DM1.CO.ID, KUALALUMPUR: Pihak berwenang Malaysia memastikan, Kim Jong-nam sebagai saudara tiri (seayah) dari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, tewas akibat racun saraf yang sangat mematikan. Yakni, racun jenis agen saraf VX. Racun ini ditemukan masuk ke dalam tubuhnya, dengan cara disemprotkan melalui kulit.
Agen saraf XV adalah racun kimia yang diklasifikasikan sebagai salah satu senjata pemusnah massal oleh PBB. Kim Jong-nam terkena zat tersebut saat berada di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Dari rekaman CCTV bandara, Kim Jong-nam nampak sedang berada di keramaian, diperkirakan pada Senin (13/2/2017) lalu. Namun secara tiba-tiba didekati oleh dua wanita. Mereka kemudian terlihat menyeka sesuatu ke wajah Kim Jong-nam, lalu seketika pergi menjauh.
Kim Jong-nam yang berusia 46 itu pun meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Kepolisian Malaysia kemudian melakukan investigasi, di antaranya adalah dengan memeriksa jenazah korban secara keseluruhan.
Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan, racun kimia berupa agen saraf terdeteksi ada dalam penyeka yang digunakan untuk mengelap area mata dan wajah Kim Jong-nam. “Kami juga masih melakukan penyelidikan apakah ada kemungkinan bahan kimia lainnya mungkin digunakan sebagai senjata,” ujarnya dilansir BBC, Jumat (24/2/2017).
Racun kimia berupa agen saraf VX yang masuk ke kulit dinilai bisa mempengaruhi sistem saraf manusia dalam waktu hanya beberapa menit. Pertama kali, seseorang yang terkena akan merasa gemetar, hingga kemudian tewas seketika.
Terkait pembunuhan Kim Jong-nam, Kepolisian Malaysia sejauh ini telah melakukan penangkapan terhadap dua wanita yang merupakan warga Vietnam dan Indonesia. Selain itu, ada lima warga Korut juga ditahan, dan proses penyelidikan hingga saat ini pun masih berlangsung.
Meski begitu, pihak berwenang Malaysia hingga saat ini belum memberikan keterangan terkait apakah kemungkinan Pemerintah Korut berada di balik pembunuhan dengan racun kimia tersebut. Namun pihaknya mengisyaratkan, bahwa rezim dari negara terisolasi itu memiliki kemungkinan paling besar.