudah menjadi pimpinannya Ketua Pansel. Jadi apapun itu saya rasa wajib bagi Ketua Pansel untuk menyampaikan dan memperlihatkan nilai asesmen kepada Plt Bupati. Apalagi,Plt Bupati sekarang ini yang mau memakainya ke dalam struktur birokrasinya. Kalau misalnya (sebatas dugaan) terjadi ketidak-sesuaian nilai, maka kan bisa dilakukan pengusulan ulang berdasarkan nilai peserta yang sebenarnya,” jelas Ichy.

Selain hasil asesmen, Ichy juga meminta sikap tegas kepada Plt Bupati Azis untuk segera menata birokrasinya, sehingga  efektivitas putaran roda pemerintahan di Koltim dapat berjalan dengan baik dan tidak kacau balau. Misalnya, jangan ada lagi seorang sarjana kesehatan yang diposisikan menjadi staf di dinas PU, atau seorang staf biasa bisa “tiba-tiba” menjadi Plt Kadis BPBD.

“Bagaimana caranya beliau (Plt Bupati) mau bekerja baik untuk Kabupaten Koltim sementara penataan birokrasi saja masih amburadul? Seharusnya pemimpin itu harus tegas jangan mencla-mencle, Koltim ini butuh pemimpin yang tegas bukan pemimpin yang gampang “ditiup ubun-ubunnya”,”jelasnya

Ichy juga “menantang” Plt Bupati Azis agar dapat membuktikan perkataan atau ucapannya, bahwa kedatangannya putih bersih tanpa memandang kelompok A atau B, serta semata-mata mau membangun daerah Koltim.

Ichy mengaku pesimis dengan perkataan tersebut, sebab Abdul Azis selaku Plt Bupati Koltim masih terlihat “lembek” alias belum ada ketegasan mengambil sikap terhadap permasalahan-permasalahan yang ada.

“Birokrasi saja masih terlihat amburadul gimana mau membangun Koltim yang lebih cepat? Bisa jadi itu (ucapan Plt Bupati) hanya mimpi saja menurut saya. Tidak mungkin beliau bekerja baik kalau birokrasi saja belum baik, itu semua omong kosong. Tidak mungkin pula Plt Bupati kerja sendiri, apalagi belum sepenuhnya menguasai wilayah 12 kecamatan di Kabupaten Koltim,” tandas Ichy menggerutu.

Ichy juga menyarankan Sekda koltim agar lebih banyak tinggal di kantor. Tidak usah ke sana-ke mari “mengekor” di belakang Plt Bupati laksana ajudan. Apalagi, Sekda sendiri mempunyai tugas pokok.

“Bagaimana pemerintahan ini mau berjalan baik kalau Sekdanya saja seperti orang lagi gelisah. Di mana ada bupati, dia harus ada juga di sampingnya, seperti ajudan saja,” ungkap Ichy.

Dari tahun ke tahun, menurut Ichy, yang selalu dijadikan isu di Kabupaten Koltim ini hanya dua jenis. Pertama, isu perebutan jabatan, dan yang kedua adalah perebutan proyek.

Ichy tak lupa juga menyoroti DPRD Koltim yang dinilai sejauh ini belum memperlihatkan terobosan-terobosan signifikan dalam membenahi daerah ini, paling tidak jangan ikut-ikutan jadi “lembek”.

“DPRD juga kami nilai kayak harimau ompong yang tidak punya taring, padahal masyarakat sangat berharap mereka bisa menjalankan fungsi pengawasan mereka untuk Koltim yang lebih baik. Padahal anggota DPRD koltim semua yang duduk di DPRD adalah putra-putri terbaik koltim yang cerdas,” ujar Ichy mengaku ingin memberi semangat kepada para anggota DPRD Koltim. (rul/dm1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

456 views

Next Post

Kades Sogitia, Sumitro Lopuo Tampil Sebagai Narasumber Budidaya Lebah Madu

Kam Okt 6 , 2022
DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Kepala Desa (Kades) Sogitia, Sumitro Lopuo, SH.I, pada Rabu (5/10/2022), tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Penguatan dan Pendampingan Kelembagaan Kelompok Tani Hutan Pengelola Budidaya Lebah Madu di Wilayah KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) Wilayah VI Gorontalo.