DM1.CO.ID, BOALEMO: Perjalanan Kunjungan Kerja (Kunker) Anggota Legislatif (Aleg) Komisi I DPRD Kabupaten Boalemo di Kecamatan Paguyaman Pantai, pada Senin (9/12/2019), mendapat banyak keluhan dan aspirasi dari masyarakat setempat. Di antaranya dari warga Desa Bangga dan Limbatihu.
Warga di kedua desa yang terletak di pedalaman itu mengaku sangat mengharapkan adanya sarana transportasi, dan juga amat membutuhkan ketersediaan air bersih yang selama ini sangat sulit didapati.
Dari Kunker Komisi I DPRD Boalemo yang dipimpin oleh Muslimin Haruna ini, terungkap permintaan warga di Desa Bangga dan Limbatihu yang sangat membutuhkan sarana transportasi dan pengadaan air bersih.
Khusus kebutuhan air bersih, warga di dua desa ini mengaku sangat mengalami kesulitan mendapatkan air bersih lantaran musim kemarau dan kekeringan yang panjang.
Sedangkan mengenai kebutuhan transportasi, menurut warga setempat, sejauh ini juga sangat dibutuhkan untuk mendukung dan membantu kelancaran siswa-siswi SMP dan SMA menuju ke sekolah masing-masing.
Sebab selama ini, menurut warga, para siswa-siswi tersebut harus menempuh jarak sekitar 7,8 Kilometer dari rumah ke sekolah dengan berjalan kaki, dan sejumlah lainnya dengan transportasi sewaan.
Menyikapi keluhan yang menjadi kebutuhan warga Desa Bangga dan Limbatihu tersebut, Muslimin Haruna pun menyarankan Pemerintah Kecamatan Paguyaman Pantai agar memasukkan proposal permintaan sarana transportasi gratis berupa bus sekolah.
Proposal tersebut, kata Muslimin, dapat ditujukan kepada Dinas Pendidikan, atau ke Dinas Perkimhubtan (Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman, Perhubungan dan Pertanahan) Kabupaten Boalemo.
Dengan adanya keluhan yang dinilai sekaligus sebagai aspirasi tersebut, Muslimin Haruna pun menyatakan apresiasinya terhadap Warga Kecamatan Paguyaman Pantai.
“Antusiasme dari masyarakat ini sangat kami butuhkan, agar dapat saling bekerjasama dalam segala situasi dengan anggota DPRD dan Pemerintah Daerah Boalemo untuk bersama-sama membangun daerah dari desa,” pungkas Muslimin. (kab/dm1)
Komentar anda :
