Momen Hardiknas, SMKN 3 Gorontalo Berharap Sentuhan Pemprov Atasi 15 Tenaga Pengabdi

Bagikan dengan:
Wartawan: Hermansyah-
Editor: AMS

DM1.CO.ID, GORONTALO: Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini, selain diwarnai dengan pelaksanaan upacara bendera di masing-masing lingkungan sekolah, juga di mata sejumlah pendidik dijadikan sebagai momen untuk mengevaluasi berbagai harapan dan tantangan.

Salah satunya adalah pihak pengelola SMK Negeri 3 Kota Gorontalo yang mengakui, bahwa upaya peningkatan dan kemajuan pendidikan memang senantiasa terus dilaksanakan. Namun sejauh ini, sesuai evaluasi yang ada, pihaknya masih kerap menemui tantangan dan kendala yang hingga kini masih sulit diatasi.

Drs. Amir Kunuti selaku Kepala SMK Negeri 3 Kota Gorontalo saat ditemui di sela-sela kesibukannya mengungkapkan, Hardiknas seharusnya dapat dijadikan sebagai momentum untuk berbenah diri bagi semua pihak. Tidak hanya buat para pendidik, tetapi juga terutama bagi pemerintah untuk dapat lebih memberikan sentuhan yang lebih baik lagi demi mewujudkan segala harapan dalam dunia pendidikan.

Amir Kunuti memaparkan, bahwa sejauh ini berbagai kinerja dan prestasi kemajuan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah banyak diukir oleh pihak SMK Negeri 3 Kota Gorontalo, termasuk kemajuan dalam bidang akademik siswa sudah lebih maju dari tahun ke tahun.

Namun, menurut Amir, hingga kini masih ada sejumlah kondisi yang menjadi kendala yang hendaknya patut untuk segera mendapat perhatian serius dari pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Gorontalo. Yakni, mengenai kesejahteraan tenaga guru honorer di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo yang sampai hari ini masih belum tersentuh.

Amir Kunuti mengungkapkan, saat ini terdapat 15 tenaga guru pengabdi honorer yang tak dapat ditangani lagi kesejahteraannya oleh pihak sekolah. Amir pun mengaku kesulitan, sehingga mengharapkan adanya sentuhan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap masalah tersebut. Paling tidak, bisa memunculkan sebuah kebijaksanaan.

Amir menceritakan, ke-15 tenaga guru pengabdi honorer ini adalah mereka yang dalam tahap seleksi dinyatakan tidak lulus. Namun meski begitu, ke-15 orang tersebut hingga kini masih terus aktif menunaikan pengabdiannya dengan tetap melaksanakan tugas sebagaimana layaknya. Bahkan saat ini mereka sudah memasuki 6 bulan bekerja tanpa mendapatkan gaji.

Olehnya itu, Amir pun mengaku berharap kiranya Pemerintah Provinsi Gorontalo dapat memberikan petunjuk atau upaya yang dapat dijadikan solusii terhadap masalah di SMK Negeri 3 ini.

Namun terlepas dari itu, Amir Kunuti juga menaruh harapan kepada seluruh alumni SMK Negeri 3 Kota Gorontalo yang telah sukses, baik yang telah menjadi pengusaha maupun yang kini menduduki jabatan penting lainnya, agar hendaknya bisa turut memberikan kepeduliannya terhadap upaya kemajuan di sekolah ini.

Sebab, menurut Amir, tugas dan tanggung jawab peningkatan dunia pendidikan sesungguhnya bukan hanya terletak di pundak para pengelola sekolah, atau pemerintah saja, melainkan juga berada pada kepedulian seluruh pihak.

(oli17/DM1)

Bagikan dengan:

Muis Syam

2,336 views

Next Post

Rizal Ramli Bongkar Habis Kebobrokan di Era Megawati, Terkait Kasus BLBI

Kam Mei 4 , 2017
DM1.CO.ID, JAKARTA: Ekonom senior sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Dr. Rizal Ramli, benar-benar mengaku merasa aneh dengan diterbitkannya Surat Keterangan Lunas (SKL) di era Presiden Megawati Soekarnoputri pada kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).