Kembangkan Metode Persawahan Organik, Plt Bupati Koltim Panen Raya Padi Demplot

Bagikan dengan:
DM1.CO.ID, KOLAKA TIMUR: Dalam upaya meningkatkan pendapatan ekonomi kerakyatan, Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Pemkab Koltim), hingga saat ini terus melakukan berbagai langkah strategis dan optimal.
Sebagai salah satu daerah pertanian, Pemkab Koltim yang dinakhodai Andi Merya Nur selaku Pelaksana tugas (Plt) Bupati, saat ini juga terus berusaha memacu program-program di bidang pertanian demi peningkatan penghasilan masyarakatnya.
Salah satu langkah peningkatan di bidang pertanian yang kini dilirik Andi Merya saat ini, yakni dengan mendorong masyarakat utamanya petani sawah dengan bercocok tanam ala organik.
Pengelolaan areal persawahan secara organik memang sangat menguntungkan. Sebab biaya bersawah murah dan ramah lingkungan, sehingga pendapatan diyakini akan bisa merangkak naik.
Contohnya, satu kilo beras yang dihasilkan dari persawahan biasa (menggunakan pupuk kimiawi) bisa mencapai 8 ribu-an, sedangkan satu kilo hasil beras organik bisa mencapai 20 ribu hingga 25 ribu.
Dan sebagai bentuk upaya dari keseriusan Pemda Koltim, Senin (24/5/2021) diadakan panen raya sistem Demplot (Demonstrasi Plot) integrated digital ecofarming total organik terhadap padi sawah yang ada di Desa Mokupa, Kecamatan Lambandia.

Sistem Demplot ini merupakan kerja sama yang dilakukan oleh Pemkab Koltim dengan pihak Bank Indonesia (BI) cabang Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hadir di kegiatan ini antara lain, Plt Bupati Koltim, Ketua TP-PKK Koltim (Diana Massi), Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra, Ketua komisi ll DPR Provinsi Sultra, Kepala BPS Koltim, sejumlah Pimpinan OPD Koltim, Kepala Desa, tokoh masyarakat dan petani di wilayah Kecamatan Lambandia.

Plt Bupati Koltim, Andi Merya Nur mengaku bersyukur atas dilaksanakannya panen raya tersebut. Hal ini merupakan wujud nyata dari apresiasi para petani terhadap upaya peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di kabupaten Koltim.
Dalam sambutannya, Andi Merya mengatakan, pemerintah pusat menjadikan sektor pertanian sebagai program strategis nasional guna mewujudkan swasembada pangan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program itu, kata Andi Merya, juga berbarengan (sejalan) dengan visi-misi Pemkab Koltim. Yakni, Sejahtera Bersama Masyarakat (SBM) yang Agamais, Maju Mandi dan Berkeadilan (AMMAN).
Andi Merya menjelaskan, peningkatan produksi tanaman pangan memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan seiring dengan lajunya  pertumbuhan jumlah penduduk. Dengan begitu, maka kebutuhan pangan pun terus  meningkat setiap tahunnya.

“Saya berharap agar dinas tanaman pangan dan peternakan, mulai petugas penyuluh lapangan, dapat terus meningkatkan peran aktifnya dalam memotivasi petani untuk dapat memanfaatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Kolaka Timur,” pinta Andi Merya.
“Mari terus kita tingkatkan pembangunan sektor pertanian di daerah kita ini, agar terus bertambah maju lagi. Dan tentunya, pemerintah daerah akan selalu siap membantu para petani maupun kelompok tani dalam mengembangkan pertaniannya, sehingga Kabupaten Kolaka Timur dapat terus menjadi penyangga komoditas beras di Provinsi Sulawesi Tenggara,” lanjut Andi Merya.
Pada moment tersebut, Andi Merya juga tak lupa mengucapkan terima-kasih kepada pihak BI yang telah menginisiasi pelaksanaan program klaster ketahanan pangan di Kabupaten Kolaka Timur.
Sekadar diketahui, angka tetap luas areal persawahan eksisting yang ada di wilayah Kabupaten Koltim, hingga tahun 2021 ini mencapai 16.358 Ha, tersebar di 12 kecamatan yang ada.
Kabupaten Koltim juga berdasarkan data Dinas Pengan dan Peternakan tahun 2021 ini, mencatat bahwa produksi gabah kering mencapai 128.187 ton dengan produktivitas per hektar 46.36 Ku/Ha.
Sementara itu secara terpisah, Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Koltim, Lasky Paemba mengatakan, panen raya demplot digital ecofarming merupakan integrasi antara tanamam padi sawah dengan ternak sapi potong. Program ini merupakan kerjasama antara Pemda dengan BI terhitung tahun 2021-2023 (3 tahun).

Program ini, kata Lasky, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petani dalam rangka mendorong pertanian dengan sistem organik.
“Semoga kegiatan ini juga dapat menjadi wahana memperoleh informasi dan teknologi persawahan sehingga pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para petani di daerah kita bisa lebih meningkat seiring dengan peningkatan produksi dan produktivitas,” jelas Lasky yang diwawancarai wartawan, usai mengikuti kegiatan panen raya tersebut.
Ia menyebutkan, keunggulan metode persawahan secara organik, dapat menjaga dan mempertahankan struktur tanah dari kerusakan, terutama unsur hara-nya. Selain itu, juga menjadi solusi petani dari permasalahan kelangkaan atau ketergantungan terhadap pupuk anorganik. Dan juga dapat meminimalisir biaya pengolahan persawahan.
“Metode integrated digital ecofarming total organik diharapkan dapat bebas dari limbah (series). Limbah dari ternak dilarikan ke sawah. Limbah dari sawah dikembalikan ke ternak,” urai Lasky. (rul/dm1)
Bagikan dengan:

Muis Syam

587 views

Next Post

Pengacara ini Akhirnya Beberkan Kronologi Penggerebekan Perselingkuhan Kadis Kominfo Prov Gorontalo

Sel Mei 25 , 2021
DM1.CO.ID, GORONTALO: Masih ingat peristiwa heboh penggerebekan Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo bernama “Masbro” (nama samaran) atau berinisial MR, yang diduga sedang melakukan perbuatan asusila bersama istri orang, pada Sabtu tengah malam (6 Februari 2021), di sebuah rumah yang terletak di salah satu sudut perempatan Jalan Manado dan Jalan Selayar, Kota […]