Masyarakat Keluhkan Aktivitas BMK, DPRD Kota Gorontalo Temukan Solusi Lewat Rapat Gabungan

Wartawan: Aldi A. Toy~ Editor: Avi|

DM1.CO.ID, GORONTALO: Senin (12/11/2018), Komisi B dan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, melaksanakan rapat gabungan dalam rangka pembahasan terkait aktivitas Bongkar Muat Kontainer (BMK) di Kelurahan Talumolo.

Pada pelaksanaan rapat kali ini, turut hadir perwakilan dari PT. Pelindo Cabang Gorontalo selaku pihak yang bertanggungjawab, Lurah Talumolo, Camat Dumbo Raya, serta beberapa tokoh masyarakat.

Adapun pembahasan yang didiskusikan dalam rapat gabungan tersebut, terkait keluhan masyarakat yang tinggal di sekitar Depo Kontainer.

Seperti ketidak nyamanan yang dirasakan masyarakat pada saat jam kerja BMK, yang dianggap terlalu mengganggu waktu istirahat terutama pada malam hari saat jam tidur, serta efek dari aktivitas BMK yang mengakibatkan kondisi rumah retak-retak.

Menanggapi hal tersebut, DPRD Kota Gorontalo akhirnya memutuskan untuk melaksanakan rapat gabungan yang mempertemukan pihak perusahaan dengan masyarakat setempat, guna mencari titik terang agar masing-masing pihak tidak dirugikan satu sama lain.

Fedriyanto Koniyo selaku Ketua DPRD Kota Gorontalo mengatakan, “Kami minta agar jangan sampai masyarakat dirugikan, artinya untuk masyarakat yang sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Talumolo. Kalau memang mereka penggarap, yah harus di tali asih supaya mereka bisa membangun rumah di kawasan lain”.

Selanjutnya pihak DPRD Kota Gorontalo akan menindaklanjuti dan mengawal aktivitas BMK sampai tuntas, sehingga tidak menimbulkan keresahan lagi bagi warga Kelurahan Talumolo yang tinggal di area setempat.

Sementara itu, dari Pihak PT. Pelindo sendiri yang mempunyai anggaran Corporate Social Responsibility (CSR), secara partisipatif diharapkan bisa memberikan ganti rugi sementara kepada masyarakat, agar masyarakat dapat memperbaiki rumah yang sudah retak-retak.

“Ini sudah kita dorong tadi, dan terungkap bahwa mereka siap dan memang ada anggaran mereka untuk CSR. Untuk dampak lingkungan mereka akan memberikan bantuan kepada korban masyarakat yang rumahnya retak-retak,” tutup Fedriyanto Koniyo. (ald/avi/dm1)