Wartawati: Resti Djalil Cono & Indri Arsyad Editor: AMS|
DM1.CO.ID, BONE BOLANGO: Salah satu faktor penting yang mempengaruhi terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas adalah konsumsi pangan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bone Bolango, Loly Yunus, pada acara Lomba Cipta Menu, di Alun-alun Kantor Dinas Pangan Kabupaten Bone Bolango, Rabu (1/8/2018).
Lomba Cipta Menu yang mengusung tema: “Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Berbasis Sumber Daya Lokal” itu, diikuti oleh seluruh TP-PKK kecamatan se-Kabupaten Bone Bolango.
Menurut Loli, kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting buat ibu-ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam menentukan penyediaan menu keluarga.
“Bukti empiris menunjukan, bahwa kualitas SDM sangat ditentukan oleh status gizi yang baik. Di mana status gizi yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi,” ujar Loly Yunus.
Ia pun mengharapkan, agar pola beragam bergizi dan seimbang akan menjadi budaya masyarakat untuk hidup lebih sehat, aktif, dan produktif.
Masalah gizi saat ini, kata Loly, menjadi fokus perhatian pemerintah. Di antaranya stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada Balita akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Loly mengungkapkan, berdasarkan survey Indonesia, sekitar 37% (hampir 9 juta) anak Balita mengalami stunting.
“Stunting disebabkan oleh faktor multi-dimensi, dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, namun juga terhadap remaja putri,” terang Loly.
Lomba Cipta Menu ini, kata Loly, sudah menjadi kalender tahunan. Namun tahun ini, terdapat 2 kecamatan yang tidak sempat ikut, yaitu Kecamatan Bulawa dan Pinogu.
“Untuk Kecamatan Pinogu, saya sudah maklum, karena jarak dan medan yang sangat sulit untuk ditempuh. Sedangkan untuk Kecamatan Bulawa, mereka telah mengonfirmasi lebih dulu, bahwa TP-PKK mereka belum sempat ikut lomba karena ada halangan,” ungkap Loly.
Loly pun berharap, agar melalui lomba ini masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya konsumsi pangan B2SA serta penerapannya.
Selain itu, juga diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptkan menu B2SA. “Dan yang paling utama adalah menggunakan bahan lokal,” kata Loly.
Sementara itu Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Bone Bolango, Ulfa Komendangi mengingatkan agar masalah stunting jangan sampai disepelekan.
“Anak-anak adalah generasi penerus bangsa. Jika anak-anak lemah, maka akan lemah pula Indonesia. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?” tegas Ulfa.
Selanjutnya, Kepala Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bone Bolango, Syaiful Umar, menyebut beberapa hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan ini.
Yaitu, pertama, adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam upaya mempercepat pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan yang beragam.
Kedua, adalah untuk memanfaatkan dan meningkatkan produksi tanaman loka. Dan ketiga, adalah mengingat makanan luar lebih diminati dan digandrungi oleh masyarakat khususnya anak anak daripada makanan lokal.
“Maka dari itu, kita mengadakan lomba ini agar menjadi penyemangat dan memotivasi masyarakat untuk mengolah makanan lokal menjadi makanan yang bisa diminati. Dan ketika ada yang menjadi pemenang akan diikutsertakan di tingkat provinsi dan ke tingkat selanjutnya,” jelas Syaiful Umar.
Lomba ini, lanjut Syaiful, menekankan untuk memperhatikan dari segi takaran , gizi, dan penampilan.
Pada ajang Lomba Cipta Menu tahun ini, TP-PKK Kecamatan Bulango Timur berhasil tampil sebagai pemenang, dan berhak mewakili Bone Bolango ke tingkat provinsi. (res/dm1)